Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami penurunan tajam pada perdagangan hari ini Senin (10/06/2024), menyentuh level terendah hingga ke gocap alias Rp50 per lembar. Ini membuat para investor was-was dan mencari tahu apa penyebab merosotnya saham raksasa teknologi Indonesia ini.
Harga Saham GOTO Turun ke Gocap Hari Ini
Saham GOTO hari ini anjlok parah, dibuka pada harga Rp58, sempat mencapai harga tertinggi Rp59, sebelum akhirnya ditutup pada Rp53 per lembar. Penurunan berkelanjutan ini mengakibatkan market capitalization GOTO tergerus hingga mencapai Rp60 triliun.
Baca juga: Saham Blue Chip Terbaru di BEI
Grafik Saham GOTO Live
Berikut pergerakan saham GOTO secara langsung dari waktu ke waktu:
Beberapa Penyebab Anjloknya Saham GOTO
Depresiasi drastis saham GOTO ini dipengaruhi oleh beberapa faktor signifikan yang menekan sentimen pasar. Salah satu faktor utama adalah keputusan perusahaan untuk menunda pembahasan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak 10% saham.Â
Rencana tersebut awalnya akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 11 Juni 2024, namun ditunda dan akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang jadwalnya akan diumumkan kemudian.Â
Baca juga: Jadwal Pembagian Dividen Semua Saham Terbaru 2024
Direktur GOTO, Pablo Malay, menyatakan dalam keterangan resminya pada Jumat (7/6/2024) bahwa perseroan akan mengusulkan mata acara tersebut di kemudian hari.
Selain itu, hengkangnya para pendiri utama perusahaan juga menambah tekanan pada saham GOTO. Pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya, dan Presiden Tokopedia, Melissa Siska Juminto, dipastikan tidak melanjutkan masa jabatannya sebagai Komisaris dan Direktur GOTO.Â
Andre Soelistyo, sosok sentral dalam merger Gojek-Tokopedia dan co-founder GOTO, juga akan mengundurkan diri dari dewan komisaris perusahaan. Sebelumnya, Kevin Aluwi, salah satu pendiri Gojek, telah lebih dulu mundur dari jajaran tertinggi GOTO.
Kepergian para pendiri ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai masa depan kepemimpinan dan arah strategis perusahaan. Para pendiri tersebut memiliki saham seri B yang memiliki hak suara 30 kali lebih besar dari saham biasa, sehingga kepemilikan mereka sangat signifikan dalam pengambilan keputusan perusahaan.Â
Baca juga: Cara Menghitung Berapa Nilai Wajar Saham Perusahaan
Dalam RUPS-LB pada 11 Juni 2024 mendatang, GOTO akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengalihkan saham seri B kepada Patrick Walujo, dengan syarat persetujuan dari pemegang saham.
“Perpindahan kepemilikan saham dengan hak suara multipel (SDHSM) hanya dapat dilakukan pada pihak yang telah disetujui sebagai pemegang saham dengan hak suara multipel,” jelas manajemen GOTO, mengutip CNBC Indonesia.
Situasi ini menimbulkan ketidakpastian yang cukup besar bagi para investor, sehingga berkontribusi pada penurunan drastis harga saham GOTO.Â
Dengan harga saham GOTO yang merosot terus menerus dan market cap yang tergerus, tantangan bagi manajemen GOTO adalah untuk segera memberikan kepastian dan meyakinkan kembali para pemegang saham mengenai stabilitas dan prospek jangka panjang perusahaan.
Simpulan
Dari laporan pergerakan saham GOTO yang turun tajam hingga menyentuh level terendah Rp50 per lembar, terdapat beberapa simpulan penting yang bisa diambil oleh pembaca dan investor:
- Ketidakstabilan Harga Saham: Saham GOTO mengalami volatilitas tinggi dengan penurunan drastis yang mengindikasikan ketidakstabilan. Investor harus mempertimbangkan risiko tinggi terkait dengan investasi di saham ini dalam jangka pendek.
- Pengaruh Keputusan Manajemen: Keputusan perusahaan untuk menunda pembahasan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) memberikan dampak negatif pada harga saham. Investor harus memantau perkembangan lebih lanjut terkait rencana ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mendatang.
- Hengkangnya Pendiri: Kepergian para pendiri utama, termasuk William Tanuwijaya dan Andre Soelistyo, menambah ketidakpastian mengenai arah dan kepemimpinan perusahaan. Investor harus mencermati siapa yang akan mengambil alih peran strategis tersebut dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi visi dan operasional GOTO ke depan.
- Perubahan Kepemilikan Saham Seri B: Rencana pengalihan saham seri B dengan hak suara multipel kepada Patrick Walujo menimbulkan pertanyaan tentang struktur kepemilikan dan kendali perusahaan. Ini bisa berdampak signifikan pada strategi bisnis dan keputusan manajemen di masa mendatang.
- Sentimen Pasar yang Negatif: Faktor-faktor di atas menciptakan sentimen negatif di kalangan investor, yang tercermin dalam penurunan harga saham dan market cap GOTO. Investor perlu melakukan analisis menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi lebih lanjut.
Saham Goto anjlok dan turun terus hingga ke gocap (Rp50) hari ini, apa yang perlu diperhatikan investor? Secara keseluruhan, investor GOTO harus waspada dan terus memantau informasi terbaru dari perusahaan serta dinamika pasar yang dapat memengaruhi harga saham. Evaluasi risiko dan potensi keuntungan secara cermat sangat penting dalam situasi ketidakpastian seperti ini.