Banyak orang beranggapan bahwa keahlian finansial datang dari pengetahuan teknis dan strategi investasi canggih. Namun, buku “The Psychology of Money” karya Morgan Housel menyajikan perspektif yang unik (red: berbeda) tentang bagaimana psikologi dapat memengaruhi keputusan keuangan kita.
Buku ini adalah kompilasi dari 19 cerita pendek yang mengeksplorasi berbagai cara berpikir tentang uang dan kekayaan. Sudah banyak tersedia review buku The Psychology of Money yang bernada positif dan membantu banyak orang dalam perjalanan keuangan mereka.
Dalam artikel ini, kita akan merinci poin-poin penting dari buku karya Morgan Housel ini dan menggali pelajaran berharga yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Perilaku Lebih Penting daripada Pengetahuan
Morgan Housel menegaskan bahwa perilaku seseorang terhadap uang lebih menentukan keberhasilan keuangan mereka daripada pengetahuan teknis. Tidak peduli seberapa cerdas atau terdidik seseorang, keberhasilan dalam mengelola uang lebih sering dikaitkan dengan disiplin, kesabaran, dan pengendalian diri.
Misalnya, seseorang yang memiliki kebiasaan menabung secara konsisten dan berinvestasi jangka panjang sering kali mencapai kesuksesan finansial lebih besar dibandingkan mereka yang mencoba mengalahkan pasar dengan strategi investasi yang kompleks.
Rincian Jumlah Tabungan untuk Menikah & Mulai Berumah Tangga
2. Peran Keberuntungan dan Risiko
Dalam bukunya, Housel mengingatkan pembaca bahwa keberuntungan (luck) dan risiko (risk) adalah dua sisi dari koin yang sama dalam dunia keuangan. Ada elemen keberuntungan dalam setiap keputusan investasi yang sukses, dan ada risiko dalam setiap kegagalan. Penting untuk tidak menghakimi keputusan keuangan seseorang hanya berdasarkan hasil akhir.
Sering kali, faktor-faktor eksternal memengaruhi hasil tersebut. Pengakuan akan peran keberuntungan dan risiko ini membantu kita tetap rendah hati dan realistis dalam pendekatan kita terhadap keuangan.
FIRE Movement: Memahami Independensi Keuangan & Pensiun Dini
3. Kesederhanaan Lebih Baik
Salah satu nasihat penting dari buku ini adalah menjaga kesederhanaan dalam investasi. Housel menyarankan bahwa pendekatan investasi yang sederhana, seperti berinvestasi dalam indeks pasar secara pasif, sering kali lebih efektif daripada mencoba memilih saham individu atau waktu terbaik untuk membeli dan menjual. Pendekatan ini mengurangi stres dan memberikan hasil yang konsisten dalam jangka panjang.
4. Kontrol Diri dan Kesabaran
Keberhasilan dalam mengelola uang membutuhkan kontrol diri dan kesabaran yang hebat. Buku ini mengajarkan bahwa keputusan finansial yang baik sering kali membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membuahkan hasil.
Sebagai contoh, kekuatan bunga majemuk bekerja dengan cara yang signifikan hanya jika uang diinvestasikan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, kesabaran adalah kunci untuk melihat pertumbuhan yang substansial dalam portofolio investasi.
Cara Menabung untuk Beli Rumah dengan Gaji Kecil di Usia Muda
5. Fokus pada Apa yang Bisa Dikendalikan
Housel menekankan pentingnya fokus pada aspek-aspek keuangan yang bisa kita kendalikan, seperti tingkat tabungan, pengeluaran, dan diversifikasi portofolio. Banyak orang menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi mencoba memprediksi pergerakan pasar atau ekonomi, yang sebenarnya berada di luar kendali mereka. Dengan mengalihkan fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, kita dapat menciptakan strategi keuangan yang lebih stabil dan bisa diandalkan.
6. Nilai dari Waktu dan Bunga Majemuk
Salah satu pelajaran paling berharga dari buku ini adalah pentingnya memulai investasi sedini mungkin untuk memanfaatkan kekuatan bunga majemuk. Waktu adalah elemen krusial dalam investasi. Uang diinvestasikan dalam periode yang lebih panjang maka hasil yang diperoleh akan lebih besar berkat adanya efek bunga majemuk yang eksponensial.
Housel memberikan contoh bagaimana Warren Buffett mengumpulkan kekayaannya sebagian besar karena dia mulai berinvestasi sejak usia muda dan terus berinvestasi selama beberapa dekade.
7. Perbedaan Persepsi Tentang Uang
Setiap orang punya latar belakang dan pengalaman yang unik dan itu dapat memengaruhi cara mereka memperlakukan uang. Housel mengakui bahwa tidak ada pendekatan yang sama untuk semua orang dalam mengelola uang. Sebagai contoh, seseorang yang tumbuh dalam kemiskinan mungkin lebih cenderung menabung dan menghindari risiko, sementara seseorang yang tumbuh dalam kemakmuran mungkin lebih terbuka untuk mengambil risiko investasi.
8. Hindari Hedonis
Kecenderungan manusia untuk selalu menginginkan lebih banyak dapat menjadi jebakan finansial. Peningkatan standar hidup secara terus-menerus, atau “hedonistic treadmill,” dapat membuat orang merasa tidak pernah puas.
Housel mengingatkan bahwa menghargai dan merasa puas dengan apa yang dimiliki saat ini lebih penting untuk kesejahteraan jangka panjang. Menghindari godaan untuk terus meningkatkan standar hidup dapat membantu kita mencapai kestabilan finansial dan kepuasan yang lebih besar.
9. Keamanan Lebih Penting dari Kekayaan
Housel menekankan bahwa memiliki rasa aman secara finansial lebih penting daripada memiliki kekayaan berlimpah. Keamanan finansial mengacu pada ketersediaan dana darurat yang memadai dan perlindungan asuransi untuk mengantisipasi keadaan yang tak terduga. Misalnya seperti kehilangan pekerjaan (PHK) dan biaya rumah sakit. Ini memberikan ketenangan pikiran dan stabilitas yang memungkinkan kita untuk mengambil keputusan keuangan yang lebih baik.
10. Belajar dari Sejarah, Tetapi Jangan Ketergantungan
Meskipun memahami sejarah keuangan bisa memberikan wawasan berharga, penting untuk tidak menganggap bahwa masa lalu akan selalu terulang dengan cara yang sama. Housel menekankan bahwa kemampuan beradaptasi dengan setiap perubahan adalah faktor kunci untuk tetap relevan. Pasar dan ekonomi selalu berubah, dan kita harus siap untuk menyesuaikan strategi kita sesuai dengan kondisi yang ada.
Simpulan
Morgan Housel melalui buku “The Psychology of Money” menggarisbawahi bahwa psikologi sering kali memengaruhi keputusan keuangan individu. Melalui cerita-cerita yang menarik dan contoh-contoh yang relevan, Housel menyampaikan pesan bahwa keberhasilan finansial lebih berkaitan dengan perilaku, kontrol diri, dan kesederhanaan daripada pengetahuan teknis atau kecerdasan.
Review buku The Psychology of Money ini mengajarkan orang-orang untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, menghargai pentingnya waktu dan bunga majemuk, dan menjaga keseimbangan antara ambisi dan kepuasan. Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip ini, kita dapat membangun fondasi keuangan yang kokoh untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang.