Universitas di Inggris dan United Kingdom (UK), dikenal sebagai salah satu destinasi pendidikan tinggi paling bergengsi di dunia, kini menghadapi tantangan besar terkait ketergantungan finansial mereka pada mahasiswa internasional. Seiring dengan perubahan kebijakan visa dan meningkatnya ketidakpastian global, beberapa universitas di Britania Raya kini harus menghadapi risiko keuangan yang signifikan.
Laporan terbaru dari Channel 4 News menunjukkan bahwa sekitar 25 universitas di UK mengandalkan mahasiswa internasional untuk sepertiga dari total pendapatan mereka. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah model keuangan ini berkelanjutan dalam jangka panjang?
Ketergantungan pada Mahasiswa Internasional: Sumber Pendapatan Utama
Dalam beberapa tahun terakhir, universitas di Inggris dan UK telah menjadi semakin bergantung pada pendapatan dari mahasiswa internasional. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa biaya kuliah untuk mahasiswa domestik dibatasi sekitar £7,000 per tahun, sementara inflasi terus meningkat.
Untuk mengatasi defisit ini, universitas kemudian membebankan biaya kuliah yang jauh lebih tinggi kepada mahasiswa internasional, yang rata-rata membayar sekitar £22,000 per tahun. Mahasiswa internasional, dengan jumlah yang terus bertambah, menjadi sumber pendapatan yang sangat penting bagi universitas-universitas ini.
Namun, situasi ini juga menciptakan ketergantungan yang sangat berisiko. Dilansir dari Channel 4 News, 25 universitas di UK kini menghadapi kenyataan bahwa lebih dari 40% dari total pendapatan mereka berasal dari mahasiswa internasional. Ini berarti bahwa penurunan kecil dalam jumlah mahasiswa internasional dapat menyebabkan ketidakstabilan finansial yang serius bagi universitas tersebut.
Dampak Kebijakan Visa pada Jumlah Mahasiswa Internasional
Perubahan kebijakan visa oleh pemerintah Britania Raya (UK) telah mempengaruhi jumlah mahasiswa internasional yang datang untuk belajar di negara tersebut. Salah satu dampak langsung dari kebijakan ini adalah penurunan sebesar 16% dalam permohonan visa studi. Penurunan ini sangat meresahkan bagi universitas-universitas yang sangat bergantung pada pendapatan dari mahasiswa internasional.
Ketika permohonan visa turun, jumlah mahasiswa internasional yang berkuliah di Inggris dan UK juga berkurang, yang secara langsung berdampak pada pendapatan universitas. Ini adalah masalah serius, terutama bagi universitas yang sudah mengandalkan mahasiswa internasional sebagai sumber pendapatan utama mereka. Penurunan ini menggarisbawahi risiko model keuangan yang sangat bergantung pada satu kelompok mahasiswa.
Kekhawatiran dari Office for Students
Kekhawatiran tentang ketergantungan finansial pada mahasiswa internasional ini telah menjadi perhatian utama bagi Office for Students, badan pengawas pendidikan tinggi di UK. Mereka melihat ketergantungan ini sebagai potensi risiko yang dapat menggoyahkan stabilitas finansial banyak universitas. Jika tren penurunan jumlah mahasiswa internasional berlanjut, banyak universitas mungkin akan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan operasi mereka.
Selain itu, Office for Students juga khawatir bahwa ketergantungan ini dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh universitas. Jika pendapatan menurun, universitas mungkin akan terpaksa mengurangi pengeluaran untuk fasilitas, staf, dan program akademik, yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas pendidikan yang mereka tawarkan.
Kontribusi Ekonomi Mahasiswa Internasional
Meskipun ada risiko yang terkait dengan ketergantungan ini, tidak dapat disangkal bahwa mahasiswa internasional memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Inggris. Menurut Profesor Peter Slee, Wakil Rektor Leeds Beckett University, mahasiswa internasional dan keluarga mereka memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi kota-kota di Inggris. Sebagai contoh, di Leeds saja, mahasiswa internasional menyumbang setengah miliar poundsterling pada tahun 2023.
Kontribusi ini tidak hanya terbatas pada biaya kuliah yang dibayarkan oleh mahasiswa, tetapi juga mencakup pengeluaran mereka untuk akomodasi, makanan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Selain itu, kehadiran mahasiswa internasional juga memperkaya keragaman budaya di kampus-kampus UK, memberikan pengalaman belajar yang lebih luas bagi semua mahasiswa.
Tantangan dan Alternatif Pendanaan untuk Masa Depan
Meskipun kontribusi mahasiswa internasional sangat besar, universitas di Inggris dan UK harus mulai memikirkan alternatif pendanaan yang lebih berkelanjutan. Ketergantungan yang berlebihan pada satu sumber pendapatan selalu berisiko, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global seperti perubahan kebijakan visa atau fluktuasi ekonomi.
Salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah peningkatan biaya kuliah untuk mahasiswa domestik. Namun, ini adalah masalah yang sangat sensitif dan politis di Inggris. Banyak pihak yang berpendapat bahwa kenaikan biaya kuliah akan membatasi akses ke pendidikan tinggi bagi mahasiswa domestik, yang bertentangan dengan prinsip keadilan sosial.
Selain itu, universitas juga dapat mengeksplorasi sumber pendapatan lain, seperti peningkatan kemitraan dengan industri, penawaran program pendidikan jarak jauh, dan peningkatan endowment funds. Diversifikasi sumber pendapatan ini akan membantu universitas menjaga stabilitas keuangan mereka dalam jangka panjang.
Tinjauan Kebijakan oleh Pemerintah UK
Saat ini, pemerintah UK sedang meninjau kebijakan universitas dan dampaknya terhadap ekonomi. Peninjauan ini penting untuk memastikan bahwa sektor pendidikan tinggi tetap kompetitif dan berkelanjutan di tengah tantangan global. Meskipun Profesor Slee tidak percaya bahwa universitas di Inggris akan menghadapi kebangkrutan, dia mengakui bahwa penyesuaian mungkin diperlukan untuk menjaga stabilitas finansial jika jumlah mahasiswa internasional terus menurun.
Kesimpulan
Ketergantungan finansial universitas di UK pada mahasiswa internasional adalah masalah yang kompleks dan penuh tantangan. Meskipun mahasiswa internasional memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, ketergantungan yang berlebihan pada mereka menciptakan risiko finansial yang besar bagi universitas.
Dalam menghadapi ketidakpastian global dan perubahan kebijakan, universitas di Inggris dan Britania Raya harus mulai mencari alternatif pendanaan yang lebih berkelanjutan untuk menjaga stabilitas dan kualitas pendidikan tinggi di masa depan.