• Latest
apa itu quantitative easing atau QE

Mengenal Apa Itu Quantitative Easing (QE)

26/10/2024
ADVERTISEMENT
Pasar Pasang Surut, Presale Solaxy Mampu Dekati $20 Juta

Presale Solaxy Capai $38 Juta, Kurang dari Sebulan Sebelum Ditutup

22/05/2025
dividen PTBA di 2025

Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal

15/05/2025
Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

15/05/2025
paud adalah investasi terbaik

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang

30/04/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
gambar emas atau gold

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya

23/04/2025
Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

08/04/2025
Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

22/03/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ilustrasi Danantara

Kejanggalan Investasi Telkomsel di GoTo, Danantara Jadi Korban Berikutnya?

25/02/2025
ADVERTISEMENT
Moneynesia
Saturday, May 31, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football
Moneynesia
No Result
View All Result

apa itu quantitative easing atau QE

Mengenal Apa Itu Quantitative Easing (QE)

Pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing merupakan kebijakan moneter dari bank sentral yang bersifat nonkonvensional dengan tujuan untuk mendorong jumlah uang beredar.

Redaksi by Redaksi
26/10/2024
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on Twitter

Poin-poin penting terkait quantitative easing (QE):

  • Quantitative easing, disebut juga pelonggaran kuantitatif, adalah kebijakan moneter nonkonvensional dari bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang beredar dengan membeli instrumen keuangan dari sektor swasta, bank komersial, atau pemerintah, seperti obligasi.
  • Kebijakan moneter nonkonvensional seperti quantitative easing diambil saat kebijakan moneter konvensional seperti menaikkan suku bunga tidak berjalan efektif.
  • Cara kerja quantitative easing adalah dengan menyuntikkan uang ke pasar agar bisnis dapat bergerak dan berdampak pada pemulihan perekonomian.
  • Tujuan utama quantitative easing adalah untuk mengendalikan laju inflasi, menstabilkan pasar keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Apa Itu Quantitative Easing (QE)?

Quantitative Easing atau pelonggaran kuantitatif (QE) adalah kebijakan moneter nonkonvensional yang digunakan oleh bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang beredar dalam perekonomian. QE dilakukan ketika metode konvensional seperti pemotongan suku bunga tidak lagi efektif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Inti dari QE adalah bank sentral, misalnya the FED atau BI, membeli instrumen keuangan seperti obligasi dari pemerintah atau sektor swasta untuk meningkatkan jumlah uang dalam sistem keuangan. Dengan kata lain, bank sentral “mencetak” uang baru secara elektronik yang digunakan untuk membeli aset dan mendorong likuiditas.

Mengapa Bank Sentral Melakukan Quantitative Easing?

Quantitative easing biasanya digunakan pada saat perekonomian mengalami kontraksi, deflasi, atau stagnasi yang berkepanjangan. Ketika suku bunga telah mendekati nol atau mencapai batas bawah efektifnya, kebijakan moneter konvensional tidak bisa lagi menstimulasi perekonomian. Oleh karena itu, QE adalah salah satu solusi bagi bank sentral untuk memperkenalkan dana segar yang diharapkan dapat mendorong konsumsi dan investasi. Dengan cara ini, QE diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi.

Quantitative Easing Bank Indonesia

Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) juga menggunakan pendekatan yang serupa untuk mendukung stabilitas ekonomi. Kebijakan Quantitative easing Indonesia ini diperkenalkan terutama selama masa-masa sulit, seperti saat pandemi COVID-19, ketika ekonomi menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi. Dengan membeli surat utang dan instrumen finansial lainnya, BI meningkatkan likuiditas dalam sistem keuangan agar sektor bisnis dapat tetap berjalan, mencegah PHK besar-besaran, dan mempertahankan daya beli masyarakat.

Bagaimana Cara Kerja Quantitative Easing?

Proses Quantitative Easing umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Menciptakan Uang Elektronik: Bank sentral “menciptakan” uang baru melalui proses elektronik dengan menambahkan jumlah dana pada neraca. Ini seperti secara digital menambah saldo dalam rekening bank sentral tanpa mencetak uang fisik.
  2. Pembelian Obligasi Pemerintah atau Aset Lainnya: Uang yang diciptakan digunakan untuk membeli obligasi pemerintah atau sekuritas jangka panjang dari pasar terbuka. Di Indonesia, misalnya, Quantitative easing Bank Indonesia dilakukan dengan membeli surat utang pemerintah dan aset lainnya, memberi dana segar bagi lembaga keuangan dan menjaga likuiditas tetap stabil.
  3. Menurunkan Suku Bunga: Pembelian besar-besaran atas obligasi meningkatkan harga obligasi tersebut dan menurunkan imbal hasilnya (yield). Penurunan imbal hasil ini berpengaruh pada turunnya suku bunga di seluruh sistem keuangan, membuat pinjaman menjadi lebih murah untuk konsumen dan bisnis.
  4. Mendorong Kredit dan Investasi: Dengan turunnya suku bunga, bank komersial dapat menyalurkan kredit dengan suku bunga yang lebih rendah. Hal ini mendorong rumah tangga dan bisnis untuk meminjam dan membelanjakan lebih banyak, mempercepat perputaran uang dalam perekonomian.
  5. Meningkatkan Pengeluaran Konsumen dan Investasi Bisnis: Ketika pinjaman lebih mudah diakses, konsumen cenderung mengeluarkan uang lebih banyak, sementara bisnis dapat melakukan ekspansi, seperti membuka cabang atau meningkatkan produksi. Aktivitas ini berpotensi meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Apa Itu Credit Easing?

