Pengertian Growth Ratio
Growth ratio adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pertumbuhan pendapatan atau laba selama periode tertentu. Rasio pertumbuhan sangat penting bagi investor karena memberikan wawasan tentang potensi profitabilitas dan prospek perusahaan di masa depan. Investor agresif akan tertarik pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan (growth rate) tinggi.
Rumus Growth Ratio
Formula untuk menghitung growth ratio yaitu pendapatan atau laba perusahaan saat ini (present) dikurangi pendapatan atau laba periode sebelumnya (past), dan hasilnya dibagi dengan pendapatan atau laba sebelumnya (past). Setelah itu, hasil perhitungan yang diperoleh kemudian dikalikan dengan 100 untuk menyatakan rasio sebagai persentase. Berikut tampilan rumus growth ratio:
Rumus growth ratio = ((Present – Past) ÷ Past) x 100%
Selain itu, cara menghitung growth ratio juga dapat menggunakan alternatif formula berikut ini:
Rumus growth ratio = ((Pendapatan saat ini ÷ Pendapatan sebelumnya) – 1) x 100%
Contoh Soal Growth Ratio dan Cara Menghitungnya
Misalnya, PT Moneynesia berhasil mengumpulkan pendapatan (revenue) Rp300.000.000 selama periode 2022, sementara pendapatan tahun 2021 yaitu Rp100.000.000. Berdasarkan informasi ini, hitunglah growth ratio perusahaan.
Jawab:
- Growth ratio = ((Present – Past) ÷ Past) x 100%
- Growth ratio = ((Rp300.000.000 – Rp100.000.000) ÷000.000) x 100%
- Growth ratio = (Rp200.000.000 ÷000.000) x 100%
- Growth ratio = 200%
Hasil perhitungan growth ratio PT Moneynesia menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan rasio pertumbuhan sangat signifikan, yaitu 200%.
Interpretasi Growth Ratio
Growth ratio positif artinya pendapatan atau laba perusahaan telah meningkat dibandingkan periode sebelumnya, sedangkan growth ratio negatif menunjukkan penurunan. Growth ratio 0 mengindikasikan bahwa tidak ada perubahan dalam pendapatan atau pendapatan. Semakin tinggi growth ratio, semakin besar peningkatan pendapatan atau laba perusahaan.
Analisis Growth Ratio
Cara analisis rasio pertumbuhan perusahaan (growth ratio) salah satunya menggunakan metode industry comparison. Metode ini menekankan pada perbandingan growth ratio perusahaan dengan pertumbuhan rata-rata industri. Perusahaan dapat dikatakan mengalami pertumbuhan lebih baik ketika growth ratio lebih besar daripada rata-rata industri. Namun, pastikan Anda menggunakan industri yang sejenis; jika perusahaan bergerak di sektor ritel, bandingkan dengan industri ritel.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa growth ratio yang tinggi tidak selalu merupakan tanda positif. Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin memiliki growth ratio yang tinggi karena peristiwa satu kali, seperti akuisisi besar atau perubahan metode akuntansi. Penting untuk melihat faktor-faktor mendasar yang mendorong pertumbuhan untuk menentukan apakah itu berkelanjutan dalam jangka panjang.
Kemudian, untuk menilai prospek pertumbuhan dan kinerja perusahaan di masa mendatang, pastikan Anda menggunakan indikator keuangan lainnya. Rasio-rasio keuangan berikut ini mungkin akan membantu Anda:
Dengan melibatkan lebih banyak metrik, Anda sebagai investor atau analis akan mendapatkan informasi yang lebih komprehensif sehingga dapat membuat keputusan lebih tepat.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Growth Ratio
Rasio pertumbuhan perusahaan adalah ukuran seberapa cepat perusahaan tumbuh dalam hal pendapatan, laba, atau indikator kinerja utama lainnya. Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi growth ratio perusahaan:
- Pertumbuhan industri: Tingkat pertumbuhan sektor bisnis tempat perusahaan beroperasi dapat berdampak signifikan pada tingkat growth ratio. Perusahaan dalam industri yang berkembang pesat lebih cenderung mengalami growth rate yang tinggi.
- Pangsa pasar: Perusahaan dengan pangsa pasar yang lebih besar memiliki posisi yang lebih baik untuk meraih porsi pertumbuhan industri yang lebih tinggi.
