Artikel akan membahas tentang apa itu WACC, mulai dari pengertian, cara menghitung WACC, hingga contoh soal WACC dan jawabannya.
Definisi: Apa Itu WACC?
WACC adalah singkatan dari weighted average cost of capital. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, WACC artinya biaya modal rata-rata tertimbang. Pada dasarnya, WACC adalah metrik keuangan yang mencerminkan keseluruhan biaya pembiayaan perusahaan.
WACC merupakan ukuran biaya modal rata-rata (average cost of capital) dengan mempertimbangkan bobot relatif dari setiap jenis sumber modal (komponen) yang digunakan. Komponen modal di sini dapat terdiri dari utang, ekuitas, dan saham preferen. Bobot masing-masing komponen didasarkan pada persentase dari total pembiayaan yang diwakilinya.
WACC adalah alat penting yang digunakan oleh investor, analis keuangan, dan tim manajemen untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan, dan digunakan untuk menentukan pengembalian minimum yang harus diperoleh perusahaan atas investasinya.
Komponen WACC
Secara umum, WACC mencakup dua komponen utama: biaya ekuitas (cost of equity) dan biaya utang (cost of debt). Namun, WACC juga dapat melibatkan komponen ketiga, yaitu biaya saham preferen.
- Biaya ekuitas adalah tingkat pengembalian yang dibutuhkan investor untuk berinvestasi dalam saham perusahaan. Biaya ekuitas biasanya lebih tinggi daripada biaya utang karena investor ekuitas menanggung risiko yang lebih besar.
- Biaya utang adalah tingkat bunga yang dibayarkan perusahaan atas utangnya yang belum dibayar.
- Saham preferen adalah jenis sekuritas yang memiliki karakteristik ekuitas dan utang (hybrid). Jenis saham ini biasanya membayar dividen tetap, dan dividen harus dibayarkan sebelum dividen saham biasa. Namun, pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara, yang membuat saham preferen kurang berisiko daripada saham biasa tetapi lebih berisiko daripada utang.
Pentingnya WACC
WACC adalah alat yang penting untuk mengevaluasi keseluruhan biaya modal (cost of capital) untuk perusahaan. Ini membantu investor dan analis untuk menentukan apakah sebuah perusahaan menciptakan nilai atau menghancurkan nilai. WACC memberikan tolok ukur untuk return minimum yang harus diperoleh perusahaan atas investasinya agar dianggap layak secara finansial.
Selain itu, WACC adalah indikator yang berharga bagi tim manajemen dalam membuat keputusan tentang struktur modal (capital structure) dan peluang investasi perusahaan. Jika perusahaan dapat memperoleh laba atas investasinya yang bernilai lebih tinggi daripada WACC mereka, itu dianggap menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya. Begitupun sebaliknya.
Rumus dan Cara Menghitung WACC
Berkaitan dengan cara menghitung WACC, pertama-tama Anda harus terlebih dahulu menentukan bobot relatif dari setiap komponen struktur modal perusahaan. Bobot masing-masing komponen ini ditentukan dengan membagi nilainya dengan nilai total struktur modal perusahaan. Nilai masing-masing komponen adalah nilai pasar (market value), yang merupakan harga pasar saat ini dikalikan dengan jumlah saham atau obligasi yang beredar.
Setelah menentukan bobot, Anda dapat menghitung biaya setiap komponen WACC.
- Biaya utang adalah tingkat bunga yang dibayarkan perusahaan atas utangnya yang belum dibayar.
- Biaya ekuitas ditentukan menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM), yang memperhitungkan tingkat bebas risiko, premi risiko pasar, dan beta perusahaan.
- Biaya saham preferen adalah tingkat dividen dibagi dengan harga pasar saat ini dari saham preferen.
Pada akhirnya, WACC dihitung dengan mengalikan bobot setiap komponen dengan biaya masing-masing dan menjumlahkan hasilnya. Berikut rincian rumus WACC:
WACC = (w_d x k_d) + (w_e x k_e) + (w_ps x k_ps)
Di mana:
- w_d = weight of debt
- k_d = cost of debt
- w_e = weight of equity
- k_e = cost of equity
- w_ps = weight of preferred stock
- k_ps = cost of preferred stock
Catatan: Perlu diperhatikan bahwa perhitungan atau rumus WACC dapat menggunakan berbagai istilah dan simbol yang berbeda. Namun, konsep untuk cara menghitung WACC relatif sama. Anda dapat menggunakan contoh perhitungan di atas atau boleh juga dari sumber lain, misalnya sumber invesnesia berikut ini:
Rumus WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x (1 – T)]
Di mana:
- E = nilai pasar dari ekuitas
- D = nilai pasar dari utang
- V = E + D
- Re = biaya ekuitas
- Rd = biaya utang
- Tc = corporate tax rate
- E/V = persentase dari modal ekuitas
- D/V = persentase dari modal utang
Perhitungan WACC dengan memasukkan saham preferen dapat dijabarkan melalui formula berikut ini: Rumus WACC = (%ekuitas x biaya ekuitas) + [(%utang x biaya utang) x (1 – tax rate)] + (%saham preferen x biaya saham preferen).
