• Latest
situs web saham BTPS

Laba Bersih BTPS Turun 23,22% di Q3 2024, Ini Penyebabnya!

26/10/2024
ADVERTISEMENT
Pasar Pasang Surut, Presale Solaxy Mampu Dekati $20 Juta

Presale Solaxy Capai $38 Juta, Kurang dari Sebulan Sebelum Ditutup

22/05/2025
dividen PTBA di 2025

Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal

15/05/2025
Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

15/05/2025
paud adalah investasi terbaik

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang

30/04/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
gambar emas atau gold

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya

23/04/2025
Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

08/04/2025
Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

03/04/2025
Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

22/03/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ADVERTISEMENT
Moneynesia
Sunday, May 25, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football
Moneynesia
No Result
View All Result

situs web saham BTPS

Laba Bersih BTPS Turun 23,22% di Q3 2024, Ini Penyebabnya!

Redaksi by Redaksi
26/10/2024
in Berita, Saham
0
Share on FacebookShare on Twitter

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), bank yang berfokus pada layanan perbankan syariah untuk segmen usaha mikro di Indonesia, mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 23,22% pada Kuartal III tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (IDX) pada Jumat, 25 Oktober 2024, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp770,56 miliar. Angka ini turun signifikan dari Rp1 triliun yang diperoleh pada Kuartal III 2023.

Lalu, kenapa laba BTPS turun? Mari kita cermati lebih lanjut beberapa faktor yang memengaruhi kinerja keuangan perusahaan ini.

Kenapa Laba BTPS Turun?

Beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan laba BTPS antara lain adalah:

  1. Peningkatan Beban Operasional: BTPS harus menanggung kenaikan beban operasional yang meningkat sebesar 1,84% pada tahun 2024. Hal ini dipengaruhi oleh biaya-biaya yang meningkat, baik karena inflasi maupun biaya operasional lainnya dalam menjaga jaringan pembiayaan mikro yang cukup luas.
  2. Penurunan Pendapatan Operasional: Pendapatan operasional bersih menurun hingga sekitar 23%, dari Rp1,28 triliun pada Kuartal III 2023 menjadi Rp979,40 miliar pada Kuartal III 2024. Penurunan ini mencerminkan tantangan dalam mempertahankan profit margin, terutama dengan kondisi ekonomi yang mungkin masih dalam tahap pemulihan pasca-pandemi.
  3. Dampak Eksternal: Kinerja BTPS juga dapat dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi yang terjadi secara global dan regional, serta ketidakpastian pasar yang dapat memengaruhi kemampuan bank dalam menarik nasabah baru atau meningkatkan volume pembiayaan.

Penurunan Pendapatan BTPS dan Kenaikan Beban Operasional

BTPS mencatatkan penurunan total pendapatan sebesar 5,58%, dari Rp4,3 triliun pada periode Januari hingga September 2023 menjadi Rp4,06 triliun pada periode yang sama di 2024. Penurunan pendapatan ini diiringi oleh kenaikan total beban operasional yang mencapai Rp2,76 triliun pada September 2024, naik 1,84% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Faktor kenaikan beban operasional ini turut berdampak pada penurunan laba bersih BTPS.

Selain itu, pendapatan operasional bersih BTPS menurun drastis dari Rp1,28 triliun di Kuartal III 2023 menjadi Rp979,40 miliar pada Kuartal III 2024. Penurunan ini kemungkinan besar disebabkan oleh tantangan ekonomi makro dan persaingan yang ketat dalam sektor perbankan syariah, terutama pada segmen mikro yang menjadi fokus utama BTPS.

Kinerja BTPS dari Perspektif Liabilitas dan Ekuitas

Di sisi liabilitas, BTPS menunjukkan perbaikan dengan penurunan jumlah liabilitas dari Rp2,73 triliun pada akhir Desember 2023 menjadi Rp2,60 triliun pada akhir September 2024. Pengurangan liabilitas ini bisa menunjukkan upaya BTPS untuk mengoptimalkan struktur modalnya di tengah tekanan yang ada.