- Inovasi: Perusahaan yang inovatif dan memperkenalkan produk atau layanan baru dapat mengalami growth rate yang lebih tinggi karena lebih mampu menjawab kebutuhan pelanggan dan merebut pangsa pasar.
- Pemasaran dan penjualan: Strategi pemasaran dan penjualan yang efektif dapat membantu perusahaan meningkatkan basis pelanggan mereka dan mendorong pertumbuhan pendapatan.
- Investasi modal: Perusahaan yang melakukan investasi strategis dalam penelitian dan pengembangan, teknologi baru, atau area lain yang dapat mendorong pertumbuhan cenderung mengalami growth ratio yang tinggi.
- Merger dan akuisisi: Perusahaan yang mengakuisisi bisnis lain atau merger dengan perusahaan lain dapat dengan cepat meningkatkan pangsa pasar dan memperluas basis pelanggan mereka sehingga berdampak pada rasio pertumbuhan.
- Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi, seperti resesi atau ledakan ekonomi, dapat memengaruhi growth rate. Selama periode pertumbuhan ekonomi, perusahaan cenderung mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, sedangkan selama resesi, pertumbuhan cenderung melambat.
Jenis-jenis Growth Ratio
Ada berbagai jenis rasio pertumbuhan (growth ratio) yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Pertumbuhan Pendapatan (Revenue Growth Ratio)
Rasio ini mengukur persentase peningkatan pendapatan perusahaan selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun. Ini dihitung sebagai perubahan pendapatan saat ini dibagi dengan pendapatan pada periode sebelumnya.
2. Rasio Pertumbuhan Laba (Earnings Growth Ratio)
Rasio ini menghitung persentase peningkatan laba perusahaan selama jangka waktu tertentu. Perhitungan dilakukan dengan melihat perubahan laba saat ini dibagi dengan laba pada periode sebelumnya.
3. Rasio Pertumbuhan Arus Kas (Cash Flow Growth Ratio)
Rasio ini mengukur persentase peningkatan arus kas perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini dihitung sebagai perubahan arus kas saat ini dibagi dengan arus kas pada periode sebelumnya.
4. Rasio Pertumbuhan Nilai Buku (Book Value Growth Ratio)
Rasio ini mengukur persentase kenaikan nilai buku perusahaan selama jangka waktu tertentu. Nilai buku adalah nilai total aset perusahaan dikurangi kewajibannya. Rasio ini dihitung sebagai perubahan nilai buku saat ini dibagi dengan nilai buku periode sebelumnya.
5. Rasio Pertumbuhan Aset (Asset Growth Ratio)
Rasio ini menghitung persentase peningkatan total aset perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini dilihat sebagai perubahan total aset saat ini dibagi dengan total aset pada periode sebelumnya.
6. Rasio Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization Growth Ratio)
Rasio ini mengukur persentase peningkatan kapitalisasi pasar perusahaan selama jangka waktu tertentu. Ini dihitung sebagai perubahan market cap saat ini dibagi dengan market cap pada periode sebelumnya.
Simpulan
Berikut poin-poin utama tentang growth ratio:
- Growth ratio adalah metrik keuangan utama untuk menilai seberapa besar tingkat pertumbuhan (growth rate) pendapatan perusahaan dari waktu ke waktu.
- Semakin tinggi growth ratio, semakin kuat pertumbuhan perusahaan yang kemudian dapat mencerminkan prospek cerah di masa depan.
- Cara menghitung growth ratio dapat dihitung dengan mengurangi pendapatan saat ini (present) dengan pendapatan sebelumnya (past), kemudian dibagi dengan pendapatan sebelumnya. Nilai yang dihasilkan dinyatakan sebagai persentase.
- Jadi, rumus growth ratio adalah ((Present – Past) ÷ Past) x 100%.
- Analisis growth ratio dapat dengan mengevaluasi growth rate perusahaan dengan rata-rata industri. Semakin besar rasio atau tingkat pertumbuhan dibandingkan rata-rata industri, semakin menjanjikan prospek perusahaan di masa depan.
- Growth ratio dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pertumbuhan industri, pangsa pasar, inovasi, pemasaran & penjualan, merger & akuisisi, investasi modal, dan kondisi ekonomi.