Contoh Soal WACC dan Jawabannya
PT Moneynesia ingin mengembangkan usaha dan membutuhkan modal tambahan sebesar Rp 150 juta. Tim manajemen Moneynesia memutuskan untuk menerbitkan saham sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp1.000 per lembar. Pemegang saham preferen menetapkan pengembalian (return) sebesar 20%. Sementara itu, Moneynesia juga mengambil pembiayaan utang dari bank BCA sebesar Rp50 juta dengan suku bunga 8% p.a. Tingkat pajak perusahaan diperkirakan sebesar 25%. Berdasarkan contoh kasus tersebut, berapa nilai Weighted Average Cost of Capital (WACC)?
Dengan ini maka diketahui sebagai berikut
- Re = 20%
- Rd = 8%
- E = 000 lembar saham x Rp1.000 = Rp100.000.000
- D = Rp50.000.000
- V = Rp1000.000 + Rp50.000.000 = Rp150.000.000
- T = 25% atau 0,25
Jawaban soal:
WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x (1 – T)]
WACC = (Rp100.000.000/Rp150.000.000 x 20%) + [(Rp50.000.000/Rp150.000.000 x 8%) x (1 – 0,25)]
WACC = (0,13) + [(0,027) x (0,75)]
WACC = (0,13) + (0,02)
WACC = 0,15 atau 15%
Interpretasi dan Analisis WACC
Interpretasi: Diketahui nilai WACC 15%, yang berarti capital structure perusahaan di antaranya 13% dari ekuitas dan 2% dibiayai dari utang. Semakin tinggi WACC, semakin besar biaya modal perusahaan―ini berarti perusahaan harus mampu menghasilkan return investasi lebih besar daripada WACC. Nilai WACC yang baik yaitu semakin kecil, yang berarti biaya modal perusahaan lebih murah.
Analisis: Di satu sisi, pembiayaan utang (debt financing) sebesar 2% jauh lebih murah daripada pembiayaan ekuitas (equity financing) sebesar 13%. Di sisi lain, pembiayaan ekuitas yang lebih mahal justru disukai oleh investor karena mereka akan mendapatkan pengembalian investasi yang lebih tinggi.
Kasus Penggunaan WACC
WACC merupakan salah satu tool yang sering diaplikasikan di bidang keuangan. WACC dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang bermanfaat, yaitu mengevaluasi peluang investasi, menentukan struktur modal optimal, dan memperkirakan valuasi bisnis.
Mengevaluasi peluang investasi
Salah satu kasus penggunaan WACC adalah dalam mengevaluasi peluang investasi. Perusahaan hanya boleh berinvestasi dalam proyek yang memiliki pengembalian (return) lebih tinggi daripada WACC. Ini karena WACC mewakili return minimum yang semestinya dicapai oleh perusahaan atas investasinya agar dianggap layak secara finansial. Jika return investasi (ROI) perusahaan lebih kecil daripada WACC, itu akan menurunkan nilai bagi pemegang sahamnya.
Menentukan struktur modal optimal
WACC dapat diaplikasikan untuk menentukan struktur modal optimal suatu perusahaan, yaitu campuran utang, ekuitas, dan saham preferen yang meminimalkan WACC. Struktur modal yang optimal penting karena dapat memengaruhi biaya modal perusahaan, profil risiko, dan fleksibilitas keuangan.
Memperkirakan Valuasi Bisnis
WACC juga ideal digunakan dalam penilaian bisnis (business valuation). Saat menilai perusahaan, investor dan analis menggunakan WACC sebagai tingkat diskonto untuk arus kas masa depan. WACC mencerminkan biaya peluang investasi di perusahaan, dan memperhitungkan risiko arus kas perusahaan.
Kekurangan dan Keterbatasan WACC
Meskipun penting dan menawarkan banyak manfaat, WACC memiliki beberapa keterbatasan. Salah satu kekurangan WACC adalah bahwa WACC mengasumsikan struktur modal konstan dari waktu ke waktu. Namun, perusahaan dapat mengubah struktur modal mereka setiap, yang dapat memengaruhi WACC mereka.
Selain itu, keterbatasn WACC yaitu mengasumsikan bahwa biaya utang dan ekuitas konstan, yang mungkin tidak benar dalam praktiknya. Biaya utang dan ekuitas dapat berubah karena perubahan suku bunga, kondisi pasar, atau kinerja keuangan perusahaan.
Simpulan
Kesimpulannya, weighted Average cost of capital atau WACC adalah indikator keuangan yang sangat penting untuk mengevaluasi keseluruhan biaya modal (cost of capital) perusahaan.
Biaya rata-rata tertimbang atau WACC memperhitungkan bobot relatif dari setiap komponen capital structure dan memberikan tolok ukur untuk tingkat return minimum yang mesti dicapai oleh perusahaan atas investasinya agar dianggap baik secara finansial.
Beberapa pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap WACC termasuk investor, analis, dan tim manajemen perusahaan. Mereka dapat menggunakan WACC untuk berbagai hal, termasuk menganalisis peluang investasi, memastikan struktur modal optimal, dan menghitung valuasi perusahaan.
Namun, WACC tidak terlepas dari keterbatasan, dan oleh karena itu harus digunakan bersama-sama dengan indikator keuangan penting lainnya untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan.