Salah satu pendekatan perdagangan populer digunakan dalam forex, crypto, CFD, saham, komoditas, dan indeks yaitu swing trading. Ini merupakan teknik atau gaya trading yang berupaya untuk menghasilkan keuntungan jangka menengah, misalnya beberapa hari, mingguan, atau juga bisa bulanan. Yang pasti, metode ini tidak mencari profit kurang dari jangka waktu satu hari.
Tertarik untuk mengenal apa itu strategi swing trading? Ulasan berikut dapat memandu untuk memahami mulai dari cara membangun teknik swing trading, indikator terbaik, hingga perbedaannya dengan day trading.
Apa Itu Swing Trading?
Swing trading adalah teknik atau strategi perdagangan jangka menengah (beberapa hari hingga mingguan) untuk menangkap peluang dan mencari keuntungan dari pergerakan harga. Gaya swing trading dapat diaplikasikan pada instrumen forex, saham, CFD, komoditas, crypto, dan indeks.
Berbeda dengan metode scalping dan day trading yang lebih mengandalkan analisis teknikal, strategi swing trading dapat memanfaatkan analisis teknikal dan analisis fundamental sekaligus.
Swing trader dapat mengidentifikasi pola grafik (chart patterns) tertentu untuk menentukan level support dan resistance serta keputusan entri (waktu untuk membuka posisi buy dan sell) yang tepat. Trader juga dapat memanfaatkan rilis berita, laporan ekonomi, dan faktor-faktor fundamental lainnya untuk membuat keputusan.
Instrumen Terbaik untuk Swing Trading
Berikut adalah beberapa aset yang populer digunakan untuk teknik swing trading:
- Saham – Instrumen terbaik dan banyak dipilih untuk pendekatan swing trading. Trader melakukan trading saham dalam periode jangka menengah untuk menghasilkan profit dari fluktuasi harga saham. Ini termasuk jual beli saham AS dan Indonesia.
- Forex – Instrumen mata uang yang diperdagangkan berpasangan (forex pairs), dan beberapa pair forex terbaik yaitu EUR/USD, USD/JPY, dan GBP/USD. Forex dapat menjadi pilihan terbaik untuk metode swing trading dan menghasilkan keuntungan dari volatilitas currencies.
- Komoditas – Strategi swing trading juga berlaku untuk berbagai produk komoditas, termasuk minyak (seperti brent crude dan WTI) dan logam mulia (seperti gold XAUUSD dan silver XAGUSD).
- Indeks – Trader juga dapat berinvestasi dalam indeks saham global terbaik seperti Nasdaq, Dow Jones, S&P 500, dan FTSE 100 dengan menggunakan swing trading.
- Cryptocurrency – Ini merupakan aset digital berbasis blockchain yang sedang mendapatkan hype di pasar, termasuk mata uang kripto terbesar seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
- Contract for Difference (CFD) – Trader pro dapat memanfaatkan produk derivatif seperti CFD untuk mengaplikasikan gaya swing trading dan menghasilkan profit dua arah, baik saat harga aset turun maupun naik. CFD dapat terdiri dari CFD forex, CFD indeks, CFD saham, CFD komoditas, dan CFD crypto.
Swing Trading dengan Analisis Fundamental
Karena strategi swing trading menerapkan jangka waktu menengah, gaya trading ini dapat memanfaatkan analisis fundamental untuk mencari peluang potensial.
Analisis fundamental adalah sebuah metode pengukuran yang berfokus untuk memeriksa kesehatan keuangan perusahaan, data ekonomi, keputusan bank sentral, rilis berita utama, dan faktor-faktor mendasar lainnya yang dapat memengaruhi harga aset.
Dalam konteks saham, analisis fundamental dapat mengacu pada evaluasi kinerja keuangan perusahaan, sementara fundamental forex mengacu rilis berita ekonomi utama dan keputusan suku bunga.
Swing Trading dengan Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah metode pengukuran berbasis grafik dengan menggunakan data harga historis, volume perdagangan, dan chart patterns untuk mengidentifikasi tren dan membuat prediksi tentang arah pasar di masa depan. Teknik swing trading dengan analisis teknikal biasanya menggunakan time frame harian (daily) atau mingguan (weekly).
Proses analisis teknikal melibatkan berbagai indikator teknis, dan indikator swing trading terbaik termasuk moving averages (MA), Bollinger Bands (BB), Relative Strength Index (RSI), dan Stochastic Oscillator. Kombinasi indikator teknikal ini dapat mengidentifikasi tren harga, level support dan resistance, sentimen pasar, dan banyak lagi.
