Minyak mentah (crude oil) adalah salah satu komoditas paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan yang tinggi dan grafik yang jelas untuk perdagangan minyak.Â
Bagi para trader, penting untuk memahami bagaimana penawaran (supply) dan permintaan (demand) memengaruhi harga crude oil. Baik analisis fundamental maupun analisis teknikal berguna dalam trading minyak agar trader mendapatkan keunggulan di pasar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa minyak mentah adalah komoditas yang populer untuk diperdagangkan (sebagai instrumen trading), dasar-dasar trading minyak mentah, dan strategi serta tips untuk trading crude oil yang lebih baik.
Mengapa Trading Crude Oil?
Minyak mentah (crude oil), atau minyak bumi, adalah sumber energi utama ekonomi dunia. Sebagai bahan bakar fosil yang terjadi secara alami, minyak mentah dapat diolah menjadi berbagai produk seperti bensin, diesel, pelumas, lilin, dan petrokimia lainnya.
Peminat minyak sangat banyak, tak heran komoditas energi ini ditradingkan dalam volume besar dan sangat likuid. Trading minyak melibatkan spread ketat, pola grafik yang jelas, dan volatilitas tinggi.
Brent crude adalah tolok ukur dunia untuk minyak dengan hampir dua pertiga kontrak minyak yang ditradingkan adalah minyak Brent (Brent Crude Oil). Sementara itu, WTI (West Texas Intermediate) adalah tolok ukur minyak Amerika, yang sedikit lebih manis dan ringan dibandingkan dengan Brent.Â
WTI diperdagangkan di CME Globex: Minggu–Jumat, 18:00–17:00 WIB (dengan jeda satu jam dari 17:00–18:00 WIB setiap hari) sementara Brent diperdagangkan di ICE: Minggu–Jumat, 19:00–17:00.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pergerakan Harga Minyak Mentah
Ketika trading minyak, dua fokus utama adalah penawaran dan permintaan. Baik itu laporan ekonomi seperti berita atau rilis pers, atau ketegangan di Timur Tengah, dua faktor yang akan selalu diperhitungkan adalah bagaimana penawaran dan permintaan terpengaruh, karena ini akan mendorong pergerakan harga.
Faktor Penawaran:
- Gangguan atau Pemeliharaan di Kilang Utama: Gangguan atau pemeliharaan di kilang utama di seluruh dunia, seperti pipa Forties di Laut Utara atau kilang Port Arthur di Texas, harus dipantau karena berdampak pada pasokan minyak. Perang di Timur Tengah juga menyebabkan kekhawatiran tentang pasokan. Sebagai contoh, ketika perang saudara Libya dimulai pada 2011, harga oil naik 25% dalam beberapa bulan.
- Pemotongan Produksi OPEC: Pemotongan atau perpanjangan produksi oleh OPEC (Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak) menyebabkan perubahan harga minyak. Misalnya, ketika kartel mengumumkan keputusan mereka untuk mengurangi pasokan global sebesar 1,9% pada tahun 2016, harga minyak naik dari $44 per barel menjadi sebanyak $80 per barel.
- Pemasok Minyak Utama: Selain memahami pentingnya OPEC, telusuri juga siapa pemasok minyak global utama karena mereka memainkan peran penting terhadap pasokan minyak dunia.
Faktor Permintaan:
- Musiman: Musim panas yang panas dapat menyebabkan peningkatan aktivitas dan konsumsi minyak yang lebih tinggi. Musim dingin yang dingin menyebabkan orang mengonsumsi lebih banyak produk minyak untuk memanaskan rumah mereka.
- Konsumen Minyak: Konsumen terbesar biasanya adalah negara-negara maju seperti AS dan negara-negara Eropa. Namun, lonjakan konsumsi minyak di negara-negara Asia juga terjadi, terutama di China dan Jepang. Oleh karena itu, trader perlu memperhatikan tingkat permintaan dari negara-negara ini, bersama dengan kinerja ekonomi mereka. Setiap perlambatan akan berdampak pada penurunan permintaan dan harga minyak.
Cara Trading Minyak: Tips dan Strategi Terbaik
Trader yang ahli akan selalu mengikuti strategi tertentu. Mereka biasanya memahami faktor-faktor fundamental yang berpotensi menggerakkan harga minyak dan menyesuaikan strategi trading berdasarkan gaya mereka.
Apa pun strategi trading uang diadopsi, manajemen risiko adalah komponen paling penting untuk perdagangan yang berkelanjutan, seperti penggunaan leverage yang efektif dan menghindari keputusan berbasis emosional (impulsif).