Selain QE, ada pendekatan yang disebut credit easing. Credit easing adalah langkah bank sentral untuk memperlonggar kebijakan kredit tanpa memperbanyak jumlah uang beredar seperti pada QE. Dalam credit easing, bank sentral lebih fokus membeli aset berisiko yang lebih tinggi untuk menstimulasi pinjaman dalam sektor tertentu. Misalnya, dengan membeli sekuritas berbasis hipotek, bank sentral dapat membantu sektor perumahan yang sedang mengalami kelesuan.

Perbedaan Quantitative Easing dan Quantitative Tightening

Quantitative Easing (QE) berfokus pada pelonggaran moneter dengan memperbanyak uang dalam sistem. Sebaliknya, Quantitative Tightening (QT) adalah kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah uang beredar, biasanya dengan cara menjual obligasi yang sebelumnya dibeli oleh bank sentral. Tujuan QT adalah untuk mengendalikan inflasi dengan mengurangi likuiditas dan menormalkan kebijakan moneter setelah periode ekspansif.

Apakah Quantitative Easing Efektif?

Efektivitas QE tidak selalu konsisten, tergantung pada kondisi perekonomian dan respon dari sektor keuangan. Jika lembaga keuangan lebih memilih menyimpan dana segar sebagai cadangan daripada menyalurkannya ke dalam kredit, dampak QE bisa terbatas.

Sebagai contoh, selama krisis keuangan global, banyak bank di AS menyimpan uang tunai sebagai cadangan di bank sentral, alih-alih mengalirkan dana ke sektor riil. Di AS, cadangan bank sentral meningkat drastis dari $1,9 miliar pada 2008 menjadi lebih dari $2,6 triliun pada 2015, menunjukkan bahwa dana QE tidak seluruhnya mengalir ke sektor produktif.

Tujuan Quantitative Easing

Tujuan utama dari quantitative easing adalah untuk:

  1. Mengendalikan Inflasi: QE bertujuan untuk mendorong inflasi yang rendah agar naik, terutama saat deflasi mengancam ekonomi.
  2. Mendorong Stabilitas Pasar Keuangan: Dengan menyediakan likuiditas tambahan, QE membantu menjaga stabilitas pasar keuangan dan mencegah likuidasi aset yang berlebihan.
  3. Memacu Pertumbuhan Ekonomi: Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan peluang bagi bisnis untuk berkembang, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong konsumsi rumah tangga.

Dampak QE di Indonesia

Kebijakan quantitative easing Indonesia yang diterapkan oleh Bank Indonesia telah memberikan berbagai dampak pada perekonomian nasional. Selama pandemi COVID-19, Bank Indonesia mengimplementasikan kebijakan QE yang membantu menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia di tengah tekanan ekonomi global. Dengan pembelian surat utang, BI mampu mempertahankan likuiditas yang cukup di pasar dan mendukung perekonomian domestik yang terpukul oleh pandemi.

Tags: ekonomiQE

Related Posts

ilustrasi emas sebagai produk bullion bank
Banking

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
ilustrasi #KaburAjaDulu yang viral di Indonesia
Biaya Hidup

Mengurai Fenomena #KaburAjaDulu dan Solusi Konkret

19/02/2025
ilustrasi demo terhadap oligarki
Ekonomi

Oligarki Manfaatkan Negara & Pasar Modal untuk Cetak Uang

16/02/2025
Materialisme Kultural: Kekayaan sebagai Ukuran Kesuksesan
Ekonomi

Materialisme Kultural: Kekayaan sebagai Ukuran Kesuksesan

25/09/2024
Pandangan Ray Dalio Terkait Masa Depan Indonesia dalam Kompetisi Global
Berita

Pandangan Ray Dalio Terkait Masa Depan Indonesia dalam Kompetisi Global

08/09/2024
Mengenal Apa Itu Bank Sentral (Central Bank)
Berita

Defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Turun Signifikan pada Q2 2024

22/08/2024
Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Ini Indikatornya!
Ekonomi

Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Ini Indikatornya!

16/08/2024
Utang Luar Negeri Indonesia Rp6.415 Triliun pada Q2 2024: Apa Masih Aman?
Berita

Utang Luar Negeri Indonesia Rp6.415 Triliun pada Q2 2024: Apa Masih Aman?

15/08/2024
Melonjak! Harga Rumah Terendah di AS Kini Mulai US$1 Juta
Berita

Melonjak! Harga Rumah Terendah di AS Kini Mulai US$1 Juta

12/08/2024
Analisis Survei Penjualan Eceran (SPE) Juli 2024 dari BI
Berita

Analisis Survei Penjualan Eceran (SPE) Juli 2024 dari BI

11/08/2024
Next Post
apa itu inflasi dan deflasi dalam ekonomi

Inflasi dalam Ekonomi: Jenis, Penyebab, Dampak, Contoh

Please login to join discussion
ADVERTISEMENT

Recent Posts

  • Presale Solaxy Capai $38 Juta, Kurang dari Sebulan Sebelum Ditutup 22/05/2025
  • Dividen Saham PTBA di 2025: Yield & Jadwal 15/05/2025
  • Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield 12/05/2025
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang 30/04/2025
  • Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025 28/04/2025
Moneynesia

Moneynesia membantu publik untuk naik kelas dengan menanamkan mind set yang benar terkait uang, dan mendorong investor untuk berpikir logis dan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan investasi.

Follow us on social media

Disclaimer

Konten yang ada di Moneynesia hanya sebagai informasi dan referensi, bukan saran investasi. Perdagangan di instrumen keuangan dan aset-aset digital selalu memiliki risiko. Sebelum berinvestasi, lakukan riset, analisis, dan pertimbangan secara menyeluruh. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada investor setelah memahami risiko dan potensi keuntungannya.

  • Home
  • About us
  • Contact us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In