Namun, meskipun laba turun, ekuitas BTPS justru mengalami peningkatan. Ekuitas perusahaan melejit dari Rp8,77 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp9 triliun pada akhir September 2024. Peningkatan ekuitas ini menunjukkan bahwa BTPS masih memiliki ketahanan keuangan yang cukup kuat dan mampu mempertahankan nilai perusahaan meskipun laba bersih mengalami penurunan.

BTPS Bergerak di Bidang Apa dan Berada di Sektor Apa?

Sebagai bank yang beroperasi di sektor perbankan syariah, BTPS memiliki model bisnis yang unik dengan fokus utama pada pembiayaan syariah bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan tradisional, khususnya di daerah pedesaan. BTPS juga merupakan anak perusahaan dari PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), serta bagian dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Group. Bank ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi mikro dengan memberikan akses pendanaan berbasis syariah.

Sebagai bank syariah yang melayani segmen mikro, BTPS tidak hanya menyediakan layanan simpanan dan pembiayaan tetapi juga program pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan bagi nasabahnya. Dengan pendekatan ini, BTPS berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Harga IPO BTPS dan Perkembangan Saham

BTPS resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 April 2018 dengan harga IPO sebesar Rp975 per lembar saham. Sejak saat itu, saham BTPS telah menarik perhatian banyak investor karena model bisnisnya yang unik dan fokus pada segmen mikro. Saham BTPS bergerak di bidang layanan perbankan syariah, khususnya pada pembiayaan mikro bagi masyarakat dengan keterbatasan akses ke layanan perbankan konvensional.

Prospek BTPS di Masa Mendatang

Sebagai bank syariah yang memiliki spesialisasi dalam pembiayaan mikro, BTPS berpotensi untuk tetap tumbuh di masa mendatang seiring dengan peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga terus mendorong pertumbuhan sektor perbankan syariah, yang bisa menjadi katalis positif bagi BTPS dalam mengembangkan layanannya. Namun, BTPS juga harus mampu menjaga efisiensi operasional untuk mengatasi tantangan biaya yang meningkat, serta mempertahankan portofolio pembiayaan yang sehat.

Kesimpulan

Penurunan laba bersih BTPS sebesar 23,22% menjadi Rp770,56 miliar pada Kuartal III 2024 menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, terutama dalam hal pengelolaan beban operasional dan pendapatan. Meskipun demikian, penurunan liabilitas dan peningkatan ekuitas menjadi indikasi bahwa BTPS memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi kondisi pasar yang dinamis. Dengan harga IPO BTPS yang terjangkau dan model bisnis yang berbeda, BTPS memiliki potensi untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia.

Tags: beritaBTPSsaham

Related Posts

dividen PTBA di 2025
Saham

Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal

15/05/2025
Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield
Saham

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

15/05/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah
Berita

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi
Berita

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
gambar emas atau gold
Berita

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya

23/04/2025
Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!
Berita

Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

08/04/2025
Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya
Berita

Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

22/03/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank
Banking

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI
Saham

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ilustrasi Danantara
Berita

Kejanggalan Investasi Telkomsel di GoTo, Danantara Jadi Korban Berikutnya?

25/02/2025
Next Post
cara menambang bitcoin gratis terbukti membayar

Cara Menambang Bitcoin Gratis di HP, PC, Android, dll

Recent Posts

  • Presale Solaxy Capai $38 Juta, Kurang dari Sebulan Sebelum Ditutup 22/05/2025
  • Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal 15/05/2025
  • Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield 12/05/2025
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang 30/04/2025
  • Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025 28/04/2025
Moneynesia

Moneynesia membantu publik untuk naik kelas dengan menanamkan mind set yang benar terkait uang, dan mendorong investor untuk berpikir logis dan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan investasi.

Follow us on social media

Disclaimer

Konten yang ada di Moneynesia hanya sebagai informasi dan referensi, bukan saran investasi. Perdagangan di instrumen keuangan dan aset-aset digital selalu memiliki risiko. Sebelum berinvestasi, lakukan riset, analisis, dan pertimbangan secara menyeluruh. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada investor setelah memahami risiko dan potensi keuntungannya.

  • Home
  • About us
  • Contact us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In