• Latest
apa itu kebijakan moneter dalam ekonomi

Mengenal Apa Itu Kebijakan Moneter (Monetary Policy)

27/10/2024
ADVERTISEMENT
Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

12/05/2025
paud adalah investasi terbaik

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang

30/04/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
gambar emas atau gold

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya

23/04/2025
Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

08/04/2025
Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

03/04/2025
Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

22/03/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ilustrasi Danantara

Kejanggalan Investasi Telkomsel di GoTo, Danantara Jadi Korban Berikutnya?

25/02/2025
ilustrasi Danantara

Daftar SWF Terbesar di Dunia: BPI Danantara di Posisi Ke-8

24/02/2025
ADVERTISEMENT
Moneynesia
Wednesday, May 14, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football
Moneynesia
No Result
View All Result

apa itu kebijakan moneter dalam ekonomi

Mengenal Apa Itu Kebijakan Moneter (Monetary Policy)

Kebijakan moneter berfokus pada pengaturan jumlah uang beredar di mana tanggung jawab ini dipegang oleh bank sentral.

Redaksi by Redaksi
27/10/2024
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on Twitter

Kebijakan moneter adalah landasan dari kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan pengelolaan pasokan uang atau jumlah uang beredar. Lembaga keuangan yang menjadi pengendali atas kebijakan moneter adalah bank sentral. Karena perannya yang sangat vital, bank sentral bekerja secara independen alias tidak dapat diintervensi oleh siapa pun, termasuk pemerintah. Lalu, apa saja yang ada dalam kebijakan moneter? Berikut ulasannya.

Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang diambil oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang beredar dan suku bunga, guna menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Dalam konteks ini, kebijakan moneter adalah alat yang digunakan untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mendorong penciptaan lapangan kerja. Dengan mengatur jumlah uang beredar, bank sentral dapat memengaruhi permintaan agregat dan, pada akhirnya, seluruh siklus ekonomi.

Di Indonesia, kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) memiliki peran krusial dalam menjaga kestabilan ekonomi. Bank sentral ini menggunakan berbagai alat kebijakan moneter untuk memastikan perekonomian nasional tetap terkendali. Dalam kondisi ekonomi yang berbeda, BI dapat mengadopsi kebijakan moneter ekspansif atau kontraktif untuk merespons situasi ekonomi.

Tujuan Kebijakan Moneter

Bank sentral biasanya menetapkan kebijakan moneter dengan beberapa tujuan utama, yaitu:

  1. Mengendalikan Inflasi: Salah satu tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga tingkat inflasi agar tetap stabil, sehingga daya beli masyarakat dan stabilitas harga barang serta jasa terjaga.
  2. Menstabilkan Nilai Tukar: Dengan menjaga nilai tukar yang stabil, kebijakan moneter membantu menjaga daya saing ekspor dan stabilitas sektor finansial.
  3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Kebijakan moneter bertujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui pengendalian suku bunga dan likuiditas.
  4. Menciptakan Lapangan Kerja: Dalam situasi ekonomi lesu, kebijakan moneter ekspansif dapat meningkatkan likuiditas dan mendorong aktivitas bisnis, sehingga memperluas kesempatan kerja.

Alat Kebijakan Moneter

Bank sentral mengatur kebijakan moneter menggunakan berbagai alat, atau yang dikenal sebagai monetary policy tools. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) mengadaptasi beberapa alat kebijakan yang serupa dengan bank sentral di negara lain, seperti Federal Reserve di AS.

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations)

Bank sentral dapat membeli atau menjual sekuritas pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Misalnya, jika BI ingin menerapkan kebijakan moneter ekspansif, BI akan membeli sekuritas, yang meningkatkan cadangan bank komersial dan menambah likuiditas dalam perekonomian. Sebaliknya, dalam kebijakan moneter kontraktif, BI akan menjual sekuritas, mengurangi uang yang tersedia di pasar.

2. Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirements)

Cadangan wajib minimum adalah persentase minimum dari total simpanan yang harus disimpan oleh bank komersial di bank sentral. Dengan menyesuaikan rasio cadangan ini, bank sentral dapat memengaruhi kemampuan bank komersial dalam memberikan pinjaman. Jika cadangan minimum rendah, lebih banyak uang tersedia untuk dipinjamkan, yang meningkatkan jumlah uang beredar dalam ekonomi.

3. Tingkat Diskonto (Discount Rate)

Tingkat diskonto adalah suku bunga yang dibebankan bank sentral ketika meminjamkan dana kepada bank komersial. Jika bank sentral menaikkan tingkat diskonto, maka pinjaman menjadi lebih mahal dan bank cenderung mengurangi pinjaman. Sebaliknya, jika tingkat diskonto diturunkan, maka biaya pinjaman bagi bank menjadi lebih murah, mendorong mereka untuk meminjam lebih banyak dan, pada akhirnya, meningkatkan jumlah uang beredar.

Jenis-jenis Kebijakan Moneter

Secara umum, kebijakan moneter dibagi menjadi dua jenis utama: kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Keduanya memiliki dampak yang berbeda terhadap ekonomi dan digunakan sesuai dengan kondisi ekonomi.

1. Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan moneter ekspansif bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang beredar dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini sering digunakan saat perekonomian mengalami resesi atau tingkat pengangguran tinggi. Kebijakan ini biasanya dilakukan dengan menurunkan suku bunga, meningkatkan likuiditas, atau menurunkan rasio cadangan minimum.

Tujuannya adalah membuat pinjaman lebih murah bagi bisnis dan individu, sehingga mereka lebih terdorong untuk meminjam dan membelanjakan uang. Contoh kebijakan moneter ekspansif adalah tindakan The Fed pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19, ketika suku bunga dipangkas untuk mendorong pemulihan ekonomi.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakan moneter kontraktif bertujuan untuk mengurangi jumlah uang beredar, umumnya untuk menekan inflasi yang berlebihan. Ini dilakukan dengan menaikkan suku bunga, meningkatkan cadangan wajib minimum, atau menjual sekuritas pemerintah di pasar terbuka. Kebijakan ini membuat biaya pinjaman lebih tinggi, sehingga mendorong masyarakat dan bisnis untuk mengurangi pengeluaran. Sebagai contoh, pada awal 1980-an, The Fed meningkatkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi yang melonjak hingga hampir 15%.

Kebijakan Moneter Bank Indonesia

Bank Indonesia memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui kebijakan moneter. Dalam beberapa tahun terakhir, BI telah menggunakan kebijakan moneter ekspansif untuk mendukung pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Kebijakan ini termasuk penurunan suku bunga acuan (BI 7-day Reverse Repo Rate) serta berbagai program untuk mendukung likuiditas bank. Di sisi lain, BI juga siap mengambil langkah kontraktif jika inflasi berada di atas target, misalnya dengan menaikkan suku bunga atau meningkatkan cadangan wajib minimum.

Contoh Kebijakan Moneter

Contoh kebijakan moneter yang paling dikenal adalah penyesuaian suku bunga acuan. Jika BI ingin mengendalikan inflasi yang tinggi, BI dapat menaikkan suku bunga acuan, yang dikenal sebagai kebijakan moneter kontraktif. Sebaliknya, untuk merangsang ekonomi, BI dapat menurunkan suku bunga dalam kebijakan moneter ekspansif. Contoh lain adalah operasi pasar terbuka, di mana BI membeli atau menjual surat utang untuk mengatur likuiditas di pasar.

Perbedaan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

Selain kebijakan moneter, pemerintah juga memiliki kebijakan fiskal sebagai alat utama dalam pengelolaan ekonomi. Perbedaan utama antara keduanya adalah kebijakan moneter dikendalikan oleh bank sentral dan fokus pada pengaturan jumlah uang beredar, sementara kebijakan fiskal dipegang oleh pemerintah dan berfokus pada pengaturan anggaran, pendapatan, dan pengeluaran negara. Meskipun keduanya memiliki peran berbeda, tujuan utamanya adalah menjaga keseimbangan dan kesejahteraan ekonomi nasional.