Baca juga: Strategi Trend Following
Cara Membangun Strategi Swing Trading
Berikut adalah langkah-langkah dari cara membangun strategi swing trading yang efektif agar profit:
- Identifikasi pasar: Langkah awal yang dapat Anda lakukan yaitu memilih instrumen atau mengidentifikasi pasar keuangan ingin diperdagangkan. Ini termasuk saham, valuta asing (forex), komoditas, CFD, crypto, dan indeks.
- Lakukan analisis fundamental dan teknikal: Ini merupakan pendekatan yang membantu Anda untuk menentukan waktu terbaik untuk trading atau kapan harus masuk dan keluar dari posisi perdagangan.
- Tentukan parameter risiko dan profit: Ini termasuk pengaturan stop loss, ukuran posisi, dan target keuntungan yang diharapkan.
- Buat strategi masuk dan keluar: Ini mencakup kriteria untuk membuka dan menutup posisi perdagangan, serta trailing stop atau target profit yang realistis.
- Backtesting strategy: Uji tuntas strategi Anda sebelum benar-benar masuk ke perdagangan real. Anda dapat memanfaatkan, misalnya, akun demo untuk berlatih.
- Lakukan eksekusi. Setelah membuat trading plan secara keseluruhan, Anda dapat segera menguji strategi dengan melakukan eksekusi. Penting untuk menggunakan modal kecil khususnya bagi pemula dan pastikan untuk tidak mempertaruhkan uang yang Anda sendiri tidak siap untuk kehilangannya. Ini merupakan salah satu cara mengontrol risiko trading.
Berbagai Macam Teknik Swing Trading
Berikut adalah beberapa strategi swing trading yang populer diterapkan oleh swing trader untuk mencari keuntungan di berbagai aset dan pasar:
- Breakout: Pendekatan untuk mengambil posisi di sisi awal tren naik (uptrend), mencari pasar atau aset yang kemungkinan besar akan menembus titik kunci support atau resistance. Masuk ke perdagangan segera setelah mengukur volume dan tingkat volatilitas aset.
- Reversal: Manfaatkan momentum perubahan harga aset ketika apresiasi atau depresiasi nilainya mulai melambat sebelum mengalami pembalikan total.
- Retracement: Konsep yang mirip dengan reversal, di mana harga akan mengalami penurunan/kenaikan sementara dalam tren yang lebih besar, dan di sinilah peluang untuk masuk (entri).
Swing Trading vs Day Trading
Berikut adalah beberapa poin penting terkait persamaan dan perbedaan swing trading dan day trading:
- Kedua strategi ini sama-sama berfokus untuk menahan (memegang) aset dalam waktu singk Namun, trading harian biasanya menahan aset maksimal satu hari, sementara swing trading bisa beberapa hari hingga beberapa minggu.
- Kedua teknik ini sama-sama memanfaatkan grafik harga untuk menemukan chart patterns terbaik dan potensial. Namun, day trading harus menggunakan time frame lebih singkat, seperti detik, menit, dan maksimal 4 jam. Sebaliknya, time frame dari swing trading sedikit lebih panjang, mulai dari hitungan jam, harian, hingga mingguan.
- Kedua gaya trading ini sama-sama menggunakan analisis teknikal. Namun, trading harian tidak cenderung tidak melibatkan analisis fundamental, sedangkan swing trading membutuhkannya.
- Baik day trading maupun swing trading merupakan pendekatan yang relatif berisiko tinggi, tetapi risiko swing trading sedikit lebih rendah daripada trading har
Simpulan
Jadi, swing trading merupakan teknik perdagangan dengan periode waktu menengah yang memanfaatkan analisis teknikal dan fundamental agar profit dari fluktuasi harga aset. Ini termasuk aset atau instrumen terbaik seperti forex, saham, CFD, crypto, indeks, dan komoditas (gold XAUUSD, perak XAGUSD, gas, dan minyak).
Pada dasarnya, strategi swing trading relatif cocok untuk trader pemula dan investor moderat dengan profil risiko netral (risk neutral). Namun, perlu diingat bahwa trading online cenderung lebih berisiko daripada investasi jangka panjang.
Trading online artinya Anda berfokus untuk jual beli aset untuk keuntungan cepat (jangka pendek), meskipun tingkat kecepatan dan periode waktu tergantung pada gaya trading spesifik yang diambil. Ini termasuk pendekatan swing trading, scalping, day trading, dan position trading.