Mata uang Thailand adalah baht (THB) dengan simbol ฿, yang menjadi alat tukar dan pembayaran resmi di negara tersebut. Baht memiliki sejarah panjang dan menarik yang membentang lebih dari 700 tahun, menjadikannya salah satu currency tertua di dunia.
Pada artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah mata uang Thailand, evolusinya, dan beberapa fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya.
Sejarah Mata Uang Thailand
Sebelum seperti sekarang di mana mata uang Thailand adalah baht, negara Gajah Putih ini memiliki histori panjang terkait mata uangnya.
Sejarah mata uang Thailand berasal dari abad ke-14, ketika Thailand masih dikenal sebagai Kerajaan Siam. Pada saat itu, mata uang utama yang digunakan di kerajaan adalah cangkang cowrie, yang digunakan sebagai alat tukar di wilayah tersebut.
Namun, karena perdagangan dengan Cina dan negara-negara lain meningkat, Siam mulai menggunakan koin Cina sebagai mata uang. Koin-koin ini dikenal sebagai “bullet coins” karena bentuknya yang bulat.
Pada abad ke-19, Siam mulai memodernisasi sistem mata uangnya, dan pada tahun 1857, koin Thailand pertama dicetak. Koin-koin ini terbuat dari perak dan memiliki potret Raja Mongkut di bagian depan. Namun, baru pada tahun 1897 uang kertas pertama Thailand dikeluarkan oleh pemerintah. Uang kertas ini dicetak di London dan memiliki potret Raja Chulalongkorn di bagian depan.
Selama Perang Dunia II, Jepang menduduki Thailand dan memperkenalkan mata uang mereka, yen Jepang, sebagai mata uang resmi. Setelah perang, Thailand kembali menggunakan mata uangnya sendiri, dan pada tahun 1949, Bank of Thailand didirikan untuk mengelola kebijakan moneter negara itu.
Pada tahun 1955, baht dievaluasi kembali pada tingkat 100 baht lama menjadi 1 baht baru, dan baht baru menjadi mata uang resmi Thailand. Sejak saat itu, baht telah mengalami beberapa perubahan dalam desain dan denominasi.
Evolusi Mata Uang Thailand
Selama bertahun-tahun, mata uang Thailand telah berkembang secara signifikan, baik dalam hal desain maupun denominasi. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam evolusi mata uang Thailand:
- Pada tahun 1971, Bank of Thailand memperkenalkan serangkaian uang kertas baru yang menampilkan potret Raja Bhumibol Adulyadej. Rangkaian uang kertas ini tetap beredar hingga 2018.
- Pada tahun 1987, Bank of Thailand memperkenalkan serangkaian koin baru yang menampilkan potret Raja Bhumibol Adulyadej di bagian depan dan berbagai gambar di bagian belakang.
- Pada tahun 1996, Bank of Thailand mempublikasikan serangkaian uang kertas baru yang menampilkan potret Raja Rama IX di bagian depan dan berbagai gambar di bagian belakang. Rangkaian uang kertas ini tetap beredar hingga 2018.
- Pada tahun 2018, Bank of Thailand memperkenalkan serangkaian uang kertas baru yang menampilkan potret Raja Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun, juga dikenal sebagai Raja Rama X. Uang kertas baru juga menampilkan berbagai gambar pemerintahan raja dan warisan budaya Thailand di sisi sebaliknya.
Jenis Mata Uang Thailand
Mata uang resmi Thailand adalah baht Thailand atau Thai Baht (THB). Baht dikeluarkan oleh Bank of Thailand, yang merupakan bank sentral negara tersebut. Baht dibagi menjadi satuan yang lebih kecil yang disebut satang, dengan 100 satang sama dengan 1 baht.
Berikut adalah jenis mata uang Thailand yang saat ini beredar:
1. Koin (coins)
Koin Thailand datang dalam enam denominasi: 25 satang, 50 satang, 1 baht, 2 baht, 5 baht, dan 10 baht. Koin satang 25 dan 50 terbuat dari baja berlapis tembaga, sedangkan koin lainnya terbuat dari baja berlapis nikel. Koin 10 baht adalah yang terbesar dalam ukuran dan memiliki bentuk 5 sisi yang khas.
Setiap koin Thailand menampilkan simbol dan ikon budaya penting, seperti potret Raja Rama IX pada koin 10 baht dan gambar Wat Arun, sebuah kuil terkenal di Bangkok, pada koin 2 baht.
2. Uang kertas (banknotes)
Uang kertas Thailand terdiri dari empat denominasi: 20 baht, 50 baht, 100 baht, dan 1.000 baht. Setiap uang kertas memamerkan tokoh sejarah penting, landmark, dan ikon budaya.
Sebagai contoh, uang kertas 20 baht menampilkan potret Raja Rama IX di bagian depan dan gambar Wat Arun di bagian belakang. Uang kertas 50 baht menampilkan potret Raja Rama IV di bagian depan dan gambar istana kerajaan di bagian belakang.
Uang kertas 100 baht memamerkan potret Raja Rama IX di bagian depan dan gambar Kuil Buddha Zamrud di bagian belakang. Uang kertas 1.000 baht menampilkan potret Raja Rama IX di bagian depan dan gambar Prosesi Tongkang Kerajaan di bagian belakang.
3. Koin peringatan (commemorative coins)
Bank of Thailand juga menerbitkan koin peringatan untuk menandai events dan peringatan tertentu. Koin-koin ini menampilkan desain yang unik untuk acara atau hari jadi, seperti tokoh sejarah penting, landmark, atau ikon budaya.
Misalnya, pada tahun 2020, Bank of Thailand mengeluarkan koin peringatan 20 baht untuk menandai peringatan 150 tahun kelahiran Pangeran Mahidol Adulyadej, ayah dari Raja Rama IX. Koin ini menampilkan potret Pangeran Mahidol Adulyadej di bagian depan dan gambar Taman Memorial Pangeran Mahidol di bagian belakang.
4. Uang kertas peringatan (commemorative banknotes)
Bank of Thailand juga menerbitkan uang kertas peringatan untuk menandai acara khusus. Uang kertas ini sering terbuat dari logam mulia, seperti emas dan perak, dan sangat dicari oleh kolektor.
Sebagai contoh, pada tahun 2016, Bank of Thailand mengeluarkan uang kertas peringatan 70 baht untuk menandai peringatan 70 tahun aksesi Raja Rama IX ke tahta. Uang kertas Thailand ini memamerkan potret Raja Rama IX di bagian depan dan gambar istana kerajaan di bagian belakang.
Fakta Menarik tentang Mata Uang Thailand
- Nama “baht” berasal dari satuan berat yang digunakan di Siam kuno. Satu baht sama dengan 15 gram perak.
- Baht adalah mata uang resmi Thailand dan salah satu jenis mata uang yang paling banyak diperdagangkan di Asia. Selain itu, baht juga digunakan sebagai mata uang cadangan (reserve currency) oleh banyak bank sentral di kawasan ini.
- Mata uang Thailand, Baht tersedia dalam enam denominasi: 20, 50, 100, 500, 1.000, dan 5.000 baht.
- Koin 10 baht memampangkan potret Raja Rama IX di bagian depan dan potret Raja Taksin Agung di bagian belakang. Raja Taksin Agung adalah seorang pemimpin militer yang dikreditkan dengan membebaskan Siam dari pendudukan Burma pada akhir abad ke-18.
- Bank of Thailand (BOT) menerbitkan koin peringatan untuk merayakan peristiwa dan tonggak sejarah Pada tahun 2018, misalnya, BOT mengeluarkan koin peringatan untuk merayakan penobatan Raja Rama X.
- Di Thailand, dianggap tidak sopan menginjak koin atau uang kertas baht, karena menampilkan gambar raja.
