Harga emas mengalami penurunan lebih dari 2% pada sesi yang bergejolak pada hari Senin, ketika investor menjual posisi mereka di tengah penurunan yang lebih luas di pasar saham. Pada pukul 11:39 GMT, emas spot turun 2% menjadi $2,393.66 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 1,4% menjadi $2,434.10.
Pasar Saham AS Anjlok Akibat Data Tenaga Kerja: Investor Mulai Khawatir?
Penyebab Penurunan Harga Emas
Penurunan harga emas ini terjadi meskipun ada peningkatan ketegangan geopolitik dan ketakutan akan perlambatan ekonomi global. Konflik di Timur Tengah semakin meluas setelah kelompok Hezbollah yang didukung Iran meluncurkan puluhan rudal ke Israel pada hari Sabtu sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh serangan udara Israel di Teheran.
Secara historis, ketegangan geopolitik dapat memicu daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Depresi Global 2025 Tak Terhindarkan: Suku Bunga Melonjak & Inflasi Lebih 13,5%
Namun, permintaan global terhadap emas telah memburuk karena kenaikan suku bunga oleh bank sentral. China, negara terbesar kedua di dunia, sedang mengalami fase rentan akibat permintaan yang buruk dari pasar domestik dan luar negeri. Indeks Manufaktur PMI Caixin yang secara mengejutkan menyusut menjadi 49,8 pada bulan Juli.
Ekonomi Zona Euro juga menghadapi masalah permintaan di negara terbesar mereka, sehingga pemerintah Jerman memberikan keringanan pajak kepada individu dan sektor korporat. Kini, perlambatan pertumbuhan ekonomi AS telah memicu kekhawatiran akan perlambatan global.
Inflasi di Eropa Meningkat, Bank Sentral Eropa (ECB) Sakit Kepala
Pengaruh Data Ekonomi AS
Laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa AS untuk bulan Juli diharapkan memberikan sedikit kelegaan bagi pasar global di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS. Laporan PMI menunjukkan bahwa aktivitas di sektor jasa meningkat pada laju yang lebih cepat menjadi 51,4 dari perkiraan 51,0 setelah sebelumnya menyusut menjadi 48,8 pada bulan sebelumnya.
Emas dan Imbal Hasil Obligasi
Harga emas jatuh di bawah $2.400 pada sesi Amerika Serikat hari Senin. Logam mulia ini menghadapi tekanan penjualan karena aksi ambil untung yang terjadi ketika mencoba mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di atas $2.480. Meskipun begitu, prospek harga emas secara keseluruhan tetap kuat karena imbal hasil obligasi AS mencatatkan penurunan tahunan baru.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun menjadi 3,67% karena spekulasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September tampaknya semakin pasti. Imbal hasil yang lebih rendah pada aset berbunga mengurangi biaya peluang memegang investasi dalam aset tanpa hasil seperti emas. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Dolar terhadap enam mata uang utama, jatuh ke level terendah Maret mendekati 102,60.
Menurut alat CME FedWatch, data harga futures Federal Funds 30 hari menunjukkan bahwa pedagang melihat kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada bulan September sebagai hal yang tak terhindarkan. Data ini juga menunjukkan bahwa Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga pinjaman utama mereka lebih dari 100 bp tahun ini.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Ekspektasi pasar terkait pemotongan suku bunga yang lebih besar dipicu oleh serangkaian data ekonomi Amerika Serita (AS) yang memburuk, menunjukkan perlambatan ekonomi. Ini pada gilirannya berpotensimeningkatkan keraguan apakah bank sentral the Fed akan mencapai soft landing, situasi di mana bank sentral mengendalikan tingkat inflasi tanpa memicu resesi ekonomi.
Kondisi pasar tenaga kerja yang memburuk dan perlambatan tajam di sektor manufaktur adalah pemicu utama yang meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga besar. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Juli 2024 menunjukkan permintaan tenaga kerja yang menurun secara signifikan, dan Tingkat Pengangguran naik ke level tertinggi sejak November 2021.
Payroll baru sebanyak 114K jauh lebih rendah dari perkiraan 175K dan pembacaan bulan Juni sebanyak 179K. Tingkat Pengangguran melonjak menjadi 4,3% dari ekspektasi dan rilis sebelumnya sebesar 4,1%. Sementara itu, aktivitas di sektor manufaktur, yang diukur oleh Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur ISM, menyusut pada laju yang lebih cepat menjadi 46,8 pada bulan Juli.
Pernyataan Pejabat Federal Reserve
Ekspektasi pemotongan suku bunga darurat oleh Fed juga semakin menguat. Dalam wawancara dengan CNBC pada hari Senin, Presiden Bank Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan, “Segalanya selalu ada di atas meja, termasuk kenaikan dan pemotongan,” ketika ditanya tentang pemotongan darurat. Goolsbee meyakinkan, “Jika ekonomi memburuk, Fed akan memperbaikinya.”
Kesimpulan
Penurunan harga emas lebih dari 2% dan penurunan perak sebesar 5% mencerminkan ketidakpastian ekonomi global dan respons investor terhadap kondisi pasar yang bergejolak. Meskipun emas biasanya dianggap sebagai aset safe-haven di tengah ketegangan geopolitik, permintaan global yang menurun dan spekulasi pemotongan suku bunga oleh Fed telah menciptakan tekanan jual yang signifikan.
Bagi investor, penting untuk tetap waspada terhadap perubahan pasar dan mengelola risiko dengan hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Gold, bagaimanapun, tetap menjadi aset yang paling aman saat ketidakstabilan ekonomi meningkat.