Jumlah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Malaysia per tahun 2025 diperkirakan sekitar 50 ribu orang. Ini mengindikasikan minat tinggi pekerja lokal untuk mencari peluang kerja di Negeri Jiran. Meskipun berbagai laporan menyebutkan sebagian besar TKI merupakan pekerja kasar seperti pembantu atau asisten rumah tangga (ART), tidak sedikit pula peluang bagi lulusan sarjana untuk membangun karier di sana.
Sebelum merantau ke negara tetangga tersebut, penting untuk memahami berapa kisaran gaji di Malaysia di tahun 2025 ini. Biasanya, besaran pendapatan per bulan di Malaysia dipengaruhi sejumlah faktor, misalnya level pekerjaan, ukuran perusahaan, lokasi/wilayah kerja, dan kondisi ekonomi. Baca juga: Negara dengan Prospek Ekonomi Terbesar, Bagus untuk Peluang Kerja
Rata-rata Gaji Kerja di Malaysia
Untuk memberikan gambaran umum, rata-rata gaji kerja di Malaysia di tahun 2025 ini biasanya didasarkan pada angka yang dirilis oleh lembaga keuangan pemerintah atau swasta yang terpercaya. Berdasarkan survei dan analisis statistik terbaru, gaji di Malaysia per bulan berkisar RM 3.000 hingga RM 3.500 (sekitar USD 700 hingga USD 850).
Baca juga: Kurs Ringgit ke Rupiah Saat Ini
Angka ini merepresentasikan pendapatan median, yang secara efektif menyeimbangkan jumlah orang yang berpenghasilan lebih atau kurang dari jumlah ini. Gaji bulanan rata-rata di Malaysia ini juga mencerminkan pendapatan kotor, yang berarti jumlah ini adalah sebelum dilakukan pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan kontribusi lain yang mungkin diperlukan.
Penting bagi individu yang mempertimbangkan untuk bekerja atau yang saat ini bekerja di Malaysia untuk memahami bahwa rata-rata ini tidak mewakili apa yang diperoleh setiap karyawan. Akan tetapi, nilai rata-rata ini memberikan dasar untuk membandingkan gaji individu dengan tren pasar secara keseluruhan.
Upah di Malaysia telah mengalami peningkatan bertahap selama bertahun-tahun karena pertumbuhan ekonomi, perkembangan di berbagai sektor, dan meningkatnya biaya hidup. Baca selengkapnya: Rincian Biaya Hidup dan Tinggal di Malaysia.
Jika kita memecah penghasilan bulanan rata-rata ini menjadi upah harian (dengan asumsi bulan kerja standar sekitar 22 hari kerja), rata-rata pekerja Malaysia akan menghasilkan sekitar RM 136 hingga RM 159 per hari.
Penting untuk dicatat bahwa pendapatan rata-rata di daerah perkotaan seperti Kuala Lumpur biasanya lebih tinggi daripada rata-rata nasional karena konsentrasi pekerjaan dengan gaji lebih tinggi dan perusahaan multinasional di wilayah tersebut. Sebaliknya, daerah pedesaan dan daerah di Malaysia yang kurang berkembang mungkin melihat rata-rata yang lebih rendah dari gaji median nasional.
Selain itu, perlu diingat bahwa penetapan upah di Malaysia bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti industri, lokasi, pengalaman, dan latar belakang pendidikan.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Gaji di Malaysia
Di Malaysia, berbagai elemen memengaruhi gaji yang dapat diharapkan oleh seorang individu. Faktor-faktor ini tidak hanya berpengaruh pada gaji pokok awal, tetapi juga tingkat pertumbuhan upah dari waktu ke waktu dalam jalur karier tertentu. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu pencari kerja menetapkan ekspektasi yang realistis dan membantu pemberi kerja merancang paket kompensasi yang kompetitif.
Berikut beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi gaji bulanan, upah per hari, atau tingkat pendapatan tahunan di Malaysia:
1. Industri dan Sektor
Jenis industri sangat memengaruhi skala gaji di Malaysia. Misalnya, profesional yang bekerja di industri keuangan, teknologi, dan minyak & gas sering mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi karena profitabilitas tinggi dan keterampilan khusus yang dibutuhkan di sektor-sektor ini. Sebaliknya, mereka yang berada di bidang pendidikan atau perhotelan mungkin mengalami rata-rata upah yang lebih rendah.
2. Lokasi
Lokasi geografis memainkan peran penting, dengan gaji di pusat-pusat perkotaan seperti Kuala Lumpur dan Penang biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Ini sebagian karena biaya hidup yang lebih tinggi di kota-kota dan konsentrasi perusahaan multinasional yang cenderung menawarkan upah lebih baik.
3. Pengalaman
Gaji kerja di Malaysia bisa lebih tinggi bagi karyawan yang berpengalaman, atau pekerja dengan keahlian khusus (spesialis). Posisi tingkat awal atau fresh graduate biasanya datang dengan skala upah yang lebih rendah dibandingkan dengan peran tingkat menengah atau senior di mana pengalaman bertahun-tahun dan rekam jejak yang terbukti meningkatkan potensi penghasilan.
4. Latar Belakang Pendidikan
Karyawan dengan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi, seperti gelar dari institusi terkemuka, terutama di jurusan dan bidang yang banyak diminati, sering kali memenuhi syarat untuk pekerjaan dengan gaji lebih tinggi. Pengembangan profesional berkelanjutan dan sertifikasi khusus juga dapat meningkatkan prospek gaji seseorang.
5. Keterampilan dan Keahlian
Kemahiran dalam keterampilan tertentu, seperti bahasa dan teknologi, mungkin saja dapat meningkatkan nilai individu bagi pemberi kerja sehingga meningkatkan potensi penghasilan. Misalnya, kemahiran dalam bahasa Inggris dan Mandarin bisa menjadi keuntungan di pasar kerja Malaysia.
6. Kondisi Ekonomi
Kesehatan ekonomi yang lebih luas juga memengaruhi tingkat upah secara keseluruhan. Selama periode kemakmuran ekonomi, gaji di Malaysia cenderung naik karena perusahaan berkembang dan persaingan untuk mendapatkan talenta profesional meningkat. Sebaliknya, selama penurunan ekonomi, pertumbuhan gaji mungkin stagnan atau menurun.
7. Kebijakan Pemerintah
Regulasi seperti undang-undang upah minimum dan perpajakan dapat memengaruhi penghasilan bersih di Malaysia. Selain itu, insentif pemerintah di sektor-sektor tertentu dapat berdampak tidak langsung pada gaji dengan mendorong pertumbuhan industri dan permintaan untuk tenaga kerja terampil.
8. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja
Kekuatan pasar dari penawaran dan permintaan dapat menggeser gaji. Di bidang-bidang di mana terdapat kekurangan personel yang memenuhi syarat, pemberi kerja mungkin menawarkan gaji lebih tinggi untuk menarik bakat yang diperlukan, sedangkan dalam profesi yang terlalu jenuh, upah mungkin lebih rendah.
9. Ukuran dan Kinerja Perusahaan
Biasanya, perusahaan besar memiliki sumber daya untuk menawarkan gaji lebih tinggi dan manfaat lebih baik. Selain itu, perusahaan yang berkinerja baik secara finansial mungkin lebih cenderung memberi penghargaan kepada karyawan dengan tambahan bonus atau benefit lainnya secara kompetitif.
10. Kemampuan Negosiasi
Faktor yang sering diabaikan yaitu kemampuan individu untuk menegosiasikan gaji. Pekerja yang secara efektif mengomunikasikan value mereka dengan baik selama proses perekrutan mungkin mendapatkan kompensasi yang lebih baik.
Upah Minimum di Malaysia
Dalam upayanya untuk memastikan standar hidup yang layak bagi warganya, Malaysia telah menetapkan ambang batas upah minimum yang wajib dipatuhi oleh para pemberi kerja. Pemerintah secara rutin meninjau dan menyesuaikan upah ini untuk mencerminkan perubahan dalam biaya hidup dan kondisi ekonomi.
Berdasarkan tinjauan terbaru, kebijakan upah minimum Malaysia menetapkan tarif yang berbeda untuk berbagai bagian negara. Upah minimum bulanan bagi karyawan yang bekerja di Semenanjung Malaysia, yang mencakup pusat-pusat perkotaan besar seperti Kuala Lumpur dan Penang, ditetapkan sebesar RM 1.200.
Di Malaysia Timur, yang terdiri dari negara bagian Sabah dan Sarawak, upah minimum bulanan sedikit lebih rendah yaitu RM 1.100. Untuk mereka yang bekerja berdasarkan jam, upah minimum disusun sebagai berikut: Upah minimum per jam di Semenanjung Malaysia sekitar RM 5.77.
