Mata uang Filipina adalah peso Filipina atau the Philippine peso (PHP) dengan simbol ₱ dan dibagi lagi menjadi 100 centavo. The Philippine peso telah menjadi mata uang resmi Filipina sejak 1949, menggantikan mata uang sebelumnya, the Philippine Commonwealth peso.
Mengenal Peso Filipina dan Konversinya ke Rupiah
Mata uang resmi Filipina adalah Peso (PHP), dengan simbol “₱” yang sering disebut sebagai logo mata uang Filipina. Peso tersedia dalam berbagai denominasi uang kertas, seperti 20, 50, 100, 500, hingga 1,000 peso, serta beberapa koin dengan nominal lebih kecil. Bagi warga Indonesia yang ingin bepergian atau melakukan transaksi di Filipina, memahami konversi mata uang Filipina ke Rupiah sangat penting.
Dengan kurs yang bervariasi, biasanya sekitar Rp275 per peso, berikut beberapa contoh konversi:
- 1,000 Peso Filipina to Rupiah: Dengan asumsi kurs Rp275, 1,000 peso setara dengan Rp275,000.
- 100 Peso Filipina to Rupiah: Untuk 100 peso, nilai konversinya sekitar Rp27,500.
Perlu dicatat bahwa nilai tukar dapat berfluktuasi, jadi memeriksa kurs terbaru di bank atau layanan penukaran uang adalah langkah yang bijak sebelum melakukan transaksi.
Perbandingan Mata Uang Filipina dan Indonesia: Besar Mana?
Bila dibandingkan, mata uang Filipina dan Indonesia besar mana dari segi nilai kurs terhadap mata uang internasional, peso Filipina biasanya memiliki nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan rupiah. Artinya, untuk 1 peso Filipina, nilai konversinya lebih tinggi daripada 1 rupiah Indonesia.
Namun, dalam praktiknya, nilai tukar ini bisa berubah-ubah seiring dengan dinamika ekonomi kedua negara. Peso Filipina juga lebih jarang mengalami inflasi besar dibandingkan rupiah, yang memberi peso posisi lebih stabil di kawasan Asia Tenggara.
Dengan memahami nilai dan perbandingan ini, baik wisatawan maupun pebisnis dapat lebih mudah merencanakan transaksi saat bepergian atau berinvestasi di Filipina.
Sejarah Mata Uang Filipina
Sebelum mata uang Filipina adalah the Philippine peso (PHP), ada peristiwa panjang yang mengukir. Sejarah mata uang Filipina berasal dari zaman pra-kolonial. Orang Filipina kuno menggunakan berbagai media pertukaran, seperti emas, kerang, dan bahkan potongan kain.
Penggunaan koin dan uang kertas diperkenalkan selama periode kolonial Spanyol, yang berlangsung dari abad ke-16 hingga akhir abad ke-19.
Selama masa kolonial Amerika, yang berlangsung dari akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, dolar AS diperkenalkan sebagai mata uang resmi Filipina. Namun, peso Filipina diperkenalkan kembali sebagai mata uang resmi pada tahun 1946, setelah kemerdekaan negara itu dari Amerika Serikat.
Peso telah mengalami beberapa perubahan selama bertahun-tahun. Pada tahun 1967, Bank Sentral Filipina, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) memperkenalkan Peso Baru, yang setara dengan 1.000 peso tua.
Pada tahun 1978, Peso Baru selanjutnya dinilai, dengan 1 Peso Baru sama dengan 2,5 peso lama. Versi peso saat ini diperkenalkan pada tahun 1993, dengan desain yang menampilkan landmark Filipina terkemuka dan tokoh sejarah.
Jenis Mata Uang Filipina
Mata uang Filipina secara resmi dikenal sebagai peso Filipina sebagai currency resmi yang digunakan di Filipina sebagai pembayaran dan alat tukar. Peso Filipina disingkat sebagai “PHP” atau hanya “₱”. Berikut adalah berbagai jenis mata uang Filipina:
1. Uang kertas (banknotes)
Uang kertas Filipina adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), bank sentral Filipina. Mereka datang dalam denominasi yang berbeda, seperti 20, 50, 100, 200, 500, dan 1000 peso. Setiap uang kertas menampilkan potret pahlawan atau pemimpin Filipina di bagian depan, dan tengara penting atau keajaiban alam di bagian belakang.
2. Koin (coins)
Koin Filipina adalah koin logam yang juga dikeluarkan oleh BSP. Mereka datang dalam denominasi yang berbeda, seperti 1, 5, dan 10 peso, serta denominasi yang lebih kecil seperti 1, 5, 10, dan 25 centavo. Setiap koin menampilkan gambar pahlawan, tengara, atau simbol Filipina di satu sisi, dan denominasi dan tahun pencetakan di sisi lain.
