Pengertian: Apa Itu Earnings Per Share (EPS)?
Earnings per share, atau disingkat EPS, adalah rasio keuangan yang mengukur jumlah laba yang dihasilkan perusahaan untuk setiap saham biasa yang beredar. EPS adalah metrik keuangan penting yang dapat digunakan investor untuk mengevaluasi profitabilitas, kesehatan keuangan, dan potensi investasi perusahaan.
EPS termasuk komponen kunci dari banyak rasio keuangan lainnya, seperti price earnings ratio (PER) yang mengukur harga saham perusahaan relatif terhadap nilai EPS. Semakin tinggi EPS, semakin rendah PER perusahaan, yang menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin undervalued.
Rumus EPS
Formula untuk menghitung earnings per share yaitu dengan membagi laba bersih dengan jumlah total saham biasa yang beredar. Rumus EPS ditampilkan sebagai berikut:
Rumus EPS = Laba Bersih / Rata-rata Jumlah Saham Beredar
Di mana:
- Laba bersih adalah penghasilan bersih perusahaan setelah dikurangi semua biaya. Dalam laporan keuangan, laba bersih (net profit) biasanya disebut sebagai EAT (earnings after tax) atau profit for the period.
- Rata-rata jumlah saham beredar adalah total saham biasa yang beredar selama periode dibagi dengan jumlah periode pelaporan.
Contoh Soal EPS
Misalnya, PT Moneynesia adalah perusahaan keuangan yang selama periode 2022 berhasil membukukan laba bersih Rp500.000.000. Sementara itu, PT Moneynesia memiliki jumlah rata-rata saham beredar selama 2022 sebanyak 100 juta saham. Hitunglah earnings per share (EPS) perusahaan.
Jawab:
- EPS = Rp500 juta / 100 juta saham
- EPS = Rp5 per saham
Setelah dilakukan perhitungan, earnings per share (EPS) perusahaan bernilai Rp5 per saham.
Interpretasi EPS
Earnings per share adalah indikator penting dari profitabilitas perusahaan untuk melihat berapa laba yang dihasilkan per lembar saham. Semakin tinggi EPS, semakin maksimal perusahaan menghasilkan profit. Sebaliknya, semakin kecil EPS, semakin minimal laba yang dihasilkan dibandingkan saham yang beredar.
Di satu sisi, EPS tinggi dapat menunjukkan betapa kuatnya keuangan perusahaan karena mampu membukukan lebih banyak keuntungan bersih. Di sisi lain, EPS yang tinggi juga mungkin terjadi ketika jumlah saham beredar perusahaan lebih sedikit. Begitupun sebaliknya, EPS rendah mungkin karena keuntungan bersih perusahaan sangat tipis, tetapi juga bisa karena terlalu banyak jumlah saham beredar.
Perusahaan yang sering kali menerbitkan saham baru (right issue), biasanya memiliki EPS yang rendah dan EPS akan semakin mengecil saat perusahaan kembali melakukan right issue untuk menambah modal usaha. Saat nilai EPS rendah, maka nilai rasio PER perusahaan akan semakin tinggi yang menunjukkan saham perusahaan dinilai mahal (overvalued).
Tujuan Analisis EPS
Investor dapat menggunakan earnings per share (EPS) dalam sejumlah cara untuk mengevaluasi kesehatan dan kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa tujuan analisis EPS:
1. Mengevaluasi profitabilitas
Salah satu penggunaan EPS adalah untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan. EPS yang lebih tinggi umumnya menunjukkan perusahaan yang lebih menguntungkan, asumsi semua hal lainnya dianggap sama.
Investor dapat menggunakan metode trend analysis, yaitu membandingkan EPS perusahaan dari waktu ke waktu untuk melihat apakah profitabilitas meningkat atau menurun. Kemudian, juga bisa membandingkan EPS perusahaan dengan pesaingnya untuk menilai profitabilitas relatif.
