Ketika berbicara tentang pasar keuangan, bahasa yang kita gunakan sebagian besar didasarkan pada angka-angka. Mulai dari kapitalisasi pasar hingga perkiraan pendapatan, harga saham, kinerja tahunan, dan yang paling penting, keuntungan dan kerugian portofolio investasi.
Kita memahami keuangan kita menggunakan ilmu pasti berupa angka-angka dingin. Namun, fokus berlebihan pada matematika pasar inilah yang membuat banyak orang mengalami titik buta dalam upaya mencari keuntungan. Banyak trader sering meremehkan dampak negatif dari investasi emosional.
Daya tarik keuntungan cepat—dan ketakutan akan kerugian—dapat mengalihkan trader dan investor dari tujuan jangka panjang mereka. Perjalanan menuju kesuksesan keuangan memerlukan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar, tetapi juga penguasaan atas sisi emosional psikologi trading.
Apa Itu Investasi Berbasis Emosional?
Investasi yang didasarkan pada keputusan emosional merujuk pada situasi di mana seseorang membuat keputusan investasi terutama dipengaruhi oleh emosi daripada pertimbangan rasional atau analisis yang mendalam. Ini sering kali terjadi ketika emosi seperti ketakutan, keserakahan, euforia, atau ketidakpastian mengambil alih proses pengambilan keputusan.
Berikut adalah beberapa karakteristik keputusan investasi berbasis emosional:
- Ketakutan dan Panik: Saat pasar mengalami volatilitas atau penurunan tajam, investor yang dipengaruhi oleh ketakutan dapat cenderung menjual aset mereka tanpa pertimbangan yang matang, bahkan ketika analisis fundamental menunjukkan bahwa investasi tersebut masih layak.
- Euforia dan Keserakahan: Sebaliknya, ketika pasar sedang naik, investor mungkin tergoda untuk membeli aset dengan dasar yang lemah karena keserakahan atau takut ketinggalan. Mereka mungkin terlalu percaya diri dan tidak mempertimbangkan risiko dengan cermat.
- Pengaruh Sosial: Terkadang, investor bisa terpengaruh oleh opini dan tindakan orang lain di sekitarnya, terutama dalam era media sosial. Hal ini dapat menyebabkan pembelian atau penjualan aset berdasarkan tren pasar atau popularitas tanpa mempertimbangkan analisis fundamental.
- Tidak Mengikuti Rencana Investasi: Investor emosional cenderung melanggar rencana investasi mereka karena terpengaruh oleh perubahan emosional atau situasi pasar tertentu.
- Penolakan Realitas: Investor yang dipengaruhi emosi mungkin sulit menerima kerugian atau kesalahan investasi mereka. Mereka mungkin terus memegang aset yang merugi karena harapan akan pemulihan.
Investasi berbasis emosional sering kali dapat mengakibatkan hasil yang kurang optimal karena keputusan yang diambil tidak didasarkan pada analisis yang logis dan mendalam.
Untuk mengelola investasi dengan baik, penting untuk tetap tenang, mengikuti rencana investasi, dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang objektif daripada tergantung pada reaksi emosional yang mungkin sementara.
Cara Menghindari Investasi Emosional
Investasi emosional adalah produk dari kualitas manusiawi inheren: kita bereaksi kuat terhadap peristiwa yang memengaruhi keuangan kita. Rasa takut (fear) dan keserakahan (greed) dapat memengaruhi penilaian trader dan menyebabkan investor menyimpang dari strategi yang telah dipikirkan dengan matang.
Sumber emosi ini bisa kompleks, dan menggali lebih dalam tentang hal ini adalah perjalanan seumur hidup. Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk meminimalkan dampaknya, bahkan tanpa sepenuhnya memahami penyebab emosi ini. Berikut cara menghindar dari investasi emosional.
1. Bangun kecerdasan emosional melalui kesadaran diri
Kesadaran diri, praktik kuno yang berakar dalam meditasi, telah menemukan aplikasi modernnya di dunia keuangan. Praktik ini melibatkan fokus perhatian pada saat ini, memupuk kesadaran terhadap pikiran dan emosi tanpa penilaian.
