Topik tentang uang (money) bukan sesuatu yang baru. Semua orang di dunia ini hampir mengenal apa itu uang. Namun, tidak sedikit dari mereka yang menafsirkan uang secara terbatas hanya pada fiat. Padahal, uang itu sendiri memiliki beragam jenis: fiat hanyalah salah satu di antaranya. Meskipun fungsi uang pada dasarnya sebagai alat tukar, dalam artikel ini, Anda akan mendapat wawasan tentang jenis uang yang bisa menjadi penyimpan nilai alias tidak hanya sekadar sebagai alat tukar.
Apa itu uang?
Uang adalah media pertukaran yang memungkinkan orang untuk bertransaksi. Dengan kata lain, uang bertindak sebagai perantara perdagangan. Uang juga dapat didefinisikan sebagai alat tukar atau standar pengukur nilai (value) yang sah.
Alih-alih melakukan perdagangan secara langsung, orang-orang bisa melakukan perdagangan secara tidak langsung (melalui perantara uang) sebagai gantinya. Sebagai contoh, Anda ingin beli ayam dari Joko. Namun, Joko ingin ikan sebagai ganti dari ayam mereka. Anda sama sekali tidak memiliki ikan yang diinginkan oleh Joko, jadi pertukaran tidak dapat dilakukan. Sebaliknya, Anda memberi Joko Rp 100 ribu untuk ayam itu. Joko kemudian dapat menggunakan uang dari Anda untuk membeli ikan dari tempat lain. Dengan demikian, perdagangan dapat terjadi.
Ada berbagai jenis uang yang datang dalam berbagai bentuk. Selama orang mau menerimanya, itu dapat digunakan sebagai media pertukaran. Sebagai contoh, secara historis emas digunakan sebagai uang. Petani bisa pergi ke pasar dan menjual hasil panen dengan imbalan sejumlah emas. Petani kemudian dapat menukar emas dengan sepotong roti dari tukang roti. Namun, petani itu tidak akan mau menukar hasil panennya dengan emas jika dia sadar bahwa tukang roti tidak mau menerima emas.
Jenis-jenis uang
Sebenarnya, ada banyak sekali jenis uang yang dapat ditemukan. Namun, Anda hanya perlu memahami bahwa jika sesuatu mendapat kepercayaan dan diterima oleh suatu pihak, itu juga dapat disebut uang. Fungsi utama uang adalah sebagai media pertukaran. Jadi, jika misalnya Anda punya tanaman hias kemudian itu dapat ditukar dengan sepeda motor, pada dasarnya tanaman hias tersebut bisa disebut media pertukaran. Namun, tentu saja ini terbatas dan hanya beberapa pihak saja yang menerimanya. Karena Anda sudah paham konsep uang, berikut tiga jenis uang terpopuler saat ini:
- Uang komoditas
- Uang fiat
- Uang digital
1. Uang komoditas
Kami meyakini bahwa uang komoditas (commodity money) sebagai bentuk uang yang paling berharga karena selain bisa menjadi alat tukar, ini juga bisa menjadi penyimpan nilai yang baik. Kenapa? Karena uang komoditas memiliki underlying value atau nilai intrinsik sehingga jika misalnya komoditas tertentu tidak diterima sebagai alat tukar, ia masih akan tetap memiliki nilai. Beberapa contoh uang komoditas adalah emas, perak, minyak, gandum, kopi, teh, garam, dan sebagainya.
2. Uang fiat
Fiat merupakan jenis uang yang tidak memiliki nilai intrinsik, melainkan memperoleh nilai dari persetujuan resmi pemerintah. Karena fiat bersifat legal atau sah secara hukum, itu mau tidak mau akan diterima (mendapat kepercayaan secara paksa) oleh warga negara, termasuk oleh bisnis. Jika suatu perusahaan menjalankan aktivitas operasi di suatu negara, mereka harus tunduk dengan peraturan negara tersebut, termasuk dalam hal penggunaan uang sebagai alat tukar.
Jika misalnya fiat kehilangan kepercayaan oleh orang-orang, meskipun masih resmi menjadi mata uang suatu negara, nilainya akan merosot. Ini mengacu pada apa yang dikenal sebagai inflasi, sekaligus menjadi kekurangan dari uang fiat. Bahkan, fiat bisa berdampak lebih buruk seperti hiperinflasi yang terjadi di Zimbabwe dan Venezuela. Beberapa contoh uang fiat adalah rupiah, dolar AS, euro, dan mata uang negara lainnya.
3. Uang digital
Uang digital (digital currency) atau uang elektronik adalah jenis mata uang yang dikelola, disimpan, dan digunakan sebagai media pertukaran melalui jaringan internet. Uang digital itu sendiri juga terdiri dari berbagai macam. Sebagai contoh, ada uang digital yang resmi dijamin oleh pemerintah suatu negara, dikenal sebagai central bank digital currency (CBDC) dan ada uang digital pula yang tidak diakui secara hukum tetapi mendapat kepercayaan banyak orang, seperti mata uang kripto (cryptocurrency).
Perbedaan utama dari mata uang CBDC dan crypto adalah bahwa CBDC menjadi bentuk (versi) digital dari fiat sehingga ia tetap tidak memiliki nilai intrinsik, sedangkan uang kripto selain sebagai alat tukar, ia memiliki nilai instrinsik sehingga bisa menjadi penyimpan nilai. Nilai instrinsik dari mata uang kripto yang paling utama berasal dari teknologi blockchain yang berada di belakangnya.
Sederhananya, blockchain dibayangkan sebagai database besar yang bersifat terdesentralisasi (tidak terpusat) sehingga tidak ada satu pihak pun yang menjadi penguasa/pengendali. Ini berbeda dengan uang fiat yang bersifat terpusat, baik versi cetak maupun digital, di mana ini dikendalikan sepenuhnya oleh satu pihak, yaitu bank sentral.
Meskipun begitu, perlu disadari juga bahwa ada banyak sekali jenis-jenis mata uang kripto (cryptocurrency) dan sebagian besar di antaranya masih relatif baru. Oleh karena itu, tidak semua uang crypto dapat menjadi penyimpan nilai yang baik. Beberapa contoh uang kripto paling tepercaya sejauh ini adalah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).