2. Meramalkan pendapatan masa depan
Analis sering menggunakan EPS untuk memperkirakan pendapatan masa depan perusahaan. Ini dilakukan dengan menganalisis tren EPS dari waktu ke waktu dan perubahan ekosistem bisnis yang memengaruhi pendapatan.
3. Menentukan valuasi perusahaan
EPS adalah komponen penting dari banyak model penilaian, termasuk rasio price-to-earnings (P/E) dan price-to-earnings growth (PEG). Model ini menggunakan EPS untuk menghitung kelipatan pendapatan perusahaan, yang kemudian digunakan untuk menentukan penilaian wajar untuk saham perusahaan.
4. Menilai pembayaran dividen
Perusahaan yang menghasilkan pendapatan yang lebih besar dapat mengambil kebijakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. EPS dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dan untuk mengestimasi pembayaran dividen di masa depan.
Catatan: EPS hanyalah salah satu metrik profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan. Penting untuk melibatkan rasio-rasio keuangan lainnya untuk mendapat wawasan lebih tajam, termasuk:
Faktor-faktor yang Memengaruhi EPS
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi EPS perusahaan, antara lain:
- Pertumbuhan pendapatan: EPS perusahaan dapat meningkat jika menghasilkan lebih banyak revenue.
- Efisiensi operasi: EPS perusahaan dapat meningkat jika aktivitas operasi lebih efisien, seperti mengurangi biaya dan meningkatkan margin keuntungannya.
- Struktur modal: EPS perusahaan dapat dipengaruhi oleh struktur modalnya, seperti jumlah utang dan ekuitas yang digunakan.
- Biaya bunga: Jika memiliki jumlah beban bunga yang tinggi karena pembiayaan utang, nilai EPS perusahaan akan berkurang.
Kekurangan dan Kekurangan EPS
Keunggulan:
- EPS adalah metrik keuangan berbasis profitabilitas yang mudah dihitung dan dipahami.
- EPS menyediakan cara sederhana untuk membandingkan tingkat laba bersih perusahaan yang berbeda.
- Earnings per share adalah komponen kunci yang dari berbagai rasio keuangan penting lainnya.
Kelemahan:
- Perhitungan EPS tidak memasukkan arus kas perusahaan, yang merupakan ukuran penting dari kesehatan keuangan perusahaan.
- EPS cenderung mudah dimanipulasi oleh perusahaan melalui berbagai praktik akuntansi, seperti buyback saham, right issue, dan penggunaan keuntungan atau kerugian satu kali. Investor harus selalu mempertimbangkan faktor pendorong yang mendasari pertumbuhan EPS dan memastikan bahwa pendapatan perusahaan berkelanjutan dan bukan hasil dari gimmick akuntansi.
- EPS tidak mempertimbangkan kualitas pendapatan perusahaan, seperti apakah pendapatan berkelanjutan atau dihasilkan dari peristiwa yang tidak berulang.
Simpulan
Berikut poin-poin utama tentang earnings per share (EPS) yang dapat menjadi simpulan akhir:
- Laba per saham, atau earnings per share (EPS), adalah rasio keuangan berbasis profitabilitas yang membandingkan laba bersih (EAT) dengan jumlah saham beredar.
- Perhitungan EPS sangat mudah dipahami, dengan menggunakan rumus EPS = laba bersih / jumlah saham beredar.
- Interpretasi EPS yaitu semakin tinggi EPS, semakin menunjukkan bahwa perusahaan mencetak keuntungan bersih lebih besar. EPS yang tinggi juga dapat terjadi ketika jumlah saham beredar lebih sedikit.
- Cara menghitung EPS yang paling mudah yaitu dengan memahami rumus EPS dan menggunakan contoh soal atau kasus.
- Ada berbagai tujuan analisis EPS oleh investor dan analis, termasuk mengukur profitabilitas, menentukan valuasi, menilai tingkat dividen, dan meramal pendapatan masa depan.