Kesimpulan

Kebijakan moneter adalah alat utama yang digunakan bank sentral untuk menjaga stabilitas ekonomi, terutama melalui pengaturan jumlah uang beredar, tingkat suku bunga, dan persyaratan cadangan. Bank sentral, seperti Bank Indonesia, memanfaatkan kebijakan moneter untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih luas, seperti mengendalikan inflasi, mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga keseimbangan nilai tukar.

Terdapat dua pendekatan utama dalam kebijakan moneter: kebijakan moneter ekspansif untuk menambah jumlah uang beredar dan mendorong pertumbuhan ekonomi di saat kondisi ekonomi lesu, serta kebijakan moneter kontraktif untuk mengurangi jumlah uang beredar dalam rangka mengendalikan inflasi yang tinggi. Melalui alat-alat kebijakan moneter seperti operasi pasar terbuka, tingkat diskonto, dan rasio cadangan, bank sentral memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan kondisi keuangan nasional sesuai kebutuhan ekonomi.

Dengan penerapan kebijakan yang tepat, bank sentral dapat menjaga kestabilan ekonomi secara menyeluruh. Sementara itu, meskipun kebijakan moneter berbeda dari kebijakan fiskal yang dijalankan oleh pemerintah, keduanya bekerja secara sinergis dalam rangka mencapai kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.

Tags: ekonomimoneter

Related Posts

ilustrasi emas sebagai produk bullion bank
Banking

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
ilustrasi #KaburAjaDulu yang viral di Indonesia
Biaya Hidup

Mengurai Fenomena #KaburAjaDulu dan Solusi Konkret

19/02/2025
ilustrasi demo terhadap oligarki
Ekonomi

Oligarki Manfaatkan Negara & Pasar Modal untuk Cetak Uang

16/02/2025
Materialisme Kultural: Kekayaan sebagai Ukuran Kesuksesan
Ekonomi

Materialisme Kultural: Kekayaan sebagai Ukuran Kesuksesan

25/09/2024
Pandangan Ray Dalio Terkait Masa Depan Indonesia dalam Kompetisi Global
Berita

Pandangan Ray Dalio Terkait Masa Depan Indonesia dalam Kompetisi Global

08/09/2024
Mengenal Apa Itu Bank Sentral (Central Bank)
Berita

Defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Turun Signifikan pada Q2 2024

22/08/2024
Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Ini Indikatornya!
Ekonomi

Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Ini Indikatornya!

16/08/2024
Utang Luar Negeri Indonesia Rp6.415 Triliun pada Q2 2024: Apa Masih Aman?
Berita

Utang Luar Negeri Indonesia Rp6.415 Triliun pada Q2 2024: Apa Masih Aman?

15/08/2024
Melonjak! Harga Rumah Terendah di AS Kini Mulai US$1 Juta
Berita

Melonjak! Harga Rumah Terendah di AS Kini Mulai US$1 Juta

12/08/2024
Analisis Survei Penjualan Eceran (SPE) Juli 2024 dari BI
Berita

Analisis Survei Penjualan Eceran (SPE) Juli 2024 dari BI

11/08/2024
Next Post
apa itu quantitative easing atau QE

Mengenal Apa Itu Quantitative Easing (QE)

Please login to join discussion
ADVERTISEMENT

Recent Posts

  • Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield 12/05/2025
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang 30/04/2025
  • Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025 28/04/2025
  • Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya! 23/04/2025
  • Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya 22/04/2025
Moneynesia

Moneynesia membantu publik untuk naik kelas dengan menanamkan mind set yang benar terkait uang, dan mendorong investor untuk berpikir logis dan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan investasi.

Follow us on social media

Disclaimer

Konten yang ada di Moneynesia hanya sebagai informasi dan referensi, bukan saran investasi. Perdagangan di instrumen keuangan dan aset-aset digital selalu memiliki risiko. Sebelum berinvestasi, lakukan riset, analisis, dan pertimbangan secara menyeluruh. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada investor setelah memahami risiko dan potensi keuntungannya.

  • Home
  • About us
  • Contact us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In