3. Koin peringatan (commemorative coins)
Selain koin biasa, BSP juga mengeluarkan koin peringatan khusus untuk merayakan peristiwa, orang, atau tempat penting dalam sejarah Filipina. Koin-koin ini biasanya terbuat dari logam mulia seperti emas atau perak, dan sering dirilis dalam edisi terbatas.
4. Uang kertas edisi khusus (special edition banknotes)
Mirip dengan koin peringatan, BSP juga mengeluarkan uang kertas edisi khusus untuk memperingati peristiwa atau kepribadian penting dalam sejarah Filipina. Uang kertas ini sering menampilkan desain, warna, dan fitur keamanan yang unik.
Secara keseluruhan, mata uang Filipina adalah koleksi uang kertas dan koin yang indah dan beragam yang menampilkan sejarah, budaya, dan keindahan alam Filipina yang kaya.
Fakta Menarik Tentang Mata Uang Filipina
- Peso Filipina adalah salah satu mata uang tertua di Asia, dengan sejarah yang berasal dari masa kolonial Spanyol. Koin Filipina pertama dicetak pada tahun 1861.
- Denominasi terbesar mata uang Filipina adalah uang kertas 1.000 peso, yang menampilkan gambar mantan presiden Filipina Manuel A. Roxas. Pada April 2023, uang kertas 1.000 peso bernilai sekitar US$20.
- Peso Filipina dicetak dalam berbagai warna dan menampilkan gambar landmark dan tokoh sejarah Filipina yang terkenal. Misalnya, uang kertas 20 peso menampilkan gambar Banaue Rice Terraces, Situs Warisan Dunia UNESCO.
- Peso Filipina sering digunakan dalam transaksi informal, seperti membeli makanan jalanan atau membayar tumpangan taksi. Dalam kasus ini, vendor dapat membulatkan ke atas atau ke bawah ke bilangan bulat terdekat, karena nilai centavo dapat diabaikan.
- Karena tingginya nilai uang kertas 1.000 peso, kadang-kadang digunakan sebagai pengganti denominasi yang lebih kecil, seperti uang kertas 20 peso atau 50 peso. Praktik ini dikenal sebagai “melanggar tagihan atau breaking the bill.”
- Pemerintah Filipina telah bekerja untuk memodernisasi sistem pembayaran negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2015, ia meluncurkan Sistem Pembayaran Ritel Nasional, yang bertujuan untuk mempromosikan transaksi tanpa uang tunai dan mengembangkan infrastruktur pembayaran terpadu.
- Peso Filipina telah mengalami fluktuasi nilai yang signifikan selama bertahun-tahun. Pada tahun 1997, peso mengalami devaluasi tajam selama krisis keuangan Asia. Baru-baru ini, pada tahun 2020, peso dilemahkan oleh pandemi COVID-19 dan kemerosotan ekonomi yang diakibatkannya.
Central Bank Digital Currency (CBDC) di Filipina
Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) bekerja keras untuk mengubah Filipina menjadi ekonomi cash-light. Artinya, mereka ingin mengalihkan 50% dari semua transaksi ritel ke kanal digital. Ini juga menjadi salah satu upaya menyaingi popularitas cryptocurrency.
Untuk mencapai hal ini, BSP meluncurkan aliran pembayaran digital baru seperti InstaPay Debit Pull dan Request to Pay. Mereka juga sedang menyelesaikan kerangka kerja pengawasan kooperatif untuk membantu mencegah masalah peraturan yang disebabkan oleh otoritas pengawas yang berbeda.
Selain itu, BSP sedang melakukan proyek percontohan mata uang digital bank sentral grosir (CBDC grosir) untuk memfasilitasi transfer lintas batas. Tidak seperti CBDC ritel, yang dimaksudkan untuk digunakan oleh masyarakat umum, CBDC grosir dibatasi untuk bank dan lembaga keuangan.
BSP bertujuan untuk meningkatkan jumlah orang dewasa Filipina dengan rekening bank menjadi 70% dan mengubah 50% dari total transaksi ritel menjadi saluran elektronik pada tahun 2023. Ini dilakukan di bawah Peta Jalan Transformasi Pembayaran Digital. Sementara BSP menyadari pentingnya uang tunai, mereka percaya bahwa pembayaran digital akan menguntungkan perekonomian negara.
Simpulan
Jadi, mata uang Filipina yang resmi saat ini adalah peso Filipina (PHP) atau simbol ₱. Peso Filipina memiliki sejarah yang kaya dan merupakan aspek penting dari budaya dan ekonomi negara. Terlepas dari fluktuasi nilainya, peso Filipina tetap menjadi sumber kebanggaan nasional dan digunakan oleh jutaan rakyat setiap hari sebagai alat transaksi.
Dengan upaya pemerintah untuk memodernisasi sistem pembayaran negara, masa depan peso Filipina terlihat cerah. Terlebih lagi ada upaya dari bank sentral untuk mendigitalisasi dengan mempersiapkan mata uang digital, CBDC, yang khusus untuk grosir. Ini kemudian diharapkan akan menciptakan efisiensi untuk transfer dan pembayaran lintas batas.