- USD/JPY turun ke 161.55 pada sesi awal Asia hari Kamis.
- Ketua Fed, Powell, memberikan pandangan hati-hati terkait kemajuan inflasi.
- Spekulasi meningkat bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan Juli mendatang, memperkuat JPY.
Pasangan mata uang USD/JPY diperdagangkan dengan nada yang lebih lemah sekitar 161.55, mematahkan tren kemenangan tiga hari berturut-turut pada sesi awal Asia hari Kamis. Penurunan ini terjadi di tengah melemahnya Dolar AS secara umum. Investor menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan Juni, yang dijadwalkan rilis pada hari Kamis. Selain itu, Raphael Bostic dari Federal Reserve dijadwalkan untuk berbicara.
Ketua Fed, Jerome Powell, mengakui adanya kemajuan dalam inflasi, namun menegaskan bahwa belum waktunya untuk menurunkan suku bunga hingga ada keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target 2% Fed. Para trader memperkirakan Fed akan mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 5.25% hingga 5.5% pada pertemuan berikutnya pada 30-31 Juli.
Laporan inflasi CPI AS pada hari Kamis akan sangat diperhatikan, dan kemajuan lebih lanjut dalam inflasi bisa memicu perubahan kunci dalam pernyataan kebijakan mereka yang membuka jalan bagi penurunan suku bunga pada bulan September.
Jelang Laporan Inflasi CPI pada Kamis, Ini yang Perlu Diketahui!
Di sisi lain, spekulasi yang semakin tinggi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan Juli mendatang memberikan dukungan bagi Yen Jepang (JPY). Peter Boockvar, kepala keuangan di Bleakley Financial Group yang berbasis di AS, menyatakan bahwa kelemahan Yen akan memicu BoJ untuk “bereaksi lebih cepat daripada nanti.”
Ketidakpastian ini menciptakan ketegangan di pasar forex, di mana para pelaku pasar berspekulasi tentang langkah-langkah kebijakan yang akan diambil oleh kedua bank sentral utama tersebut. Melemahnya Dolar AS juga didorong oleh keraguan mengenai kecepatan pemulihan ekonomi AS, sementara Yen Jepang mendapat keuntungan dari ekspektasi bahwa BoJ akan segera mengubah kebijakan moneter mereka.
Bagi para trader, fokus utama sekarang adalah data CPI AS yang akan dirilis, yang diharapkan memberikan indikasi lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter Fed. Sementara itu, perubahan kebijakan yang diharapkan dari BoJ juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan USD/JPY.
Dengan demikian, pasangan mata uang ini mungkin akan terus berfluktuasi dalam jangka pendek, tergantung pada data ekonomi yang keluar dan pernyataan dari pejabat bank sentral. Para investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan lebih lanjut untuk mengambil keputusan trading yang tepat.