• Latest
Apa Itu Fractional Share: Beli Saham Pecahan Kurang dari 1 Lembar

Pasar Saham Global Bergejolak: Investor Disarankan Tidak Perlu Panik

06/08/2024
ADVERTISEMENT
Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

12/05/2025
paud adalah investasi terbaik

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang

30/04/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
gambar emas atau gold

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya

23/04/2025
Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

08/04/2025
Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

Review Xiaomi 15 Ultra: Smartphone Flagship Terbaik 2025?

03/04/2025
Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

22/03/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ilustrasi Danantara

Kejanggalan Investasi Telkomsel di GoTo, Danantara Jadi Korban Berikutnya?

25/02/2025
ilustrasi Danantara

Daftar SWF Terbesar di Dunia: BPI Danantara di Posisi Ke-8

24/02/2025
ADVERTISEMENT
Moneynesia
Wednesday, May 14, 2025
No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football
Moneynesia
No Result
View All Result

Apa Itu Fractional Share: Beli Saham Pecahan Kurang dari 1 Lembar

Pasar Saham Global Bergejolak: Investor Disarankan Tidak Perlu Panik

Investor Diminta untuk Tetang ketika Situasi Pasar Terguncang

Redaksi by Redaksi
06/08/2024
in Berita, Saham, Saham AS
0
Share on FacebookShare on Twitter

Pasar saham global mengalami guncangan hebat pada hari Senin (5/8/2024), ketika dua indeks utama di Amerika Serikat mencatat penurunan terburuk dalam hampir dua tahun. Kepanikan yang melanda pasar ini dimulai sejak Minggu malam, menyebabkan nilai saham, mata uang, dan bahkan Bitcoin dan pasar cryptocurrency anjlok.

Pasar Kripto Tertekan, Harga Bitcoin Hari Ini Merosot 10%, Ini Penyebabnya!

Dengan latar belakang laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari yang diharapkan, kekhawatiran tentang potensi penurunan ekonomi yang lebih luas semakin meningkat. Namun, di tengah kekhawatiran ini, para ekonom tetap bersikap tenang dan mengingatkan bahwa ini bukan saatnya untuk panik.

Penurunan Pasar Saham dan Alasan di Baliknya

Pasar saham AS tampak suram di mana Nasdaq Composite anjlok 3,4 persen, S&P 500 turun 3 persen, dan Dow Jones Industrial Average merosot 2,6 persen. Depresiasi ini sebagian besar disebabkan oleh perpindahan investor dari saham ke aset yang dianggap lebih aman, seperti obligasi.

Di tingkat global, Jepang mengalami penurunan paling signifikan dengan Nikkei 225 anjlok sebesar 12 persen, penurunan satu hari terbesar dalam hampir 40 tahun, setelah kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan.

Pasar Saham Jepang Ambruk Hampir 10%: Penurunan Terbesar Sejak Tsunami 2011

Namun, menurut para ekonom, penurunan ini bukanlah tanda pasti akan datangnya resesi. “Ini bukan kereta resesi; ini hanya kepanikan pasar yang biasa,” ujar Joe Brusuelas, Kepala Ekonom di RSM US.

Menurutnya, penurunan ini lebih berkaitan dengan perubahan besar dalam kebijakan moneter global yang menyebabkan investor menyesuaikan portofolio mereka, daripada kondisi ekonomi yang memburuk secara fundamental.

Dampak Kebijakan Moneter Jepang

Salah satu faktor utama yang memicu gejolak ini adalah kenaikan suku bunga yang tak terduga oleh Bank of Japan. Selama bertahun-tahun, Jepang mempertahankan suku bunga negatif, membuatnya menarik bagi investor untuk meminjam yen murah dan menginvestasikannya dalam aset dengan hasil lebih tinggi, seperti saham teknologi di AS.

Namun, ketika Bank of Japan mengumumkan kenaikan suku bunga menjadi 0,25 persen, nilai yen melonjak terhadap dolar, memicu penjualan besar-besaran saham teknologi dan kecerdasan buatan, termasuk saham-saham unggulan seperti Apple dan Nvidia.

Penyesuaian ini menyebabkan guncangan besar di pasar, terutama bagi mereka yang telah terbiasa dengan pasar saham yang terus-menerus naik. “Investor sudah begitu terbiasa dengan pasar saham yang hanya naik sehingga sekarang, mereka tiba-tiba menyadari bahwa saham juga bisa turun,” kata Torsten Sløk, Kepala Ekonom di Apollo Global Management. Ini menunjukkan betapa rentannya pasar terhadap perubahan kebijakan moneter yang tidak terduga.

Laporan Pekerjaan Mengecewakan dan Reaksi The Fed

Gejolak pasar keuangan ini juga diperparah oleh laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang melemah, bahkan di bawah perkiraan. Pada bulan Juli, tercatat hanya ada 114.000 pekerjaan baru, angka ini jauh di bawah ekspektasi.

Pasar Saham AS Anjlok Akibat Data Tenaga Kerja: Investor Mulai Khawatir?

Sementara itu, tingkat pengangguran juga naik menjadi 4,3 persen, tingkat tertinggi dalam hampir tiga tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin telah menekan ekonomi terlalu keras dengan mempertahankan suku bunga yang tinggi.

