Poin-poin penting terkait discount rate:
- Tingkat diskonto atau discount rate adalah tingkat bunga yang dibebankan bank sentral kepada bank-bank komersial atas pinjaman uang.
- Bank-bank umum cenderung meminjam dana dari bank sentral untuk menutupi kewajiban jangka pendek.
- Discount rate akan memengaruhi interest rate atau biaya pinjaman (kredit) yang dibebankan bank-bank komersial dan lembaga keuangan kepada pelanggan akhir, seperti masyarakat dan bisnis.
- Bank sentral membebankan discount rate kepada lembaga keuangan seperti bank-bank komersial, sedangkan bank-bank komersial membebankan interest rate kepada pelanggan akhir. Semakin tinggi discount rate, pada gilirannya, semakin mahal bunga kredit oleh pelanggan.
Apa itu discount rate?
Tingkat diskonto atau discount rate adalah tingkat bunga di mana bank sentral membebankan biaya kepada bank-bank komersial untuk meminjam uang atau menutupi kewajiban jangka pendek. Sebagai contoh, bank sentral seperti The Fed meminjam uang kepada bank-bank seperti Goldman Sachs dan Bank of America yang pada gilirannya bank-bank komersial ini mesti membayar bunga pinjaman itu. Bunga yang dibayar oleh bank-bank komersial ini dikenal sebagai discount rate.
Bank komersial memiliki rekening cadangan atau reserve account, uang yang disimpan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, seperti konsumen yang mau menarik dana mereka. Inilah alasan mengapa setelah krisis keuangan, bank komersial meningkatkan dana cadangan mereka secara signifikan.
Beberapa negara memiliki persyaratan cadangan tertentu berdasarkan hukum yang berlaku, yang berarti bahwa bank komersial mungkin harus menyimpan sebesar 10 persen di rekening cadangan mereka. Pada gilirannya, bank-bank ini akan menemukan bahwa selama transaksi harian, mereka mungkin gagal memenuhi persyaratan ini. Oleh karena itu, mereka butuh pinjaman jangka pendek untuk menutupi kekurangan.
Pinjaman sejenis ini dapat datang melalui pasar antar bank atau bisa juga melalui sistem perbankan sentral di mana tingkat diskonto diterapkan. Jadi, bank komersial dapat memanfaatkan pinjaman bank sentral dan kemudian membayar discount rate untuk menutupi cadangannya. Namun, mereka juga dapat menggunakan dana pinjaman ini untuk menyalurkan kredit kepada konsumen akhir, yang pada gilirannya bisa memengaruhi harga hipotek dan pembayaran credit card.
Semakin tinggi tingkat diskonto yang ditetapkan bank sentral, semakin mahal biaya yang dibebankan kepada bank-bank komersial, yang pada akhirnya ini diteruskan ke konsumen.
Bank sentral dan discount rate
Bank sentral sepenuhnya mengendalikan tingkat diskonto (discount rate). Dalam periode pertumbuhan ekonomi, tingkat diskonto biasanya akan lebih tinggi daripada suku bunga antar bank. Dengan kata lain, bank sentral ingin membebankan tingkat suku bunga yang lebih tinggi daripada yang dibebankan oleh bank-bank komersial satu sama lain. Alasannya adalah agar bank-bank tersebut saling meminjamkan dana daripada harus bergantung pada pinjaman bank sentral.
Ketika, misalnya, bank komersial mengambil pinjaman dari bank sentral, itu secara efektif akan memperkenalkan uang baru ke dalam perekonomian. Jika ini dilakukan dalam jumlah atau skala besar, ini akan berpotensi akan mendorong inflasi. Jadi, bank sentral akan mempertahankan discount rate yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga antar bank selama periode ledakan ekonomi. Namun, selama periode resesi atau perekonomian yang lesu, mereka cenderung ingin memperluas jumlah uang beredar dan meningkatkan sirkulasi.
Kenapa selama resesi ekonomi jumlah uang beredar mesti meningkat? Ini karena bank sentral ingin mencegah deflasi dan mendorong aktivitas ekonomi. Periode resesi, sebagaimana diketahui, akan menimbulkan penurunan permintaan konsumen sehingga untuk menarik pelanggan, bisnis berusaha untuk menurunkan harga produk. Jadi, dengan menurunkan tingkat diskonto, bank-bank komersial memiliki akses ke kredit yang lebih murah untuk disalurkan kepada konsumen akhir. Kebijakan bank sentral ini disebut juga kebijakan moneter ekspansif atau longgar dengan menurunkan suku bunga sehingga biaya pinjaman di masyarakat akan lebih rendah. Pada gilirannya, bisnis dan konsumen akan mengambil lebih banyak pinjaman untuk konsumsi sehingga merangsang pergerakan ekonomi.
Perbedaan discount rate vs interest rate
Tingkat diskonto (discount rate) dan tingkat suku bunga (interest rate) dapat dibedakan dengan mudah. Discount rate merupakan beban bunga yang ditetapkan oleh bank sentral kepada bank-bank komersial atau lembaga keuangan atas pinjaman mereka, sedangkan interest rate merupakan beban bunga yang ditetapkan lembaga keuangan dan bank-bank komersial kepada konsumen akhir. Jadi, tingkat diskonto yang dibebankan bank sentral berdampak pada interest rate yang dibebankan oleh lembaga keuanagan kepada pelanggan.