Emosi konsensual dari para pelaku pasar lebih signifikan dari yang banyak disadari/diakui. Mereka memengaruhi pergerakan harga dengan cara yang unik, yang seharusnya selalu memengaruhi keputusan perdagangan.
Artikel ini membantu trader untuk memahami sentimen pasar dengan lebih baik dan bagaimana para profesional meresponsnya. Anda juga akan mendapatkan indikator eksklusif untuk penilaian yang akurat & bebas stres dalam kondisi langsung.
Gambaran Umum Sentimen Pasar
Sentimen pasar (market sentiment) mengacu pada perspektif atau perasaan keseluruhan investor/trader terhadap pasar. Sikap-sikap ini memengaruhi pergerakan harga melalui tren yang berkelanjutan, peningkatan volatilitas, atau konsolidasi yang berkepanjangan.
Berlawanan dengan anggapan umum, sentimen pasar tidak sepenuhnya bergantung pada fundamental (seperti indikator ekonomi) atau teknikal (seperti pola grafik). Beberapa trader bahkan menganut keyakinan baru – analisis sentimen untuk penilaian yang lebih baik.
Perasaan investor adalah pendorong utama di sini. Oleh karena itu, beberapa faktor perilaku dan psikologis selalu berperan.
Berita pasar, data ekonomi, peristiwa geopolitik, volume perdagangan, level support, dan media sosial adalah beberapa dari banyak faktor yang memengaruhi suasana hati investor.
Akhirnya, sentimen dapat berkembang menjadi bullish atau bearish:
- Sentimen bullish: Sentimen pasar dianggap bullish ketika harga terus naik, mencapai puncak baru dalam periode yang berkelanjutan. Peserta pasar memiliki pandangan optimis terhadap instrumen selama periode tersebut.
- Sentimen bearish: Sebaliknya, persepsi pasar yang negatif & kepercayaan yang lebih rendah dari investor dan trader dapat memengaruhi penurunan harga. Ini dikenal sebagai sentimen bearish.
Bagaimana Sentimen Pasar Memengaruhi Keputusan Trading
Dengan cara apa pun, keputusan Anda harus selalu selaras dengan sentimen pasar untuk hasil terbaik. Anda hanya satu trader ritel dalam kolam investor yang sangat besar.
Anda tidak bisa trading melawan sentimen bearish jika Anda bukan seorang strategis pembalikan atau melakukan short (sebagai trader ayunan) ketika sentimen jangka panjang adalah bullish.
Oleh karena itu, berikut adalah beberapa keputusan untuk dipertimbangkan setelah memahami sentimen pasar yang mendasarinya:
1. Trading dengan Mengikuti Tren
Ketika sentimen sangat bullish atau bearish (untuk alasan apa pun), strategi yang paling diadopsi adalah trading ke arah sampai sentimen tersebut memudar. Ini memastikan hambatan paling sedikit, menjamin keuntungan selama pergerakan harga.
Baca selengkapnya: Strategi Follow The Trend dalam Trading
Namun, trading mengikuti tren yang sukses butuh lebih dari sekadar mengetahui kapan sentimen pasar bullish atau bearish. Masuk dan keluar perdagangan harus sempurna, pemilihan pasar dan kerangka waktu harus menguntungkan, dan trader membutuhkan psikologi trading yang ideal untuk melakukannya, di antara banyak faktor lainnya.
2. Trading dengan Kontrarian
Setelah mengonfirmasi sentimen pasar sebagai bullish atau bearish, beberapa investor lebih suka trading ke arah yang berlawanan (contrarian).
Baca juga: Strategi Trading Terbaik
Tujuannya adalah untuk memasuki perdagangan potensial lebih awal (di puncak atau dasar) saat mengharapkan pembalikan. Oleh karena itu, mereka menunggu kondisi overbought (sangat bullish) atau oversold (sangat bearish) untuk membuka posisi baru.
Ini membutuhkan latihan dan pengalaman yang luas untuk melakukannya dengan percaya diri dan menguntungkan. Namun, hasilnya luar biasa ketika dilakukan dengan benar.
3. Pertimbangan Pendekatan Jangka Panjang atau Pendek
Sentimen pasar juga dapat memengaruhi trader yang fleksibel untuk mempertimbangkan durasi perdagangan mereka, apakah scalping, swing, atau posisi yang terbaik.
Seperti dalam contoh dunia nyata dari Investopedia tentang sentimen bearish, swing trader yang trading di instrumen CFD bisa mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham yang berlangsung beberapa minggu pada Desember 2018.
Bagaimanapun, scalper dan day trader masih menemukan peluang yang sesuai untuk mengambil posisi long selama periode tersebut. Tujuan, strategi, dan toleransi risiko Anda juga akan memainkan peran penting dalam keputusan ini.
4. Implementasi Manajemen Risiko
Sentimen pasar juga memiliki signifikansi dalam keputusan manajemen risiko dalam trading. Misalkan sentimen keseluruhan tidak pasti (seperti selama rilis data ekonomi), trader ahli mengadopsi teknik manajemen risiko yang lebih ketat. Mereka bisa memperketat order stop-loss mereka, trading dengan ukuran posisi kecil, atau sepenuhnya menutup posisi terbuka untuk periode tersebut.
Hari Jumat pertama setiap bulan adalah contoh terkenal karena rilis Non-Farm Payroll (NFP) di Amerika Serikat. Ketika sentimen menjadi lebih kuat ke arah mana pun, trader dapat lebih bebas dengan manajemen risiko untuk hasil yang lebih baik.
Pandangan Akhir
Sentimen pasar telah menjadi salah satu topik paling penting untuk dipahami setiap trader. Ini memandu trader untuk membaca arah harga ke depan dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan “suasana hati” pasar. Dengan pendekatan yang benar, trader berpotensi meningkatkan peluang sukses dalam trading.