Poin-poin penting terkait mata uang fiat:
- Uang fiat adalah jenis mata uang yang memperoleh nilainya melalui keputusan pemerintah dan menjadi alat pembayaran sah di suatu negara.
- Bank sentral menjadi pihak yang mengendalikan pasokan uang fiat yang bekerja secara independen khususnya dalam kebijakan moneter untuk mengontrol inflasi.
- Ketika fiat money kehilangan kepercayaan, itu bisa menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan.
- Uang fiat dapat menawarkan keunggualan seperti flektibilitas yang tinggi, biaya produksi yang murah, dan lebih praktis. Namun, mata uang jenis ini juga memiliki kekurangan, yang paling utama ialah bisa membawa inflasi.
Definisi uang fiat
Uang fiat adalah jenis mata uang di mana nilainya berasal dari keputusan pemerintah. Ini karena pemerintah memberi wewenang hukum kepada publik dan bisnis untuk menggunakan uang ini sebagai alat pembayaran sah dalam aktivitas perekonomian. Istilah ‘fiat’ adalah ‘otorisasi atau proposisi formal; sebuah dekrit.’ Dengan kata lain, uang fiat adalah jenis mata uang yang diberi nilai murni oleh hukum.
Nilai uang fiat yang sebenarnya terletak pada kepercayaan yang diberikan orang-orang di dalamnya. Sebagai contoh, konsumen dan bisnis saling percaya bahwa uang fiat adalah penyimpan nilai, mereka kemudian menggunakannya sebagai media pertukaran. Karena semua pihak menyadari bahwa nilai uang fiat dapat diterima, mereka dapat menukarnya dalam bentuk lain, seperti imbalan barang.
Apa yang perlu digarisbawahi tentang fiat money adalah meskipun pemerintah memberi sebagian besar nilainya, uang fiat akan kehilangan value atau tidak berharga jika tidak mendapat kepercayaan dari konsumen. Sebagai contoh, sejumlah pemerintah Afrika seperti Zimbabwe terbukti mencetak uang fiat dalam jumlah yang berlebihan sehingga menciptakan hiperinflasi dan yang membuat nilainya merosot. Ini mengikis kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah dalam mempertahankan nilai fiat.
Uang beredar yang berlebihan mendorong tingkat konsumsi tinggi karena masyarakat tidak ingin menyimpan uang tunai lama-lama jika kehilangan nilainya. Ini pada gilirannya akan merugikan pertumbuhan ekonomi karena mengalihkan modal dari tabungan dan investasi menuju konsumsi langsung. Konsumen lebih tertarik untuk membelanjakan uang mereka untuk memiliki sesuatu daripada membiarkan inflasi menghancurkan tabungan mereka.
Contoh Uang Fiat
Hampir setiap negara mengadopsi uang fiat sebagai mata uang resmi mereka, meskipun ada segilintir negara yang mengedepankan bentuk standar emas, seperti Lebanon. Berikut beberapa contoh uang fiat yang menjadi alat pembayaran sah dari berbagai negara:
Euro (EUR)
European Central Bank (ECB) mengendalikan euro yang merupakan mata uang resmi dari 19 negara di Uni Eropa. Euro adalah termasuk jenis mata uang fiat karena tidak dapat ditukar dengan apa pun selain nilai barang. Dengan kata lain, ia tidak memiliki nilai selain penggunaannya sebagai alat tukar atau alat pembayaran.
Dolar AS (USD)
Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) mengendalikan jumlah pasokan dolar AS yang merupakan mata uang resmi dari semua negara bagian AS yang berjumlah 50 negara. Meskipun dolar AS telah muncul selama berabad-abad, hanya baru-baru ini menjadi uang fiat. Hingga tahun 1971, setiap pemegang dolar AS dapat menukar fiat tersebut dengan emas. Namun, mulai dari bulan Agustus 1971, Presiden AS pada saat itu, Nixon memutuskan hubungan dolar AS dengan emas, yang dikenal sebagai ‘Nixon Shock’.
Pada tahun-tahun setelah Nixon Shock, AS mengadopsi nilai tukar mengambang (floating exchange rate) dan menjadi negara pertama yang mengadopsi uang fiat sejati. Pada gilirannya, sistem moneter di dunia berubah. Itu kemudian membawa evolusi alami uang, yang kemudian diikuti oleh banyak negara.
Great British Pound (GBP)
Bank Sentral Inggris, The Central Bank of England mengendalikan jumlah pasokan pound sterling (GBP) yang merupakan mata uang keempat negara di Kepulauan Inggris, mencakup Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Inggris tercatat sudah meninggalkan standar emas pada tahun 1931, tetapi bukan mata uang fiat. Ini karena masih memiliki ikatan dengan emas.
Meskipun Inggris memutuskan hubungan dengan emas, itu secara intrinsik masih terkait dengannya melalui perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944. Alih-alih didukung oleh emas secara langsung, itu dipatok ke dolar AS, yang pada gilirannya, didukung oleh emas. Alasannya karena AS memiliki cadangan emas terbesar di dunia pada saat itu, dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi negara adidaya global. Jadi, kontrol emas pada dasarnya terpusat di AS.