Di Malaysia Timur, upah minimum per jam sekitar RM 5.29. Angka-angka upah minimum ini berlaku untuk semua pekerja, terlepas dari kewarganegaraan mereka, di sebagian besar sektor. Namun, ada beberapa pengecualian yang ditetapkan oleh pemerintah Malaysia yang mencakup karyawan layanan domestik, mereka yang bekerja di pertanian keluarga kecil, dan peserta pelatihan (magang) di program studi formal.
Penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini mewakili jumlah minimum mutlak yang secara hukum dapat dibayar oleh pemberi kerja kepada karyawannya.
Banyak bisnis, terutama perusahaan besar atau yang berada di industri kompetitif, mungkin menawarkan upah jauh di atas ambang batas minimum ini untuk menarik dan mempertahankan bakat. Selain itu, pekerja terampil di sektor yang sangat diminati biasanya mendapatkan gaji yang jauh lebih tinggi daripada upah minimum.
Pelaksanaan upah minimum diawasi oleh pemerintah Malaysia melalui inspeksi berkala dan penalti bagi pemberi kerja yang tidak patuh. Kerangka hukum ini dimaksudkan untuk melindungi pekerja dari eksploitasi yang tidak semestinya dan berkontribusi pada pengurangan ketimpangan pendapatan.
Meskipun terdapat langkah-langkah ini, perdebatan terus berlanjut tentang kecukupan upah minimum terkait dengan biaya hidup, terutama di daerah perkotaan di mana pengeluaran bisa jauh lebih tinggi. Untuk alasan ini, upah minimum tetap menjadi topik diskusi dan analisis yang berkelanjutan dalam ranah kebijakan tenaga kerja Malaysia.
Kesenjangan Upah Gender
Di Malaysia, seperti banyak negara lain, kesenjangan upah gender adalah masalah yang sedang berlangsung yang menunjukkan perbedaan pendapatan antara perempuan dan laki-laki. Meskipun kesenjangan ini telah menyempit selama bertahun-tahun, masih terdapat disparitas yang signifikan.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap ketidakseimbangan ini termasuk: norma sosial, diskriminasi gender, segregasi pekerjaan, perbedaan dalam perkembangan karier dan pilihan keseimbangan kerja-hidup, dan dalam beberapa kasus, kesenjangan dalam pendidikan dan tingkat pengalaman.
Laporan biasanya menunjukkan bahwa perempuan Malaysia mendapatkan antara 10% dan 20% lebih rendah dibandingkan laki-laki ketika membandingkan gaji median di peran dan kualifikasi yang serupa.
Upaya untuk mengatasi kesenjangan upah gender di Malaysia meliputi:
- mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja,
- mendorong partisipasi wanita di bidang karier yang banyak diminati,
- mendukung kebijakan yang kondusif bagi keseimbangan kerja-hidup seperti cuti orang tua, dan
- meningkatkan kesadaran tentang pentingnya upah yang adil untuk pekerjaan dengan nilai yang sama.
Selain pertimbangan etis, menutup kesenjangan upah gender dilihat sebagai keuntungan bagi ekonomi karena dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan dengan mengoptimalkan bakat seluruh angkatan kerja.
Selain itu, kesenjangan upah gender bukan hanya masalah keadilan, tetapi juga mencerminkan ketidaksetaraan struktural yang lebih luas dalam masyarakat. Dengan demikian, mengatasi kesenjangan ini melibatkan pendekatan multifaset, menangani praktik tempat kerja dan sikap masyarakat terhadap peran gender.
Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Malaysia
Pekerjaan dengan gaji tertinggi di Malaysia sering ditemukan di industri yang membutuhkan profesional dengan keahlian tinggi. Posisi-posisi ini biasanya memerlukan spesialisasi, pendidikan lanjutan, pelatihan khusus, dan pengalaman yang luas.
Berikut adalah daftar beberapa contoh pekerjaan dengan gaji besar di Malaysia:
1. Dokter/Spesialis Bedah
Profesional kesehatan, terutama ahli bedah spesialis, mendapatkan beberapa gaji tertinggi di Malaysia karena pentingnya pekerjaan mereka dan pelatihan ekstensif yang diperlukan.
2. Eksekutif Tingkat C (C-Level)
Eksekutif puncak atau C-level seperti Chief Executive Officers (CEO) dan Chief Financial Officers (CFO) dalam posisi manajemen senior diberi gaji dan kompensasi yang baik atas keterampilan kepemimpinan dan pengambilan keputusan strategis mereka.
