Definisi: Apa Itu Rasio Leverage
Rasio leverage adalah rasio keuangan yang mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan utang untuk membiayai operasinya. Rasio ini digunakan oleh investor dan kreditur untuk menilai risiko keuangan dan solvabilitas perusahaan.
Jenis-jenis Rasio Leverage
Ada beberapa jenis rasio leverage, antara lain:
1. Debt to equity ratio (DER)
Debt to equity ratio, atau rasio DER, mengukur proporsi total utang perusahaan terhadap total ekuitasnya. DER dihitung dengan membandingkan total utang dengan total ekuitas perusahaan. Nilai DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat bergantung pada utang untuk membiayai bisnisnya. Ini dapat meningkatkan kekhawatiran investor dan kreditur terhadap perusahaan.
2. Debt to asset ratio (DAR)
Debt to asset ratio, atau rasio DAR, mengukur proporsi total utang perusahaan terhadap total asetnya. DAR dihitung dengan membagi total aset dengan total ekuitas. Nilai DAR yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki sejumlah besar utang relatif terhadap asetnya. Ini membuatnya lebih rentan terhadap kesulitan keuangan jika mengalami penurunan dalam bisnis.
3. Interest coverage ratio
Rasio cakupan bunga, atau interest coverage ratio, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran bunga utangnya. Interest coverage ratio dihitung dengan membagi nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dan beban bunga.
Nilai interest coverage ratio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi pembayaran bunga utangnya. Ini dapat menjadi sinyal positif positif bagi stakeholders seperti investor dan kreditur.
4. Debt service coverage ratio
Rasio cakupan layanan utang, atau debt service coverage ratio (DSCR), mengukur kapabilitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban utangnya, termasuk pembayaran pokok dan bunga. DSCR dihitung dengan membandingkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) dengan total debt service.
Nilai debt service coverage ratio (DSCR) yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar kewajiban utangnya. Ini dapat menjadi sinyal positif bagi pihak-pihak berkepentingan seperti investor dan kreditur.
Rumus Rasio Leverage
Perhitungan rasio leverage dapat membantu investor dan kreditur untuk menganalisis risiko finansial dan solvabilitas perusahaan. Berikut adalah rumus rasio leverage untuk setiap jenisnya:
Rumus DER (debt-to-equity ratio) = Total utang / Total ekuitas
Formula DER yaitu total utang (debt) dibagi total ekuitas (equity).
Total utang adalah jumlah dari semua utang jangka pendek dan jangka panjang, termasuk pinjaman, obligasi, dan bentuk utang lainnya. Total ekuitas adalah jumlah dari semua saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
Rumus DAR (debt-to-assets ratio) = Total utang / Total aset
Formula DAR yaitu total utang dibagi total aset.
Total aset mencakup semua aset lancar (current assets) dan aset tidak lancar (fixed assets), seperti kas, piutang, persediaan, properti, pabrik, dan peralatan, dan aset tidak berwujud.
Rumus interest coverage ratio = EBIT / Beban bunga
Formula interest coverage ratio yaitu EBIT (earnings before interest and taxes) dibagi beban bunga.
EBIT, atau laba sebelum bunga dan pajak, mewakili laba perusahaan sebelum dikurangi bunga dan pajak. Beban bunga mencakup semua pembayaran bunga atas utang.
Rumus debt service coverage ratio = EBITDA / Total debt service
Formula debt service coverage ratio (DSCR) yaitu EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) dibagi total debt service.
EBITDA, atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, mewakili laba perusahaan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Total layanan utang (debt service) mencakup semua pembayaran pokok dan bunga utang.
Interpretasi Rasio Leverage
Setiap jenis rasio leverage memberikan wawasan yang berbeda tentang risiko keuangan dan solvabilitas perusahaan, yang dapat diartikan dengan cara berikut:
Interpretasi DER
Semakin tinggi nilai debt to equity ratio (DER), semakin besar ketergantungan perusahaan pada utang untuk mendanai aktivitas operasionalnya. Sebaliknya, semakin kecil DER, semakin kuat posisi ekuitas perusahaan sehingga tidak terlalu bergantung pada utang.
Interpretasi DAR
Semakin tinggi nilai debt to assets ratio (DAR), semakin besar risiko bisnis karena perusahaan memiliki sejumlah besar utang relatif terhadap total asetnya. Sebaliknya, semakin kecil DAR, semakin kuat posisi keuangan perusahaan sehingga kurang bergantung pada utang.
Interpretasi interest coverage ratio
Semakin tinggi interest coverage ratio, semakin sanggup perusahaan melunasi bunga pinjaman karena memiliki pendapatan cukup. Sebaliknya, semakin kecil interest coverage ratio, semakin rentan perusahaan akan risiko gagal bayar karena pendapatan yang dihasilkan tidak mampu menutupi kewajiban utangnya.
Interpretasi debt service coverage ratio
Semakin tinggi debt service coverage ratio (DSCR), semakin besar kemampuan perusahaan melunasi semua kewajiban utang karena perusahaan memiliki pendapatan yang besar. Sebaliknya, semakin kecil DSCR, semakin besar peluang gagal bayar utang karena perusahaan menghasilkan lebih sedikit pendapatan.