- Bank of Thailand memiliki aturan dan peraturan yang ketat mengenai ekspor dan impor mata uang Thailand. Wisatawan diperbolehkan membawa hingga 50.000 baht tanpa harus menyatakannya, sementara ekspor mata uang Thailand sangat dilarang.
- Pada tahun 2019, Bank of Thailand mengumumkan akan mengeluarkan serangkaian uang kertas baru yang menampilkan potret Raja Rama X. Ini secara bertahap akan diperkenalkan ke dalam sirkulasi selama beberapa tahun ke depan.
- Baht digunakan tidak hanya di Thailand, tetapi juga di beberapa bagian Myanmar, Laos, dan Kamboja, di mana currency ini diterima sebagai bentuk pembayaran karena stabilitas dan penerimaannya dalam perdagangan internasional.
- Baht telah diketahui berfluktuasi nilainya karena faktor-faktor seperti ketidakstabilan politik, kondisi ekonomi, dan perubahan dalam perdagangan global. Dalam beberapa tahun terakhir, baht telah menjadi salah satu mata uang terkuat di Asia dan khususnya Asia Tenggara.
Central Bank Digital Currency (CBDC) di Thailand
Thailand diketahui tengah menjajaki Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC). Ini tidak terlepas dari popularitas mata uang kripto (cryptocurrency) yang mendapat adopsi besar, dan mendorong bank sentral Thailand, Bank of Thailand (BOT) untuk tidak kehilangan pusat perhatian.
Perkembangan CBDC di Thailand dapat diringkas sebagai berikut:
- Pada tahun 2018, Bank of Thailand (BOT) mulai mempelajari kemungkinan pengembangan CBDC dan melakukan studi kelayakan.
- Pada tahun 2019, BOT mengumumkan telah berhasil menyelesaikan prototipe CBDC mereka sendiri, yang disebut “Project Inthanon”.
- Pada tahun 2020, BOT meluncurkan proyek percontohan untuk CBDC yang disebut “Project Inthanon-LionRock”, yang dilakukan bekerja sama dengan Otoritas Moneter Hong Kong. Percontohan ini berfokus pada transfer lintas batas dan bertujuan untuk menguji kelayakan dan efisiensi penggunaan CBDC untuk transaksi semacam itu.
- Pada awal tahun 2021, BOT mengumumkan akan melakukan pengujian yang lebih luas terhadap sistem CBDC mereka, dengan rencana untuk melakukan uji coba di beberapa provinsi di seluruh Thailand.
- Pada bulan Maret 2021, BOT meluncurkan proyek percontohan untuk CBDC yang disebut “Project Inthanon-LionRock Phase 2”. Ini diperluas dari percontohan sebelumnya dan bertujuan untuk menguji interoperabilitas sistem CBDC dengan infrastruktur keuangan lainnya.
- Pada Agustus 2021, BOT bermitra dengan pemerintah Thailand untuk menjajaki kemungkinan menggunakan CBDC untuk mendistribusikan subsidi kepada warga negara.
- Mulai April 2023, pengembangan CBDC di Thailand sedang berlangsung, dengan BOT terus menguji dan menyempurnakan sistemnya. Namun, belum ada tanggal peluncuran resmi untuk CBDC yang diumumkan.
Simpulan
Jadi, mata uang Thailand adalah baht (simbol ฿) atau Thai Baht (THB), yang menjadi alat tukar dan metode pembayaran resmi. Baht memiliki sejarah panjang dan menarik yang membentang lebih dari 700 tahun. Dari penggunaan cangkang cowrie dan koin Cina hingga uang kertas dan koin modern saat ini, evolusi mata uang Thailand mencerminkan lanskap politik dan ekonomi negara yang berubah.
Sebagai salah satu mata uang terkuat di kawasan ini, baht adalah simbol penting dari kesuksesan ekonomi dan warisan budaya Thailand. Selain itu, bank sentral Thailand (BOT) telah dan sedang berupaya untuk mengembangkan CBDC mereka sebagai versi virtual dari baht. CBDC ini dianggap lebih efisien dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di era digital.