Misalnya, Anda mungkin cenderung melakukan trading balas dendam—yaitu, membuka posisi perdagangan gegabah hanya untuk mendapatkan kembali uang dari perdagangan yang rugi. Namun, hanya dengan memperhatikan kapan Anda akan melakukannya dapat membantu memutus siklus reaktivitas emosional.
Tujuannya bukanlah untuk menghilangkan emosi yang mendasari investasi emosional. Itu tidak mungkin, kecuali Anda adalah robot. Tetapi dengan mengamati emosi saat mereka muncul, mengakui kehadirannya, dan membiarkan mereka menghilang, Anda akan lebih mampu merespons dengan pikiran (logis) daripada reaksi secara impulsif.
2. Lacak siklus emosi
Memahami emosi Anda memerlukan refleksi diri yang aktif. Membuat jurnal trading adalah strategi yang sangat baik yang dapat membantu Anda. Dengan secara teratur mencatat keputusan perdagangan, proses berpikir, dan keadaan emosional, trader dan investor dapat mulai mengidentifikasi pola dan pemicu investasi emosional.
Praktik ini, digunakan bersamaan dengan kesadaran diri, akan membantu dalam mengenali dan mengelola emosi saat itu muncul. Selain itu, mencari umpan balik dari mentor atau rekan trader memberikan sudut pandang eksternal yang dapat mengungkap bias tersembunyi dan titik buta emosional.
3. Rancang strategi yang sesuai dengan kepribadian Anda
Anda juga dapat menghindari investasi emosional dengan menyesuaikan strategi dengan disposisi pribadi Anda. Tidak semua strategi trading dan investasi cocok untuk semua orang. Anda dapat menyelaraskan metode dan pendekatan perdagangan Anda dengan preferensi, karakter, toleransi risiko, dan tujuan keuangan Anda.
Misalnya, jika Anda sangat takut risiko, Anda mungkin memilih investasi jangka panjang alih-alih trading jangka pendek. Seseorang dengan toleransi risiko yang lebih tinggi mungkin akan mencoba strategi jangka pendek, seperti day trading dan swing trading.
Jika Anda nyaman dengan probabilitas, Anda mungkin menggunakan option untuk mencapai tujuan keuntungan dan kerugian Anda. Penyesuaian ini mengurangi kesenjangan antara kecenderungan pribadi dan strategi perdagangan, mempromosikan konsistensi dan pengambilan keputusan logis.
4. Fokus pada Perdagangan Mekanis
Dalam perdagangan mekanis, sistem atau aturan lebih penting daripada emosi. Sistem perdagangan mekanis dapat bertindak sebagai perlindungan terhadap investasi emosional.
Aturan yang telah ditetapkan sebelumnya yang menentukan kapan masuk (buy) atau keluar (sell) dari perdagangan membantu menghilangkan kebutuhan untuk keputusan di tempat. Ini dapat membantu trader menahan pengaruh emosi.
Aturan sistem perdagangan mungkin melibatkan indikator teknikal, ambang batas pengelolaan risiko (cut loss), dan target pengambilan keuntungan (take profit). Mematuhi ketat aturan-aturan ini memupuk sikap disiplin dan meminimalkan potensi tindakan erratic yang dipicu oleh emosi.
Pandangan Akhir
Pada intinya, cara menghindar dari investasi emosional membutuhkan pendekatan dari berbagai dimensi yang menggabungkan kesadaran diri, strategi yang dipersonalisasi, dan evaluasi jujur terhadap sifat-sifat pribadi Anda.
Namun, di dunia yang dipenuhi dengan cerita tentang keberuntungan mendadak, ingatlah bahwa tidak semua orang bercita-cita menjadi orang terkaya di kuburan. Pengejaran kekayaan harus selaras dengan kesejahteraan emosional Anda, serta dengan aspirasi dan kemampuan individu Anda.
Jika Anda ingin beruntung, berhasil, sukses atau apa pun istilahnya, pikiran Anda harus menjadi nakhoda diri Anda, yang mengendalikan seluruh aspek diri Anda, termasuk perasaan (emosional) Anda.