Saat menggunakan analisis fundamental FX untuk menangkap peluang trading forex, trader dapat melirik berbagai indikator ekonomi utama, seperti neraca perdagangan, suku bunga, PDB, dan inflasi. Metrik-metrik ekonomi ini dapat digunakan secara bersamaan untuk memperoleh wawasan yang lebih baik tentang kondisi perekonomian dan dampaknya terhadap nilai mata uang.
Sementara itu, CPI atau Consumer Price Index merupakan ukuran untuk mengukur tingkat inflasi. Ini berarti CPI dapat menjadi salah satu indikator ekonomi penting. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan CPI dan bagaimana dampak CPI terhadap pasar forex? Mari simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu CPI?
CPI adalah singkatan dari Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen (IHK). Ini merupakan indikator ekonomi penting yang mengukur harga barang dan jasa.
Indeks Harga Konsumen memberikan penilaian objektif tentang bagaimana harga berubah. Stabilitas harga merupakan tujuan penting bagi bank sentral karena membantu menjaga ekonomi yang sehat.
Selain itu, IHK atau CPI memainkan peran penting dalam mengidentifikasi inflasi dan deflasi. Bank sentral menggunakan CPI sebagai indikator dasar untuk menentukan penyesuaian tingkat suku bunga untuk memenuhi target inflasi mereka.
Ketika inflasi, atau tingkat kenaikan harga, berada dalam kisaran target, itu dianggap normal atau bahkan menguntungkan. Namun, jika inflasi menyimpang secara signifikan dari target untuk jangka waktu yang lama, itu dapat memiliki konsekuensi negatif bagi perekonomian.
Cara Menghitung CPI
Perhitungan Consumer Price Index (CPI) yaitu dengan melacak harga rata-rata sekeranjang barang dan jasa, termasuk bahan makanan, biaya transportasi, dan perawatan kesehatan. Perubahan harga untuk barang-barang ini akan terus dipantau dari waktu ke waktu.
Jika jumlah mata uang yang dibutuhkan untuk membeli sekeranjang barang dan jasa ini meningkat, itu menunjukkan inflasi, sementara penurunannya menandakan deflasi.
Di sisi lain, elemen CPI inti tidak termasuk harga energi dan pangan karena volatilitasnya yang dapat mendistorsi gambaran inflasi yang sebenarnya.
Kapan CPI Dirilis?
Di Amerika Serikat (AS), CPI dirilis setiap bulan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS, yang berlangsung sejak tahun 1913. Namun, negara yang berbeda mungkin memiliki frekuensi rilis data CPI atau IHK yang berbeda-beda, seperti triwulanan di Australia atau setiap tahun di Jerman.
Berikut adalah tanggal rilis CPI di berbagai negara atau wilayah:
Yurisdiksi | Otoritas | Frekuensi Rilis |
Canada | Statistics Canada | Bulanan |
China | National Bureau of Statistics of China | Bulanan |
Italy | Istat | Bulanan |
India | Ministry for Statistics and Programme Implementation | Bulanan |
Japan | Statistics Japan | Bulanan |
UK | Monetary Policy Committee | Bulanan |
US | US Bureau of Labor Statistics | Bulanan |
Eurozone | European Central Bank | Dua kali sebulan |
Australia | Australian Bureau of Statistics | Triwulan |
Germany | Federal Statistical Office of Germany | Tahunan |
Bagaimana CPI Memengaruhi Forex?
IHK atau CPI yang lebih tinggi mencerminkan peningkatan inflasi sehingga mendevaluasi mata uang karena lebih banyak unit mata uang itu diperlukan untuk membeli barang.
Selain itu, perubahan CPI dapat memengaruhi kebijakan moneter dari bank sentral. Jika CPI naik secara signifikan, bank sentral dapat merespons dengan menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi sering memperkuat mata uang suatu negara karena meningkatnya permintaan.
Sebaliknya, inflasi yang lebih rendah dapat menyebabkan penurunan suku bunga, melemahkan permintaan untuk mata uang dan merangsang kegiatan ekonomi karena biaya pinjaman (kredit) bisnis akan lebih murah.
Jadi, dengan kata lain, investor dan trader forex perlu memantau bagaimana respons bank sentral terkait rilis data CPI karena itu akan memengaruhi suku bunga. Anda dapat memahami lebih lanjut pada artikel sebelumnya tentang “dampak suku bunga terhadap forex” agar mampu mengantisipasi risiko dan peluang potensial dalam trading forex.
Strategi Trading dengan CPI
Trading berbasis CPI membutuhkan kesadaran akan ekspektasi pasar mengenai inflasi dan dampak potensial pada mata uang. Analis biasanya memberikan perkiraan inflasi bulanan berdasarkan faktor-faktor seperti dinamika penawaran dan permintaan, harga komoditas, nilai mata uang, kebijakan fiskal, dan langkah-langkah struktural.
Trader dapat menggabungkan analisis fundamental ini dengan indikator teknikal untuk mengidentifikasi level support dan resistance utama dan menilai kekuatan pasar jangka pendek.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan waktu (timing) karena spread dapat melebar sebelum dan sesudah pengumuman CPI. Jadi, cukup bijaksana jika Anda menghindari kegiatan trading atau pembukaan posisi perdagangan selama periode volatil ini.
Contoh CPI
Statistik inflasi AS ditampilkan sebagai persentase perubahan dari tahun sebelumnya. Misalnya, CPI AS pada bulan Juni 2023 naik 0,2%, itu berarti harga konsumen 0,2% lebih tinggi daripada titik yang sama pada periode sebelumnya.
Sebagai trader atau investor, jika Anda berfokus pada Indeks Dolar AS (USDX) yang mengukur USD terhadap sekeranjang mata uang lainnya, Anda dapat mengamati reaksinya terhadap data CPI. Jika rilis menyimpang secara signifikan dari ekspektasi analis, USDX mungkin mengalami pergerakan yang sesuai.
Simpulan
Jadi, singkatnya, IHK atau CPI adalah alat penting untuk menilai inflasi, memandu kebijakan bank sentral, dan dapat memengaruhi pasar forex atau valas.
Anda dapat menyusun strategi trading dengan menganalisis ekspektasi CPI, menggabungkan analisis fundamental dan teknikal, dan mempertimbangkan dampak CPI terhadap suku bunga dan nilai mata uang.