Analisis Rasio Leverage
Menganalisis rasio leverage melibatkan penilaian risiko keuangan dan solvabilitas perusahaan berdasarkan rasio yang dihitung. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diikuti saat menganalisis rasio leverage:
Tentukan tolok ukur atau standar industri
Sebelum menganalisis rasio leverage perusahaan, penting untuk mengetahui tolok ukur atau standar industri untuk rasio tersebut. Ini dapat membantu investor dan kreditor membandingkan rasio perusahaan dengan rasio rata-rata atau tipikal di industri.
Evaluasi rasio dari waktu ke waktu
Investor dan kreditor harus mengevaluasi rasio leverage perusahaan dari waktu ke waktu untuk menilai apakah risiko keuangan dan solvabilitas perusahaan membaik atau memburuk. Membandingkan rasio lancar perusahaan dengan rasio historisnya dapat memberikan wawasan tentang apakah perusahaan menjadi lebih atau kurang bergantung pada utang.
Bandingkan rasio dengan rekan-rekan industri
Investor dan kreditor juga dapat membandingkan rasio leverage perusahaan dengan rekan-rekan industrinya. Jika rasio leverage perusahaan secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah daripada rekan-rekannya, ini mungkin menunjukkan bahwa perusahaan memiliki situasi keuangan yang unik yang harus dianalisis dengan cermat.
Pertimbangkan posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan
Saat menganalisis rasio leverage, penting untuk mempertimbangkan posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan, termasuk profitabilitas, likuiditas, dan arus kasnya. Rasio leverage yang tinggi mungkin lebih memprihatinkan bagi perusahaan dengan profitabilitas atau arus kas yang buruk, karena dapat mengindikasikan bahwa perusahaan berisiko lebih tinggi gagal membayar kewajiban utangnya.
Menilai potensi risiko
Rasio leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko keuangan perusahaan, yang mungkin membuatnya lebih rentan terhadap kemerosotan ekonomi atau guncangan keuangan lainnya. Investor dan kreditor harus menilai potensi risiko yang terkait dengan rasio leverage perusahaan sebelum membuat keputusan investasi atau pinjaman.
Secara keseluruhan, menganalisis rasio leverage melibatkan evaluasi risiko keuangan dan solvabilitas perusahaan berdasarkan rasio yang dihitung dan mempertimbangkan konteks keuangan perusahaan yang lebih luas.
Stakeholders yang Membutuhkan Informasi Rasio Leverage
Rasio leverage adalah metrik keuangan yang menakar komposisi utang perusahaan dengan aset, ekuitas, dan laba perusahaan (EBIT dan EBITDA). Rasio leverage dapat memberikan wawasan tentang struktur modal perusahaan, risiko keuangan, dan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya. Berikut ini adalah beberapa pemangku kepentingan (stakeholders) yang membutuhkan informasi rasio leverage:
- Investor: menilai risiko finansial dan mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan sebagai pertimbangan keputusan investasi.
- Kreditur: menakar apakah perusahaan sanggup membayar semua utang berserta bunganya.
- Manajemen: menilai struktur modal perusahaan dan mengevaluasi apakah jumlah penggunaan sudah pada takaran yang tepat. Rasio leverage yang terlalu tinggi mungkin sangat berisiko, tetapi jika terlalu rendah, perusahaan mungkin akan kehilangan peluang dari pembiayaan utang untuk mempercepat pertumbuhan.
Ringkasan
Berikut adalah ringkasan tentang rasio leverage:
- Rasio leverage adalah indikator keuangan yang berfokus pada perbandingan antara aset dan laba perusahaan dengan penggunaan utang.
- Nilai rasio leverage yang ideal (komposisi yang tepat) dapat memberi keuntungan pada perusahaan, seperti pertumbuhan bisnis. Komposisi yang tidak seimbang, di sisi lain, akan meningkatkan risiko bisnis, seperti kebangkrutan.
- Ada empat jenis rasio leverage yang paling umum, yaitu DER, DAR, interest coverage ratio, dan debt service coverage ratio (DSCR).
- Rumus rasio leverage berbeda tergantung pada jenis-jenisnya.
- Interpretasi rasio leverage secara umum yaitu untuk mengukur tingkat risiko keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio leverage, semakin besar risiko finansial perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil rasio ini, semakin rendah risiko keuangan.
- Rasio leverage yang terlalu tinggi dapat menunjukkan penggunaan utang yang berlebihan dan tanda bahwa arus kas perusahaan sangat buruk.
- Analisis rasio leverage sebaiknya dilakukan secara komprehensif, tidak hanya berpatok pada rasio ini saja, tetapi juga melibatkan rasio-rasio keuangan lainnya. Ini termasuk rasio aktivitas, rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas, serta rasio pasar.
- Secara keseluruhan, analisis rasio leverage membutuhkan penilaian komprehensif terhadap posisi keuangan perusahaan dan faktor risiko dalam rangka membuat keputusan yang tepat.