Pernahkah Anda mendengar apa itu Protection Visa? Ya, Protection Visa, atau Visa Perlindungan, adalah jenis visa yang diberikan kepada individu yang melarikan diri dari negara asal mereka karena risiko serius terhadap keamanan, keselamatan, atau hak asasi manusia.
Visa ini memberikan perlindungan dan izin tinggal sementara di negara penerima. Prosesnya melibatkan pengajuan permohonan, bukti klaim perlindungan, wawancara, dan penilaian oleh otoritas imigrasi. Ini adalah alat penting dalam melindungi hak asasi manusia dan memberikan suaka kepada mereka yang membutuhkannya.
Apa Itu Protection Visa?
Protection Visa adalah jenis visa yang diberikan kepada individu yang telah melarikan diri dari negara asalnya karena alasan-alasan yang dapat mengancam keamanan, keselamatan, atau hak asasi manusia mereka di negara tersebut. Visa ini dirancang untuk memberikan perlindungan kepada orang-orang yang membutuhkannya dan tidak dapat kembali ke negara asal mereka karena alasan tersebut.
Alasan Pengajuan Visa Perlindungan
Orang yang mengajukan Protection Visa biasanya melarikan diri dari negara asalnya karena alasan seperti penganiayaan politik, agama, suku, atau alasan lain yang dapat membahayakan nyawa atau keamanan mereka. Mereka mungkin juga menghadapi risiko penyiksaan, pemulangan paksa, atau pelanggaran hak asasi manusia di negara asal mereka.
Proses Pengajuan Protection Visa
Proses pengajuan Protection Visa dapat berbeda-beda tergantung pada negara yang bersangkutan, tetapi biasanya melibatkan permohonan resmi kepada otoritas imigrasi atau badan perlindungan suaka. Orang yang mengajukan visa ini harus memberikan bukti yang mendukung klaim mereka tentang risiko yang dihadapi jika kembali ke negara asalnya.
Syarat Kelayakan Visa Perlindungan
Persyaratan kelayakan untuk Protection Visa juga bervariasi antar negara, tetapi dalam banyak kasus, seseorang harus dapat membuktikan bahwa mereka memiliki dasar yang kuat untuk klaim perlindungan mereka. Ini dapat mencakup bukti dokumentasi tentang penganiayaan yang dialami atau risiko yang dihadapi.
Wawancara dan Penilaian
Pemohon Protection Visa mungkin akan menjalani wawancara dengan petugas imigrasi atau pejabat yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan. Selama wawancara ini, pemohon akan diminta memberikan lebih banyak rincian tentang klaim mereka.
Keputusan Protection Visa
Setelah mengajukan permohonan, otoritas imigrasi atau badan perlindungan akan menilai klaim perlindungan. Jika klaim ini diakui sebagai valid, pemohon dapat diberikan Protection Visa, yang memberikan mereka izin tinggal sementara atau status pelindungan di negara yang bersangkutan.
Hak-hak dan Kewajiban
Orang yang diberikan Protection Visa biasanya memiliki hak-hak tertentu di negara penerima, seperti hak untuk bekerja, akses ke layanan kesehatan, dan pendidikan. Mereka juga memiliki kewajiban untuk mematuhi hukum negara penerima dan mematuhi persyaratan visa mereka.
Perpanjangan dan Perubahan Protection Visa
Protection Visa dapat memiliki batas waktu tertentu, dan pemegangnya mungkin perlu memperpanjang visa mereka jika situasinya belum aman di negara asal mereka. Mereka juga dapat mempertimbangkan mengajukan permohonan status permanen atau status kewarganegaraan jika mereka memenuhi syarat.
Peninjauan Kembali
Terkadang, otoritas imigrasi dapat meninjau kembali klaim perlindungan secara berkala untuk memastikan bahwa pemohon masih memenuhi syarat untuk tinggal di negara penerima.
Dalam banyak kasus, Protection Visa adalah alat penting untuk memberikan perlindungan kepada individu yang menghadapi risiko serius jika mereka kembali ke negara asal mereka. Namun, proses pengajuan visa ini sering kali kompleks dan memerlukan persiapan yang baik serta pemahaman yang kuat tentang hukum imigrasi di negara yang bersangkutan.
Contoh Kasus: Pengajuan Protection Visa oleh Pengungsi Politik
Seseorang yang berasal dari Negara X telah terlibat dalam aktivitas politik yang menentang rezim pemerintah di negaranya. Dia adalah anggota kelompok oposisi yang ditekan oleh pemerintah, dan dia mendukung perubahan demokratisasi. Akibat aktivitas politiknya, dia telah menjadi sasaran penganiayaan oleh pemerintah dan merasa nyawanya dalam bahaya.
