• Latest
Mengenal The Fed (Federal Reserve), Bank Sentral AS

Suku Bunga AS Tinggi, Sektor Perbankan Terancam, dan Dampak ke Indonesia

12/05/2024
ADVERTISEMENT
Pasar Pasang Surut, Presale Solaxy Mampu Dekati $20 Juta

Presale Solaxy Capai $38 Juta, Kurang dari Sebulan Sebelum Ditutup

22/05/2025
dividen PTBA di 2025

Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal

15/05/2025
Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

15/05/2025
paud adalah investasi terbaik

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang

30/04/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
gambar emas atau gold

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya

23/04/2025
Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

08/04/2025
Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

03/04/2025
Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

22/03/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ADVERTISEMENT
Moneynesia
Sunday, May 25, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football
Moneynesia
No Result
View All Result

Mengenal The Fed (Federal Reserve), Bank Sentral AS

Suku Bunga AS Tinggi, Sektor Perbankan Terancam, dan Dampak ke Indonesia

Pentingnya Kebijakan Moneter dalam Mencegah Resesi Ekonomi dan Kegagalan Bank

Redaksi by Redaksi
12/05/2024
in Ekonomi, Internasional, Saham
0
Share on FacebookShare on Twitter

Pandangan ekonom tentang arah kebijakan moneter sering kali menjadi sorotan utama dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Baru-baru ini, Mark Zandi, kepala ekonom Moody’s Analytics, menyuarakan kekhawatirannya tentang potensi risiko yang dihadapi oleh perekonomian AS dan sektor perbankan jika Federal Reserve tidak segera memangkas suku bunga.

Suku Bunga di AS Tinggi, Resesi Ekonomi di Depan Mata

Zandi menyoroti bahwa mempertahankan suku bunga pada level saat ini (5.25% s.d. 5.5%) meningkatkan risiko terjadinya resesi ekonomi.

Dalam wawancara dengan Yahoo Finance, dia mengungkapkan bahwa suku bunga yang tinggi dapat merusak ekonomi secara bertahap dan, pada titik tertentu, dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. Zandi menekankan pentingnya langkah-langkah yang proaktif dari Federal Reserve untuk memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang guna memberikan keringanan bagi perekonomian.

Salah satu perhatian utama Zandi adalah terkait dengan potensi kegagalan bank. Dia mengingatkan bahwa suku bunga yang tinggi telah menyebabkan pertumbuhan pinjaman yang lambat dan memperburuk kondisi kredit, yang pada gilirannya dapat menempatkan tekanan pada keseimbangan keuangan bank.

Zandi juga menyoroti kegagalan bank regional yang terjadi tahun lalu sebagai contoh nyata dari risiko yang dihadapi oleh sektor perbankan.

Tidak hanya itu, Zandi juga menggambarkan dampak yang merugikan dari suku bunga yang tinggi terhadap perekonomian secara keseluruhan. Biaya pinjaman yang tinggi telah memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengancam untuk memicu resesi jika kebijakan moneter tidak disesuaikan dengan tepat.

Meskipun Federal Reserve sebelumnya telah menahan diri dari memangkas suku bunga karena kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi, Zandi menekankan pentingnya untuk mengambil langkah-langkah yang proaktif untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar di masa depan. Dia menyoroti bahwa kebijakan moneter yang tepat dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis yang lebih dalam.

Dalam konteks ini, pandangan Zandi menyoroti kompleksitas dalam mengelola kebijakan moneter, di mana keputusan harus didasarkan pada analisis yang cermat tentang kondisi ekonomi saat ini dan risiko yang dihadapi di masa depan.

Depresi Global 2025 Tak Terhindarkan: Suku Bunga Melonjak & Inflasi Lebih 13,5%

Dampak Suku Bunga FED Tinggi terhadap Perekonomian Indonesia

Dampak suku bunga tinggi di Amerika Serikat dapat mempengaruhi Indonesia melalui beberapa saluran:

  1. Arus Modal: Suku bunga yang tinggi di AS cenderung menarik investor untuk menempatkan dananya di sana karena imbal hasil yang lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan arus modal keluar dari Indonesia ke AS, yang dapat melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan meningkatkan tekanan pada neraca pembayaran Indonesia.
  2. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Suku bunga yang tinggi di AS dapat memperkuat dolar AS, yang pada gilirannya dapat membuat impor menjadi lebih murah dan ekspor menjadi lebih mahal bagi Indonesia. Ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia karena mengurangi daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional.
  3. Utang Eksternal: Jika Indonesia memiliki utang yang berdenominasi dalam mata uang asing, seperti dolar AS, suku bunga yang tinggi di AS akan membuat biaya pembayaran bunga menjadi lebih mahal bagi pemerintah dan perusahaan Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan beban utang eksternal Indonesia.
  4. Investasi dan Pasar Modal: Suku bunga yang tinggi di AS dapat membuat investor lebih cenderung untuk mengalihkan investasi mereka ke pasar keuangan AS daripada pasar keuangan Indonesia. Ini dapat mengurangi likuiditas pasar modal Indonesia dan menghambat pertumbuhan pasar modal domestik.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan bank sentral perlu memantau dengan cermat kebijakan moneter di AS dan meresponsnya dengan langkah-langkah kebijakan domestik yang sesuai. Ini termasuk mengelola kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga stabilitas ekonomi, mengelola nilai tukar rupiah, dan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional.

Selain itu, pemerintah juga dapat mengambil langkah-langkah untuk menarik investasi asing ke Indonesia melalui insentif pajak dan peningkatan iklim investasi.

Tags: federal reservesuku bungasuku bunga the fedthe fed

Related Posts

dividen PTBA di 2025
Saham

Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal

15/05/2025
Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield
Saham

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

15/05/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah
Berita

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi
Berita

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank
Banking

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI
Saham

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ilustrasi #KaburAjaDulu yang viral di Indonesia
Biaya Hidup

Mengurai Fenomena #KaburAjaDulu dan Solusi Konkret

19/02/2025
ilustrasi demo terhadap oligarki
Ekonomi

Oligarki Manfaatkan Negara & Pasar Modal untuk Cetak Uang

16/02/2025
Morgan Stanley: Peringkat Saham Indonesia Turun, IHSG Terancam!
Berita

Harga Wajar Saham Big Banks (BBRI, BBCA, BMRI, dan BBNI) di Tengah Koreksi Pasar 2025

06/02/2025
penyebab pemula panik saat harga saham turun dan solusi
Financial Psychology

Mengapa Pemula Sering Panik Saat Harga Saham Turun?

24/01/2025
Next Post
Prospek Harga Emas pada Bulan Mei 2024

Harga Emas XAUUSD Hari Ini 13 Mei Turun ke $2.341; Saatnya Beli Beli?

Please login to join discussion

Recent Posts

  • Presale Solaxy Capai $38 Juta, Kurang dari Sebulan Sebelum Ditutup 22/05/2025
  • Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal 15/05/2025
  • Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield 12/05/2025
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang 30/04/2025
  • Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025 28/04/2025
Moneynesia

Moneynesia membantu publik untuk naik kelas dengan menanamkan mind set yang benar terkait uang, dan mendorong investor untuk berpikir logis dan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan investasi.

Follow us on social media

Disclaimer

Konten yang ada di Moneynesia hanya sebagai informasi dan referensi, bukan saran investasi. Perdagangan di instrumen keuangan dan aset-aset digital selalu memiliki risiko. Sebelum berinvestasi, lakukan riset, analisis, dan pertimbangan secara menyeluruh. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada investor setelah memahami risiko dan potensi keuntungannya.

  • Home
  • About us
  • Contact us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In