Pada saat yang sama, nilai tukar antara pound sterling dan dolar AS ditetapkan. Jadi, itu masih didukung oleh emas dalam semua kecuali nama. Setiap pemegang pound Inggris harus menukar mata uang dengan Dolar AS dan kemudian lagi menjadi emas. Namun, periode ini berakhir setelah ‘Nixon Shock’ sehingga ikatan Inggris dengan emas secara tidak langsung telah berakhir.
Karakteristik Uang Fiat
Berikut karakteristik dari mata uang fiat yang perlu Anda ketahui:
1. Tidak memiliki nilai intrinsik
Uang fiat sama sekali tidak memiliki nilai intrinsik, yang berarti bahwa itu sebenarnya tidak berharga. Sebaliknya, uang komoditas memiliki nilai underlying yang berasal dari komoditas itu sendiri, misalnya emas yang memiliki banyak fungsionalitas sehingga memiliki nilai intrinsik. Namun, uang fiat hanya memiliki satu penggunaan, yaitu sebagai mata uang.
2. Nilai yang terkait dengan kepercayaan
Uang komoditas memiliki nilai yang mendasarinya sehingga orang-orang tahu bahwa meskipun, misalnya, si A tidak menerimanya, masih ada si B yang akan menerima. Secara historis, emas memiliki nilai yang signifikan karena kelangkaannya sehingga dipandang sebagai simbol atau status kekuasaan dan kekayaan. Sebaliknya, bagaimanapun, uang fiat adalah aset yang memperoleh nilainya hanya melalui kepercayaan orang dan kesediaannya untuk menerimanya. Jika publik tidak lagi percaya dengan uang fiat, mereka pasti tidak mau memilikinya karena tidak ada value yang dihasilan.
3. Didukung oleh Pemerintah
Uang fiat adalah jenis mata uang yang, selain nilainya diperoleh dari kepercayaan orang, ini tidak terlepas dari dukungan dari pemerintah. Tanpa persetujuan pemerintah, jenis mata uang ini tidak dapat disebut ‘fiat’ – yang didefinisikan sebagai otorisasi formal. Dengan kata lain, uang fiat merupakan alat pembayaran yang sah. Secara hukum, bisnis wajib menerima fiat untuk membangun kepercayaan kepada konsumen terhadap nilainya. Dengan fakta ini, orang-orang percaya bahwa mereka bisa berbelanja di toko terdekat dengan fiat untuk beli produk.
4. Pasokan tidak terbatas
Secara teknis, jumlah pasokan uang fiat tidak terbatas. Bank sentral dapat ‘mencetak’ uang fiat sebanyak-banyaknya selagi ketersediaan kerta masih memungkinkan. Sebagai contoh, kita hanya perlu melihat kasus di Venezuela. Mata uang domesti negara ini, Bolivar Fuerte, menggantikan Bolivar asli, tetapi angka inflasi masih meningkat ribuan. Kenapa? Ini karena tidak ada batasan yang jelas tentang seberapa banyak fiat money yang dapat atau tidak dapat dicetak oleh pemerintah.
Keunggulan uang fiat
Tentu saja ada penjelasan logis mengapa uang fiat memiliki keunggulan karena faktanya dunia saat ini beroperasi dengan jenis mata uang ini. Berikut beberapa kelebihan dari uang fiat:
- Pasokan tidak terbatas. Karena tidak dipatok oleh standar apa pun, termasuk komoditas seperti emas, uang fiat bisa dicetak tanpa batas oleh pemerintah melalui bank sentral.
- Biaya produksi lebih murah. Sebagian besar uang fiat dicetak dalam bentuk kertas, sedangkan uang komoditas membutuhkan ekstraksi komoditas, termasuk emas, perak, atau komoditas lainnya. Tentu saja uang komoditas akan lebih mahal untuk diterbitkan. Selain itu, tidak sedikit pula bank sentral yang menerbitkan fiat secara online mengingat aktivitas bisnis internet dan digital yang terus meningkat. Ini akan jauh lebih efisien.
- Fleksibilitas yang tinggi. Karena uang fiat umumnya berbentuk kertas, ini lebih mudah dibawa ke mana-mana, mudah dihitung, dan dapat digunakan untuk berbagai jenis transaksi dengan denominasi besar. Dengan kata lain, uang fiat jauh lebih praktis.
- Stabilitas. Uang fiat bisa membawa stabilitas yang baik karena jumlah uang beredar akan bereaksi terhadap peningkatan output ekonomi alias mewakili barang yang tersedia sehingga lebih efektif. Ini akan lebih murah dan mudah untuk diproduksi dan bisa memasuki pasar dalam waktu singkat. Selain itu, stabilitas uang fiat dapat mencerminkan kinerja atau kondisi perekonomian suatu negara.
Kekurangan uang fiat
Meskipun menawarkan berbagai keunggulan, uang fiat memiliki sejumlah kekurangan atau kelemahan yang bisa berdampak besar pada kondisi perekonomian suatu negara. Kelemahan utama uang fiat adalah pasokan yang tak terbatas sehingga mendorong inflasi. Ketika inflasi terjadi, nilai uang fiat akan tergerus atau berkurang sehingga akan lebih mahal untuk ditukar dalam bentuk produk. Selain itu, kekurangan fiat berikutnya ialah jenis mata uang yang tidak punya nilai intrinsik karena hanya didasarkan pada kepercayaan dan aturan pemerintah.