3. Insinyur Minyak dan Gas
Dengan sektor minyak dan gas menjadi kontributor utama bagi ekonomi Malaysia, insinyur di bidang ini, terutama yang memiliki keahlian dalam operasi hulu, bisa mendapatkan gaji tinggi.
4. Pilot
Pilot komersial, terutama mereka yang terbang di rute internasional, menerima bayaran yang menguntungkan karena tanggung jawab yang mereka pikul dan pelatihan ketat yang mereka jalani.
5. Ahli IT
Seiring perkembangan teknologi, profesional dengan keahlian dalam keamanan siber, data science, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sangat diminati dan dibayar sangat layak. Jika Anda memiliki kualifikasi dan pengalaman di bidang ini, Anda berpotensi mendapat gaji yang menjanjikan di Malaysia.
6. Apoteker
Apoteker memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan dan diberi kompensasi yang baik atas pengetahuan mereka tentang obat-obatan dan perawatan pasien. Gaji kerja di Malaysia sebagai apoteker relatif kompetitif dan salah satu dengan bayaran besar.
7. Profesional Hukum
Pengacara berpengalaman, terutama mereka yang berspesialisasi dalam hukum korporat, properti intelektual, dan bidang hukum internasional, bisa mendapatkan upah dan bayaran tinggi.
8. Manajer Bank dan Profesional Layanan Keuangan
Posisi di perbankan dan keuangan, seperti bankir investasi, fund manager, dan penasihat keuangan (advisor), menawarkan beberapa gaji tertinggi di Malaysia. Hal ini karena keterampilan dan risiko yang terlibat dalam mengelola aset keuangan juga sebanding.
9. Direktur Penjualan
Direktur penjualan (sales director), terutama di industri bernilai tinggi seperti farmasi dan teknologi, bisa mendapatkan penghasilan tinggi yang substansial. Ini berdasarkan kemampuan mereka untuk mendorong pertumbuhan pendapatan.
10. Manajer Teknik
Mereka yang mengelola proyek teknik, terutama di bidang konstruksi, manufaktur, atau R&D, diberi benefit yang baik atas keahlian mereka dalam mengoordinasikan proses teknis yang kompleks.
Pertumbuhan Tahunan Rata-rata Gaji di Malaysia
Dalam beberapa waktu terakhir, Malaysia telah mengalami pertumbuhan rata-rata gaji tahunan seiring ekonomi yang relatif terus berkembang dan beragam.
Tingkat pertumbuhan pendapatan ini, bagaimanapun, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kinerja ekonomi, tingkat inflasi, tingkat produktivitas, kondisi pasar tenaga kerja, dan kebijakan pemerintah. Penilaian atas pertumbuhan rata-rata gaji perlu mempertimbangkan variabel-variabel ini.
Tren pertumbuhan gaji di Malaysia secara historis mengikuti ekspansi ekonomi negara dan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Ketika ekonomi kuat dan bertumbuh pesat, bisnis sering kali memiliki lebih banyak sumber daya untuk menaikkan upah. Pertumbuhan ini berfluktuasi, disebabkan oleh keadaan ekonomi global dan domestik.
Berikut tren pertumbuhan gaji di Malaysia, penting bagi pekerja untuk mengetahuinya:
- Pertumbuhan Rata-rata Tahunan: Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat pertumbuhan gaji telah tercatat sekitar 5-6% setiap tahunnya.
- Sektor Jasa dan Manufaktur: Sebagai kontributor utama ekonomi Malaysia, sektor jasa dan manufaktur memainkan peran signifikan dalam mendorong pertumbuhan gaji karena produktivitas dan profitabilitas yang lebih tinggi di industri-industri ini.
- Inisiatif Pemerintah: Inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pendidikan tenaga kerja juga telah berkontribusi pada kenaikan gaji, karena lebih banyak pekerja beralih ke pekerjaan yang lebih terampil dan berpenghasilan lebih tinggi.
- Penyesuaian Upah Minimum: Penyesuaian upah minimum, seperti yang diamanatkan oleh pemerintah, memiliki dampak langsung pada pertumbuhan gaji rata-rata, terutama bagi pekerja berpenghasilan rendah.
- Investasi Asing: Peningkatan Investasi Asing Langsung (FDI) di industri bernilai tinggi menyebabkan peluang kerja dengan gaji lebih baik dan akibatnya berdampak pada pertumbuhan gaji rata-rata.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pertumbuhan gaji di Malaysia tidak selalu sejalan dengan peningkatan biaya hidup, yang memengaruhi pertumbuhan pendapatan riil dan daya beli bagi banyak orang Malaysia.