Setidaknya ada tiga strategi trading minyak mentah (crude oil) yang paling utama, yaitu dengan melibatkan:
- Analisis Fundamental
- Analisis Teknikal
- Manajemen Risiko
Setelah memahami faktor fundamental penawaran dan permintaan yang memengaruhi harga minyak, trader dapat mencari entri (titik masuk) ke pasar dengan menggunakan analisis teknikal. Kemudian, ketika sinyal beli (buy) atau jual (sell) telah diidentifikasi, trader dapat menerapkan teknik manajemen risiko yang tepat. Mari kita melalui sebuah contoh:
Pada 30 November 2017, OPEC dan Rusia setuju untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak, yang menyebabkan penurunan pasokan. Ini adalah bagian dari analisis fundamental yang bermanfaat untuk mengidentifikasi sinyal beli di pasar.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis grafik menggunakan analisis teknikal. Ada berbagai indikator teknikal dan pola harga (chart patterns) yang dapat digunakan trader untuk mencari sinyal masuk ke pasar. Tidak perlu menggunakan banyak indikator, satu atau dua yang Anda pahami dengan baik sudah cukup.
Misalnya, indikator teknikal populer seperti RSI (Relative Strength Index) (RSI) dapat digunakan untuk mencari sinyal beli. Ketika RSI kembali dari area jenuh jual (oversold), itu menghasilkan sinyal beli bagi trader. Mengingat analisis teknikal ini sejalan dengan analisis fundamental sebelumnya, trader bisa segera mengeksekusi perdagangan.
Untuk mengelola risiko (atau manajemen risiko trading), trader harus menentukan level stop-loss dan take-profit yang wajar. Trader bisa menetapkan take-profit di atas harga tertinggi terbaru dan menetapkan stop-loss di harga terendah terbaru. Fitur stop-loss order khususnya sangat penting untuk membatasi kerugian.
Tips Lanjutan untuk Trading Minyak
Trader tingkat lanjut dapat menggunakan informasi alternatif saat menempatkan trading. Kadang-kadang trader melihat kurva futures untuk meramalkan permintaan di masa depan. Trader juga mengamati posisi spekulatif CFTC untuk memahami dinamika pasar saat ini. Kemudian, trader menggunakan opsi untuk memanfaatkan pergerakan volatilitas tinggi yang diperkirakan atau untuk lindung nilai (hedging) posisi saat ini.
Kurva Futures:
Bentuk kurva futures berguna bagi sarana hedging komoditas dan spekulan. Ketika investor menganalisis kurva, mereka mencari dua hal, apakah pasar dalam kondisi contango dan backwardation:
- Contango: Situasi di mana harga futures komoditas lebih tinggi daripada harga spot yang diharapkan, karena investor bersedia membayar lebih untuk komoditas di masa depan daripada harga yang sebenarnya diharapkan. Ini biasanya menandakan struktur bearish.
- Backwardation: Situasi di mana harga spot lebih tinggi daripada harga forward untuk komoditas. Ini biasanya mengindikasikan struktur bullish.
Posisi Spekulatif CFTC:
Laporan Commodity Future Trading Commission (CFTC) penting saat trading futures minyak mentah. Ini memberikan informasi kepada trader terkait dinamika pasar dan dapat menjadi cara yang baik untuk mendapatkan gambaran ke mana harga minyak akan bergerak.
Trading melalui Futures dan Opsi:
Untuk membeli futures dan opsi, seorang trader harus menggunakan bursa yang tepat untuk tolok ukur minyak yang ingin mereka tradingkan. Sebagian besar bursa memiliki kriteria untuk siapa yang diizinkan trading di sana, jadi mayoritas spekulasi futures dilakukan oleh profesional daripada individu.
Laporan Utama yang Harus Diikuti saat Trading Minyak
Pembaruan mingguan tentang jumlah persediaan minyak mentah di AS adalah data yang sangat penting bagi trader minyak – sering kali menyebabkan volatilitas tinggi.Â
Data persediaan adalah barometer penting untuk permintaan minyak. Misalnya, ketika persediaan mingguan meningkat, ini menunjukkan bahwa permintaan minyak menurun, sementara penurunan persediaan mengindikasikan permintaan minyak melebihi pasokan.
1. American Petroleum Institute (API)
API menghasilkan laporan statistik mingguan yang menyoroti produk-produk minyak terpenting yang menyumbang lebih dari 80% dari total produksi kilang, sementara persediaan minyak mentah juga termasuk. Data ini biasanya dirilis pada hari Selasa pukul 16:30 ET/21:30 waktu London.
2. Departemen Energi AS (DoE/EIA)
Seperti laporan API, laporan DoE memberikan informasi tentang pasokan minyak dan tingkat persediaan minyak mentah serta produk olahan. Ini diumumkan pada hari Rabu pukul 10:30 ET/15:30 waktu London.
Dengan mengikuti strategi trading minyak mentah yang komprehensif dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga minyak, trader dapat memperoleh keunggulan di pasar dan mencapai konsistensi serta efisiensi dalam trading mereka.