Pasar saham mengalami penurunan signifikan pada hari Rabu setelah laporan keuangan Alphabet dan Tesla yang mengecewakan memicu kekhawatiran tentang kemampuan Big Tech untuk terus mendorong keuntungan.
Indeks S&P 500 (^GSPC) turun lebih dari 2% untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, sementara Dow Jones Industrial Average (^DJI) terkoreksi sekitar 1,2%. Indeks Nasdaq Composite (^IXIC), yang didominasi oleh saham teknologi, memimpin penurunan dengan jatuh sekitar 3,6%, hari terburuk sejak Oktober 2022.
Laporan Keuangan yang Mengecewakan
Saham-saham tenggelam saat investor mencerna laporan keuangan kuartalan campuran dari Alphabet (GOOGL, GOOG), induk perusahaan Google, dan Tesla (TSLA), yang merupakan dua dari “Magnificent 7” megacaps pertama yang melaporkan kinerja keuangan mereka.
Harga saham Tesla anjlok lebih dari 12%, sementara saham Alphabet merosot lebih dari 5%. Secara keseluruhan, tujuh saham teknologi besar ini kehilangan lebih dari $750 miliar dalam kapitalisasi pasar pada hari Rabu, yang merupakan penurunan terbesar dalam catatan untuk grup tersebut.
Dampak pada Saham Blue Chip
Saham blue chip juga merasakan dampaknya pada hari Rabu, dengan Nvidia (NVDA) jatuh hampir 7%, sementara Broadcom (AVGO) dan Arm (ARM) masing-masing turun sekitar 8%. Penurunan ini menunjukkan sentimen pasar yang negatif terhadap sektor teknologi secara keseluruhan, yang sebelumnya dianggap sebagai pendorong utama kenaikan pasar saham.
Short Selling Saham NVIDIA: Untung $5 Miliar dalam Tiga Hari
Berita Ekonomi Terkini
Di sisi berita ekonomi, data terbaru dari S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di AS tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari dua tahun. Namun, investor sekarang menantikan data GDP kuartal kedua yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan inflasi PCE bulan Juni yang merupakan indikator favorit Federal Reserve pada hari Jumat.
Implikasi Jangka Panjang
Penurunan tajam saham teknologi ini menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan rally yang telah didorong oleh sektor ini dalam beberapa tahun terakhir. Dengan valuasi yang sangat tinggi, laporan keuangan yang mengecewakan dapat memicu koreksi lebih lanjut.
Dalam hal ini, investor mungkin perlu mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka terhadap pertumbuhan pendapatan dan keuntungan dari perusahaan-perusahaan teknologi besar ini.
Investor juga bisa memanfaatkan koreksi jangka pendek saham-saham AS (termasuk saham-saham big tech) dengan melakukan short selling melalui CFD saham.
Analisis Tesla dan Alphabet
Tesla: Penurunan harga saham Tesla sebesar lebih dari 12% mencerminkan kekecewaan pasar terhadap kinerja kuartalan yang tidak memenuhi ekspektasi. Meskipun Tesla tetap optimis tentang rencana produksi masa depan, termasuk kendaraan listrik yang lebih terjangkau yang dijadwalkan untuk mulai diproduksi pada paruh pertama tahun 2025, hasil kuartal kedua yang kurang memuaskan mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan.
Alphabet: Penurunan saham Alphabet lebih dari 5% menunjukkan bahwa investor memerlukan lebih banyak kepastian tentang pengembalian investasi dalam kecerdasan buatan (AI). Meskipun Alphabet telah mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk pengembangan AI, hasil nyata dari investasi ini masih memerlukan waktu. CEO perusahaan telah mengindikasikan bahwa kesabaran diperlukan untuk melihat hasil konkret dari investasi AI, yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi jangka pendek pasar.
Kesimpulan
Penurunan saham teknologi pada hari Rabu (24/07/2024) menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap hasil keuangan perusahaan teknologi besar. Dengan valuasi yang tinggi, laporan keuangan yang mengecewakan dapat memicu penurunan signifikan dalam harga saham, yang berdampak pada pasar secara keseluruhan.
Sementara itu, data ekonomi yang positif memberikan sedikit penghiburan, tetapi fokus utama investor tetap pada kinerja perusahaan-perusahaan teknologi besar dan prospek mereka di masa depan.
Dalam jangka panjang, investor perlu memantau dengan cermat bagaimana perusahaan-perusahaan ini mengelola tantangan yang ada dan apakah mereka dapat memenuhi ekspektasi pertumbuhan yang tinggi. Penurunan hari Rabu mungkin hanya awal dari periode volatilitas yang lebih besar di pasar saham, terutama jika laporan keuangan berikutnya terus mengecewakan.
Di sisi lain, trader atau investor jangka pendek bisa mencoba short selling untuk berspekulasi terhadap penurunan harga saham-saham big tech AS ini melalui CFD saham. Dengan analisis yang tepat, trader juga berpotensi cuan dari penurunan saham.