Pengertian Capital Adequacy Ratio (CAR)
Raso kecukupan modal, atau capital adequacy ratio (CAR) adalah metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyerap kerugian atau risiko yang tidak terduga. CAR adalah ukuran kekuatan dan stabilitas keuangan bank, yang menunjukkan proporsi modalnya terhadap aset tertimbang menurut risiko.
Ketentuan Nilai CAR Menurut BI (Bank Indonesia)
Nilai CAR yang baik untuk bank yaitu minimum 8%, yang mana ini sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia melalui Peraturan BI No.3/21/PBI/2001. Sementara itu, Bank for International Settlement (BIS) juga menetapkan nilai capital adequacy ratio yang sehat untuk perbankan, yaitu minimum 8%.
Namun, bagi bank umum di Indonesia yang ingin menjadi bank jangka setidaknya mesti memiliki nilai CAR minimum 12%. Ketentuan ini tertera dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR)
Formula untuk menghitung capital adequacy ratio yaitu modal bank dibagi dengan ATMR (aset tertimbang menurut risiko), di mana hasilnya dinyatakan dalam persentase. Rumu CAR ditampilkan sebagai berikut:
Rumus CAR = modal bank ÷ ATMR
Keterangan:
- ATMR (aset tertimbang menurut risiko) atau risk-weighted assets (RWA) dihitung dengan menetapkan bobot risiko untuk setiap aset di neraca bank berdasarkan risiko yang dirasakan terkait dengan aset tersebut.
- Contoh ATMR, misalnya, pinjaman kepada pelanggan dengan peringkat kredit yang buruk akan diberi bobot risiko yang lebih tinggi daripada pinjaman kepada pelanggan dengan peringkat kredit yang baik.
- Modal bank adalah semua ekuitas yang dimiliki bank (total equity).
Contoh Soal CAR dan Cara Menghitung
Asumsikan bahwa sebuah Bank Moneynesia memiliki total modal sebesar $500 juta, dimana $100 juta adalah modal Tier 1 dan $50 juta adalah modal Tier 2. Aset tertimbang menurut risiko bank adalah $1,5 miliar, dan memiliki eksposur off-balance sheet sebesar $500 juta. Berdasarkan informasi ini, berikut langkah-langkah cara menghitung capital adequacy ratio (CAR):
- Pertama, hitung total aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR), yang merupakan penjumlahan dari ATMR dari aktiva neraca dan eksposur rekening administratif. Dengan demikian, maka ATMR = Bobot Risiko x Aset di Neraca + Bobot Risiko x Eksposur di Neraca.
- Asumsikan bobot risiko untuk aset on-balance sheet adalah 100% dan bobot risiko eksposur off-balance sheet adalah 50%. Dengan demikian, maka ATMR = (100% x $1,5 miliar) + (50% x $500 juta) = $1,25 miliar.
- Selanjutnya, hitung rasio CAR dengan menggunakan rumus CAR = (Modal Tier 1 + Modal Tier 2) ÷ Total Dengan demikian, maka nilai CAR = ($100 juta + $50 juta) / $1,25 miliar = 8%.
Jadi, Bank Moneynesia memiliki capital adequacy ratio (CAR) sebesar 8%, di mana angka ini termasuk nilai CAR yang sehat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan Bank for International Settlement.
Interpretasi Capital Adequacy Ratio
CAR adalah rasio keuangan penting karena memberikan ukuran kemampuan bank untuk menyerap kerugian tak terduga. Semakin tinggi CAR, semakin kuat bank menahan guncangan finansial sehingga cenderung mampu bertahan bahkan tanpa bantuan (intervensi) pemerintah. Semakin rendah CAR, semakin besar risiko bank.
Selain itu, nilai rasio CAR yang tinggi juga dapat mendorong biaya pinjaman (kredit) yang lebih rendah dan peringkat kredit yang lebih tinggi sehingga ini akan memberikan keunggulan kompetitif di pasar.
Namun, CAR yang tinggi tidak selalu berarti bahwa bank kebal terhadap kegagalan atau tekanan keuangan. Faktor-faktor lain, seperti kualitas aset bank, praktik manajemen, dan kondisi ekonomi, juga dapat memengaruhi stabilitas keuangan perbankan.
Analisis Capital Adequacy Ratio
Analisis CAR yang paling mudah yaitu dengan memastikan bahwa capital adequacy ratio suatu bank berada pada level yang sehat, yaitu minimal 8%. Namun, CAR tidak cukup untuk menilai kesehatan keuangan bank secara keseluruhan sehingga Anda perlu menggunakan berbagai indikator keuangan lainnya, seperti return on equity (ROE), net interest margin (NIM), dan non-performing loan (NPL).
Selain itu, pertimbangkan juga rasio-rasio keuangan berikut ini:
Faktor-faktor yang Memengaruhi Capital Adequacy Ratio
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi capital adequacy ratio (CAR) suatu bank:
Kualitas portofolio pinjaman
Kualitas pinjaman dalam portofolio bank merupakan faktor penting dalam menentukan nilai CAR. Bank dengan tingkat non-performing loan (NPL) yang tinggi cenderung memiliki CAR yang lebih rendah dibandingkan dengan bank dengan portofolio kredit yang lebih sehat.
Ketidakcocokan aset dan liabilitas
Kemampuan bank untuk mencocokkan aset dan kewajibannya memengaruhi nilai CAR. Jika kewajiban bank jatuh tempo lebih awal daripada asetnya, bank mungkin terpaksa menjual aset dengan kerugian untuk memenuhi kewajiban, yang dapat menurunkan nilai CAR.
Suku bunga
Kenaikan suku bunga dapat menyebabkan peningkatan gagal bayar pinjaman, yang dapat berdampak negatif terhadap CAR bank. Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat menyebabkan penurunan pendapatan bank sehingga juga berdampak pada rasio CAR. Suku bunga harus berada pada level yang dapat diterima.
Kondisi perekonomian
Kondisi ekonomi juga berperan penting dalam menentukan CAR bank. Dalam periode resesi, misalnya, bank mungkin melihat peningkatan kredit macet, yang dapat menurunkan CAR mereka.
Ketentuan peraturan
Regulasi dari otoritas terkait juga memainkan peran penting dalam menentukan CAR bank. Badan pengatur menetapkan persyaratan modal minimum yang harus dipenuhi bank untuk memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk menyerap potensi kerugian. Setiap perubahan persyaratan ini dapat berdampak pada CAR bank.
Kebijakan dividen
Jika sebuah bank membayar sebagian besar keuntungannya sebagai dividen, bank tersebut mungkin memiliki lebih sedikit modal yang tersedia untuk menyerap potensi kerugian sehingga rasio CAR berpotensi mengecil.
Simpulan
Berikut poin-poin utama tentang capital adequacy ratio (CAR):
- Capital adequacy ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal untuk menilai stabilitas dan keuangan bank serta mengukur kemampuan mengatasi risiko finansial.
- Rumus CAR yaitu membandingkan total modal bank dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR). Anda dapat memanfaatkan contoh soal CAR serta langkah-langkah cara menghitungnya untuk memahami rasio ini lebih mudah.
- Nilai CAR yang sehat minimal 8% dan semakin baik jika lebih dari itu. Ketentuan ini mengacu pada standar Bank Indonesia (BI) dan Bank for International Settlement (BIS).
- Semakin tinggi CAR, semakin tangguh bank untuk menghadapi risiko finansial tak terduga.
- Untuk mengevaluasi kesehatan bank secara komprehensif, libatkan rasio-rasio keuangan lainnya, termasuk NPL, NIM, OPM, dan GPM.
- Ada beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi CAR bank, seperti kualitas portofolio kredit, perubahan suku bunga, dan kondisi perekonomian.