Pengertian: Apa Itu Loan to Deposit Ratio?
Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio adalah rasio keuangan yang membandingkan total pinjaman bank dengan total simpanan (deposit). Tujuan penggunaan LDR adalah sebagai metrik untuk menilai dan mengevaluasi kondisi likuiditas bank dan risiko kredit.
Selain itu, LDR juga dipertimbangkan sebagai salah satu metrik untuk mengukur kesehatan keuangan bank, yang mana ini digunakan oleh investor, regulator, dan manajemen perusahaan.
Mengapa Rasio LDR Penting?
LDR penting karena menunjukkan efisiensi bank dalam menyalurkan dana simpanan menjadi pinjaman yang produktif. Rasio ini membantu menilai likuiditas dan kesehatan keuangan bank serta seberapa baik bank memenuhi permintaan pinjaman tanpa mengabaikan cadangan likuiditas.
LDR yang ideal umumnya berkisar antara 80% hingga 90%. Jika terlalu tinggi (misalnya di atas 90%), bank mungkin menghadapi risiko likuiditas karena sebagian besar dana simpanan sudah disalurkan sebagai pinjaman, sehingga berpotensi kesulitan memenuhi penarikan simpanan nasabah.
Sebaliknya, jika LDR terlalu rendah, bank mungkin tidak memanfaatkan dana secara optimal, yang berdampak pada rendahnya pendapatan. Oleh karena itu, LDR membantu manajemen bank menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan keamanan dana nasabah.
Rumus LDR (Loan to Deposit Ratio Formula)
Formula loan to deposit ratio (LDR) melibatkan pembagian total kredit yang disalurkan oleh bank dengan jumlah total simpanan yang diterimanya (dana yang dihimpun). Berikut cara menghitung LDR bank:
Rumus LDR = total penyaluran kredit / total dana pihak ketiga (DPK)
Sebagaimana diketahui, kegiatan bisnis utama bank adalah menghimpun dana dari pemilik dana dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit. Dalam hal ini, total penyaluran kredit adalah jumlah kredit yang diberikan bank kepada peminjam. Total dana pihak ketiga (DPK) merupakan jumlah uang yang dihimpun bank dari pemilik dana.
Contoh Soal Beserta Cara Menghitung Rasio LDR Bank
Bank Moneynesia berhasil menghimpun dana dari masyarakat sebesar Rp1.000.000.000, sedangkan jumlah kredit yang disalurkan bank mencapai Rp500.000.000. Berdasarkan data ini, hitunglah loan to deposit ratio (LDR) Bank Moneynesia.
Jawab:
- LDR = total penyaluran kredit / total DPK
- LDR = Rp500.000.000 / Rp1.000.000.000
- LDR = 0,5 atau 50%
Cara membaca loan to deposit ratio (LDR) ini yaitu sebanyak 50% dari jumlah simpanan bank (dana pihak ketiga) digunakan untuk mendanai pinjamannya (penyaluran kredit).
Ingatlah ketika bank menghimpun DPK, bank berutang kepada pemilik dana. Bank harus mengembalikan deposit dari DPK tersebut beserta bunga yang disepakati. Untuk membayar utang ini, bank harus menyalurkan kembali DPK tersebut untuk menghasilkan bunga kredit yang lebih besar.
Interpretasi LDR
Semakin tinggi LDR bank, semakin besar proporsi penyaluran kredit bank sehingga berpeluang untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan bunga. Sebaliknya, nilai loan to deposit ratio yang rendah menunjukkan bahwa bank belum optimal memanfaatkan DPK untuk memperoleh pendapatan bunga.
Nilai LDR yang baik dan sehat untuk bank telah ditetapkan oleh bank sentral, Bank Indonesia (BI). Ketentuan terbaru No. 17/11/PBI/2015 menyebutkan bahwa batas bawah dan batas atas LDR atau LFR yaitu 78% dan 92%. Ini berarti loan to deposit ratio yang ideal berkisar antara 78% hingga 92%.
Perlu dicatat bahwa LDR bank yang tinggi dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, LDR tinggi menunjukkan aktivitas pinjaman yang kuat dan potensi pengembalian yang lebih tinggi. Akan tetapi, di sisi lain, hal itu juga dapat mengekspos bank terhadap risiko likuiditas jika pinjaman tidak dilunasi tepat waktu atau jika deposan menarik dana mereka.
Kemudian, LDR yang rendah dapat mengindikasikan praktik pemberian pinjaman yang konservatif. Bank dengan LDR rendah dianggap kurang berisiko karena memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi dan kemungkinan untuk mengalami kekurangan dana secara tiba-tiba jauh lebih kecil.
Regulator di setiap negara, termasuk Indonesia, biasanya memberlakukan persyaratan LDR bank. Hal ini untuk memastikan bahwa bank mempertahankan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menyerap kerugian yang tidak terduga.