Meskipun demikian, Federal Reserve tetap bertahan dengan pendekatannya, dan sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera menurunkan suku bunga. Banyak ekonom percaya bahwa meskipun ada tekanan untuk memangkas suku bunga lebih cepat, The Fed akan tetap waspada dan tidak akan bereaksi berlebihan terhadap satu data pekerjaan yang buruk.

Namun, pasar telah memperhitungkan kemungkinan pemotongan suku bunga yang lebih cepat dari yang diantisipasi. Goldman Sachs memprediksi bahwa The Fed akan melakukan tiga kali pemotongan suku bunga pada pertemuan mendatang di bulan September, November, dan Desember. Meskipun peluang resesi meningkat, para ekonom tetap optimis bahwa ekonomi secara keseluruhan masih dalam kondisi yang cukup baik.

Kenapa Investor Diminta untuk Tidak Perlu Panik

Meskipun pasar sedang dalam kondisi yang penuh tekanan, penting untuk diingat bahwa ekonomi masih cukup kuat. Sektor jasa, yang merupakan bagian terbesar dari ekonomi AS, justru mengalami peningkatan pada bulan Juli dengan adanya pesanan baru dan peningkatan perekrutan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan di pasar keuangan, aktivitas ekonomi di sektor riil masih berlangsung dengan baik.

“Ekonomi yang mendasari masih relatif tangguh,” kata Quincy Krosby, Kepala Strategi Global di LPL Financial. Namun, ia juga mengingatkan bahwa jika penurunan pasar terus berlanjut, hal ini bisa memicu reaksi berantai yang dapat memperlambat ekonomi lebih jauh.

Kesimpulan

Sementara pasar sedang menghadapi tekanan besar dan ketidakpastian, para ekonom menekankan bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya. Kondisi ini lebih mencerminkan penyesuaian yang diperlukan dalam menghadapi perubahan kebijakan moneter global daripada tanda-tanda resesi yang akan datang.

Oleh karena itu, daripada terburu-buru untuk panik, akan lebih bijaksana untuk menunggu dan melihat bagaimana situasi ini berkembang, sambil tetap berpegang pada strategi investasi yang solid.

Tags: beritaberita sahamsahamsaham AS

Related Posts

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield
Saham

Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield

12/05/2025
ilustrasi prospek saham bbtn cerah
Berita

Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025

28/04/2025
Harga Saham Tesla Hari Ini: Profil, Prospek, & Prediksi
Berita

Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya!

23/04/2025
gambar emas atau gold
Berita

Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya

23/04/2025
Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!
Berita

Modus Penipuan Atas Nama Pegawai Pajak Lewat WhatsApp, Telepon, atau SMS, Waspada!

08/04/2025
Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya
Berita

Tokocrypto Peringkat Ke-1 di Indonesia, Kalahkan Pintu, Indodax, dan Exchange Lokal Lainnya

22/03/2025
ilustrasi emas sebagai produk bullion bank
Banking

Bank Emas (Bullion) di Indonesia: Peran, Peluang, & Tantangan

27/02/2025
website IDX untuk cari data emiten dan saham di BEI
Saham

Daftar Emiten di 12 Sektor di BEI (Klasifikasi IDX-IC)

27/02/2025
ilustrasi Danantara
Berita

Kejanggalan Investasi Telkomsel di GoTo, Danantara Jadi Korban Berikutnya?

25/02/2025
ilustrasi Danantara
Berita

Daftar SWF Terbesar di Dunia: BPI Danantara di Posisi Ke-8

24/02/2025
Next Post
mata uang jepang adalah yen

Mengapa Carry Trade Yen Jepang Menyebabkan Kepanikan di Pasar Global?

Please login to join discussion
ADVERTISEMENT

Recent Posts

  • Dividen Saham Telkom (TLKM) di 2025: Jadwal dan Yield 12/05/2025
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Investasi Terbaik untuk Jangka Panjang 30/04/2025
  • Banjir Sentimen Positif, Prospek Saham BBTN Cerah di 2025 28/04/2025
  • Pendapatan & Laba Tesla di Q1 2025 Anjlok, Ini Penyebabnya! 23/04/2025
  • Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram, Ini Penyebabnya 22/04/2025
Moneynesia

Moneynesia membantu publik untuk naik kelas dengan menanamkan mind set yang benar terkait uang, dan mendorong investor untuk berpikir logis dan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan investasi.

Follow us on social media

Disclaimer

Konten yang ada di Moneynesia hanya sebagai informasi dan referensi, bukan saran investasi. Perdagangan di instrumen keuangan dan aset-aset digital selalu memiliki risiko. Sebelum berinvestasi, lakukan riset, analisis, dan pertimbangan secara menyeluruh. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada investor setelah memahami risiko dan potensi keuntungannya.

  • Home
  • About us
  • Contact us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Markets
    • Saham
      • Saham AS
      • Rasio Keuangan
    • Forex
    • Komoditas
    • Energi
    • Derivatif
    • Crypto
    • Currency
  • Finansial
  • Personal Finance
    • Investasi
    • Trading
      • Analisis Teknikal
      • Candlestick Patterns
      • Chart Patterns
    • Gaji
    • Asuransi
    • Kredit
    • Koperasi
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Banking
    • Teknologi
    • Internasional
    • Syariah
    • Lifestyle
    • Politik
    • Football

© 2024 Moneynesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In