Dalam perdagangan hari ini 14 Agustus 2024 hingga pukul 06:40 WIB, nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah (IDR) mengalami penurunan signifikan sebesar 1,34%. Kurs dolar AS terhadap rupiah (USD/IDR) yang sebelumnya berada di angka 15.951, kini merosot ke level 15.735, dengan titik terendah tercatat di 15.720.
Penguatan rupiah yang cukup tajam ini menjadi perhatian para pelaku pasar, terutama karena terkait dengan spekulasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dalam pertemuan yang dijadwalkan pada September mendatang.
Spekulasi ini didasarkan pada ekspektasi penurunan inflasi produsen AS yang akan diumumkan malam nanti. Konsensus dari Trading Economics memprediksi bahwa inflasi produsen AS akan turun menjadi 0,1% secara bulanan (MoM) dari sebelumnya 0,2%.
Sementara itu, inflasi inti produsen diperkirakan juga akan melambat menjadi 0,2% dari periode sebelumnya yang mencapai 0,4%. Penurunan inflasi ini dapat memberikan dorongan bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi.
Selain inflasi produsen, pelaku pasar juga menantikan data inflasi konsumen yang akan dirilis pada hari Rabu (14/8/2024). Berdasarkan data yang dihimpun oleh konsensus Trading Economics, inflasi konsumen bulanan AS diprediksi naik menjadi 0,2% setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,1% MoM.
Namun, inflasi konsumen tahunan justru diprediksi akan menurun, dengan proyeksi turun menjadi 2,9% dari sebelumnya 3% Year-on-Year (YoY). Sementara itu, inflasi inti tahunan diperkirakan juga akan turun dari 3,3% menjadi 3,2% YoY.
Data inflasi tersebut sangat penting untuk dicermati karena berpotensi mempengaruhi keputusan The Fed terkait suku bunga pada pertemuan bulan September nanti. Jika inflasi terus melambat, maka kemungkinan besar The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga untuk menjaga stabilitas ekonomi AS.
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, juga menyampaikan pandangannya terhadap situasi ini. Menurutnya, meskipun ada rencana pemangkasan suku bunga acuan AS oleh The Fed, situasi ekonomi global masih sangat tidak pasti. Ketidakpastian ini menuntut kewaspadaan tinggi dari semua pihak, terutama dalam menghadapi dampak dari kebijakan moneter global yang dapat memengaruhi ekonomi Indonesia.
Dengan adanya penguatan rupiah ini terhadap dolar AS ke Rp15.735, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tetap stabil di tengah gejolak ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Namun, para pelaku pasar harus tetap waspada terhadap perkembangan kebijakan The Fed dan data ekonomi AS yang akan dirilis dalam waktu dekat, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar dan ekonomi secara keseluruhan.
Sekian informasi kurs dolar AS terhadap rupiah (USD/IDR) hari ini 14 Agustus 2024, di mana dolar AS melemah sedangkan mata uang rupiah meroket.