Analisis LDR
Cara analisis loan to deposit ratio (LDR) yang paling sederhana yaitu dengan membandingkan LDR suatu bank dengan bank lain atau nilai LDR rata-rata sektor perbankan. Yang paling penting diperhatikan yaitu bank memiliki LDR yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Nilai LDR yang sehat dapat berkisar antara 78% – 92%.
Namun, perlu untuk dicatat bahwa loan to deposit ratio (LDR) hanyalah salah satu dari beberapa indikator likuiditas dan risiko bank. Metrik lainnya di antaranya termasuk:
- Cash reserve ratio (CRR),
- Net stable funding ratio (NFSR), dan
- Liquidity coverage ratio (LCR).
Faktor-faktor yang Memengaruhi LDR Bank
Loan to deposit ratio (LDR) bank dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, yang memengaruhi kemampuan bank untuk memberi pinjaman, mencapai profitabilitas, dan menjaga kesehatan keuangan secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang dapat memengaruhi LDR suatu bank:
1. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi seperti suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan PDB dapat berdampak signifikan terhadap LDR bank. Pada saat suku bunga rendah dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, permintaan pinjaman dapat meningkat, yang mengarah ke LDR yang lebih tinggi. Sebaliknya, pada saat resesi ekonomi, permintaan kredit dapat menurun, menyebabkan LDR lebih rendah.
2. Model Bisnis
Model bisnis bank juga dapat mempengaruhi LDR-nya. Bank yang berfokus pada aktivitas penyaluran kredit seperti kredit konsumsi, KPR, dan kredit UMKM cenderung memiliki LDR yang lebih tinggi daripada bank investasi seperti asset management dan perdagangan surat berharga.
3. Deposit Mix
Campuran deposito atau deposit mix yang diterima bank juga dapat memengaruhi tingkat LDR. Bank yang mengandalkan non-core deposits seperti certificate of deposit (CD) dan wholesale funding cenderung memiliki LDR yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang mengandalkan core deposit seperti giro dan tabungan.
4. Permodalan
Faktor lainnya yang dapat memengaruhi LDR bank yaitu tingkat permodalan (capitalization). Bank dengan tingkat permodalan yang lebih tinggi mungkin akan lebih banyak menyalurkan kredit dan mendorong LDR lebih tinggi. Sementara bank dengan tingkat permodalan yang lebih kecil mungkin akan bersifat konservatif dalam praktik penyaluran kredit sehingga mengarah pada LDR yang lebih rendah.
5. Regulasi
Persyaratan regulasi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi LDR bank. Bank yang tunduk pada persyaratan peraturan yang lebih ketat cenderung akan memiliki LDR yang lebih rendah daripada bank yang tunduk pada ketentuan yang kurang ketat.
6. Kompetisi
Persaingan di industri perbankan juga dapat berdampak pada LDR bank. Persaingan yang meningkat mendorong suku bunga pinjaman lebih rendah dan permintaan kredit yang berkurang karena ada banyak kompetitor. Ini kemudian menghasilkan LDR yang lebih sedikit. Sebaliknya, penurunan persaingan dapat menyebabkan tingkat suku bunga kredit lebih tinggi dan permintaan yang meningkat, yang mengarah pada LDR yang lebih tinggi.
7. Profil Risiko
Ini berbicara tentang selera risiko masing-masing bank, yang pada akhirnya dapat memengaruhi nilai rasio LDR. Bank dengan profil risiko tinggi mungkin akan mengoptimalkan penyaluran kredit, sedangkan bank dengan selera risiko rendah akan lebih bersikap konservatif.
Pandangan Akhir
Loan to deposit ratio, atau disingkat LDR, adalah alat penting untuk mengevaluasi likuiditas dan profil risiko bank. Semakin tinggi LDR, semakin banyak risiko yang diambil bank karena penyaluran kredit lebih tinggi, dan bank juga berpotensi meraup lebih banyak pendapatan bunga. Begitupun juga dengan LDR rendah: risiko lebih kecil, tetapi potensi pendapatan juga lebih terbatas.
Pada akhirnya, untuk menganalisis kesehatan keuangan bank secara menyeluruh, tak ideal jika hanya menggunakan LDR saja. Anda juga perlu menggunakan indikator keuangan lainnya dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kondisi perekonomian, bisnis model bank, capitalization, kompetisi, dan selera risiko.
Untuk memulai analisis, pertama-tama pahami apa itu loan to deposit. Kemudian, ketahui dengan benar rumus LDR beserta contoh soal dan cara menghitungnya. Setelah itu, pelajari bagaimana cara interpretasi dan analisis yang benar. Anda dapat menggunakan patokan nilai LDR yang sehat dari Bank Indonesia, yaitu 78% – 92%.