- Alasan Pengajuan Visa Perlindungan: Individu ini mengajukan Protection Visa karena dia percaya bahwa jika dia kembali ke Negara X, dia akan ditangkap, disiksa, atau bahkan dibunuh oleh pemerintah karena aktivitas politiknya yang menentang rezim.
- Proses Pengajuan: Dia mengajukan permohonan Protection Visa ke otoritas imigrasi di Negara Y, tempat dia melarikan diri. Permohonan ini termasuk laporan tentang penganiayaan yang dia alami di Negara X, bukti-bukti seperti surat ancaman, dan kesaksian dari saksi-saksi yang dapat memberikan bukti tambahan.
- Syarat Kelayakan: Individu ini harus membuktikan bahwa klaimnya tentang penganiayaan politiknya adalah sah dan bahwa dia memenuhi syarat untuk perlindungan. Dokumen-dokumen dan bukti yang diajukan akan dievaluasi oleh otoritas imigrasi Negara Y.
- Wawancara dan Penilaian: Setelah mengajukan permohonan, individu ini menjalani wawancara dengan petugas imigrasi di Negara Y. Dalam wawancara ini, dia memberikan lebih banyak rincian tentang aktivitas politiknya dan penganiayaan yang dia alami di Negara X.
- Keputusan Visa: Setelah meninjau semua informasi yang diberikan oleh individu ini, otoritas imigrasi Negara Y memutuskan untuk memberikan Protection Visa kepadanya. Ini memberinya izin tinggal sementara di Negara Y dengan hak-hak tertentu, seperti akses ke pekerjaan dan layanan kesehatan.
- Hak-hak dan Kewajiban: Sekarang, individu ini memiliki hak untuk tinggal di Negara Y dan harus mematuhi hukum negara tersebut. Dia juga memiliki kewajiban untuk mematuhi persyaratan visa Protection Visa, seperti memperpanjang visa jika diperlukan dan melaporkan perubahan status.
- Perpanjangan dan Perubahan Visa: Jika situasinya di Negara X belum aman dalam beberapa tahun mendatang, individu ini dapat mempertimbangkan memperpanjang visa Protection atau bahkan mengajukan permohonan status permanen di Negara Y.
Dalam contoh ini, Protection Visa adalah alat yang memberikan perlindungan kepada individu yang menghadapi risiko serius di negara asalnya karena aktivitas politiknya. Visa ini memungkinkan dia untuk mencari suaka dan hidup aman di negara yang memberikan perlindungan.
Contoh Protection Visa Australia
Penasehat Hukum, Ghinda Ansori, telah melaporkan pemilik akun TikTok @awbimaxreborn yang telah mengkritik pemerintah Lampung dalam unggahan video berjudul ‘Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju’.
Namun, yang menarik perhatian adalah respons dari sang kreator TikTok, Bima Yudho Saputro. Alih-alih merespons laporan tersebut, Bima malah memposting penjelasan tentang Protection Visa dari pemerintah Australia yang bisa memberikan perlindungan padanya.
Bima adalah seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang mengejar pendidikan di Australia. Dia sedang mengambil jurusan Diploma Pemasaran Digital, Komunikasi Digital, dan Media/Multimedia di sebuah perguruan tinggi di Australia.
Protection Visa (subclass 866)
Dalam tanggapannya terhadap laporan tersebut, Bima menyebutkan tentang Protection Visa (subclass 866) yang, jika diberikan kepada seseorang oleh pemerintah Australia, akan memberikan perlindungan hukum. Dengan visa ini, Kepolisian Indonesia tidak dapat menangkap Bima karena ia memiliki perlindungan hukum yang sah dari Australia.
Namun, bagaimana seseorang bisa memperoleh Protection Visa dari pemerintah Australia? Apa sebenarnya Protection Visa itu? Mari kita merangkum penjelasan ini berdasarkan beberapa sumber.
Menurut informasi dari immi.homeaffairs.gov.au, Protection Visa adalah bagian dari program visa pemerintah Australia yang ditujukan untuk mereka yang mencari perlindungan di Australia, termasuk para pengungsi dan individu yang menghadapi risiko serius di negara asal mereka.
Jika visa ini disetujui, pemohon dapat tinggal di Australia secara permanen dan memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan. Harga Protection Visa adalah sekitar US$40 atau sekitar Rp397.000.
Untuk mendapatkan Protection Visa (subclass 866), pemohon harus memenuhi beberapa syarat, termasuk berada di Australia secara legal, memiliki visa yang sah, memenuhi persyaratan kesehatan, karakter, keamanan, dan identitas, serta tidak dilarang untuk mengajukan permohonan perlindungan.
Proses pengajuan Protection Visa dapat dilakukan melalui situs web resmi immi.homeaffairs.gov.au dengan mengikuti langkah-langkah yang ditentukan.