Beberapa karyawan mungkin mengalami stagnasi gaji atau bahkan penurunan sebagai respons terhadap penurunan industri tertentu. Oleh karena itu, meskipun angka-angka pertumbuhan penghasilan rata-rata di Malaysia berfungsi sebagai tolok ukur untuk memahami kesehatan ekonomi, mereka tidak mencerminkan kompleksitas penuh ata perubahan pendapatan pribadi di seluruh tenaga kerja.
Biaya Kompensasi Kerja
Biaya kompensasi kerja di Malaysia mencakup tidak hanya upah dan gaji kotor (gross salary) yang dibayarkan kepada karyawan, tetapi juga berbagai biaya lain yang dikeluarkan oleh pemberi kerja. Ini termasuk kontribusi jaminan sosial, asuransi, dan tunjangan karyawan lainnya.
Biaya-biaya tambahan ini sering disebut sebagai biaya tenaga kerja non-upah, dan mereka secara signifikan memengaruhi total biaya kerja bagi pemberi kerja di Malaysia. Ini penting dipahami oleh pengusaha secara khusus dan bagi pekerja untuk memahami benefit tambahan yang mereka dapatkan.
Berikut beberapa komponen utama dari biaya kompensasi:
- Upah dan Gaji Langsung: Gaji dasar termasuk pembayaran lembur, komisi, dan bonus.
- Kontribusi Jaminan Sosial: Kontribusi pada Dana Penyediaan Karyawan (EPF) dan Organisasi Jaminan Sosial (SOCSO).
- Biaya Cuti Karyawan: Biaya untuk cuti tahunan, sakit, melahirkan/paternitas, dan hari libur umum.
- Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Biaya kursus, seminar, dan kegiatan pengembangan profesional.
- Tunjangan Lainnya: Asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, subsidi makanan, dan tunjangan perumahan.
Biaya non-upah ini membuat biaya sebenarnya bagi pemberi kerja lebih tinggi daripada upah per jam karyawan. Rasio biaya non-upah terhadap upah bervariasi tergantung industri, ukuran bisnis, dan tunjangan yang ditawarkan. Secara historis, biaya non-upah di Malaysia lebih rendah dibanding banyak negara Barat, menjadikannya menarik bagi investasi asing dan operasi manufaktur.
Penting bagi pemberi kerja dan karyawan untuk memahami biaya kompensasi ini. Bagi pemberi kerja, ini memengaruhi perencanaan keuangan dan margin keuntungan, sementara bagi karyawan, ini merupakan nilai tambahan di luar gaji yang diterima. Indeks biaya tenaga kerja digunakan untuk mengukur total biaya yang dikeluarkan oleh bisnis, membantu memahami daya saing pasar tenaga kerja secara global.
Simpulan
Jadi, gaji kerja di Malaysia di tahun 2025 ini rata-rata berkisar di angka 3.000 – 3.500 ringgit (RM) per bulan, dalam rupiah setara dengan Rp10,3 hingga Rp12 juta per bulan.
Memahami rata-rata gaji di Malaysia penting bagi pekerja dan pemberi kerja untuk navigasi pasar tenaga kerja yang dinamis. Rata-rata penghasilan di Negeri Jiran ini mencerminkan kondisi ekonomi dan standar hidup, sementara industri, lokasi, pengalaman, dan pendidikan memengaruhi pendapatan individu.
Kebijakan upah minimum di Malaysia bertujuan melindungi pekerja dan mengurangi ketimpangan pendapatan, meski perdebatan tentang kecukupannya masih ada. Kesenjangan upah gender tetap menjadi tantangan yang membutuhkan pendekatan komprehensif untuk mencapai kesetaraan.
Pekerjaan bergaji tinggi di Malaysia biasanya ada di industri dengan keahlian khusus dan tanggung jawab besar, mencerminkan kekuatan ekonomi dan prioritas pembangunan negara. Pertumbuhan rata-rata gaji tahunan di Malaysia menunjukkan tren positif, tetapi harus dilihat dalam konteks biaya hidup dan kondisi ekonomi.
Bagi calon pekerja, semoga informasi terkini tentang gaji di Malaysia ini membantu Anda dalam membuat keputusan karier yang lebih baik. Sementara bagi pemberi kerja, info ini bisa menjadi panduan untuk merancang paket kompensasi kompetitif untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.