Program perlindungan pengungsi dan kemanusiaan adalah bagian dari komitmen pemerintah Australia untuk memberikan perlindungan kepada individu yang mengalami persekusi di negara asal mereka. Selain Protection Visa, terdapat beberapa jenis visa lainnya yang juga tersedia.
Sebelum mengajukan permohonan Protection Visa, penting untuk memahami bahwa terdapat tiga situasi yang memungkinkan seseorang mengikuti program perlindungan pengungsi dan kemanusiaan Australia, termasuk masuk Australia secara sah dan lolos imigrasi, mendapatkan penolakan dari imigrasi perbatasan, atau masuk ke Australia secara ilegal.
Jenis Protection Visa Lainnya
Jika seorang pemohon asal Indonesia sebelumnya pernah ditolak oleh pihak imigrasi Australia, mereka mungkin akan diberikan perlindungan sementara dalam bentuk Temporary Protection visa (subclass 785) selama 3 tahun atau Safe Haven Enterprise visa (subclass 790) selama 5 tahun.
- Temporary Protection visa (subclass 785): Visa ini memungkinkan pemiliknya untuk tinggal dan bekerja di Australia sebagai penduduk sementara selama kurang lebih 3 tahun.
- Safe Haven Enterprise visa (subclass 790): Visa ini memungkinkan pemiliknya untuk tinggal dan bekerja di Australia sebagai penduduk sementara selama 5 tahun. Dengan visa ini, pemohon bisa mengajukan jenis visa lain di Australia selain Permanent Protection Visa.
Semua ini adalah bagian dari program perlindungan pemerintah Australia yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada individu yang membutuhkan.
Hal Penting Lainnya Tentang Protection Visa
Selain informasi yang telah disampaikan sebelumnya, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui terkait Protection Visa:
1. Hak Asasi Manusia
Protection Visa adalah instrumen penting untuk melindungi hak asasi manusia individu yang menghadapi risiko serius di negara asal mereka. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang diakui secara internasional.
2. Pengakuan Status Pengungsi
Penerima Protection Visa mungkin juga dianggap sebagai pengungsi sesuai dengan Konvensi Pengungsi PBB. Ini dapat memberikan perlindungan tambahan dan akses ke hak-hak tertentu, seperti pemukiman, perjalanan internasional, dan reunifikasi keluarga.
3. Proses Hukum
Proses pengajuan Protection Visa biasanya melibatkan proses hukum yang terstruktur. Jika permohonan ditolak, pemohon biasanya memiliki hak untuk mengajukan banding atau mengajukan permohonan peninjauan ke pengadilan atau badan lain.
4. Kewajiban Beberapa Negara
Banyak negara memiliki kewajiban hukum di bawah hukum internasional untuk memberikan perlindungan kepada individu yang memenuhi syarat sebagai pengungsi atau yang menghadapi risiko serius di negara asal mereka.
5. Pentingnya Konsultasi Hukum
Proses pengajuan Protection Visa bisa rumit, dan seringkali penting untuk berkonsultasi dengan seorang pengacara imigrasi atau advokat yang memiliki pengalaman dalam kasus perlindungan. Mereka dapat memberikan panduan yang berharga dan membantu pemohon melalui proses ini.
6. Status Kepemilikan
Protection Visa memberikan izin tinggal sementara atau status kelayakan yang biasanya harus diperbarui secara berkala. Oleh karena itu, pemohon harus selalu memantau status visa mereka dan mematuhi persyaratan perpanjangan yang berlaku.
7. Kerjasama Internasional
Isu-isu perlindungan pengungsi dan visa perlindungan sering melibatkan kerjasama internasional antara negara-negara. Beberapa perjanjian regional dan multilateral dapat memengaruhi cara Protection Visa diberikan dan diproses.
8. Peran UNHCR
Banyak negara bekerja sama dengan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dalam menilai klaim perlindungan. UNHCR dapat memberikan panduan dan dukungan dalam proses ini.
Pandangan Akhir
Jadi, Protection Visa adalah instrumen kunci dalam memberikan perlindungan kepada individu yang menghadapi risiko serius di negara asal mereka. Ini memungkinkan mereka untuk mencari suaka dan hidup aman di negara penerima.
Namun, perlu diingat bahwa prosedur dan persyaratan Protection Visa dapat sangat berbeda antara negara, jadi sangat penting untuk memahami hukum imigrasi dan prosesnya di negara yang bersangkutan jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan Protection Visa.
Selain itu, situasi politik dan hukum imigrasi dapat berubah seiring waktu, jadi selalu penting untuk mendapatkan informasi yang terbaru dari sumber resmi atau pengacara imigrasi yang terpercaya.
Perlindungan hak asasi manusia dan perlindungan terhadap penganiayaan adalah nilai-nilai sentral dalam pemberian Protection Visa, dan ini mencerminkan komitmen internasional untuk melindungi individu yang paling rentan di dunia.