Pada tanggal 4 Juli 2024, harga minyak mentah Brent mencapai level tertinggi sejak April, diperdagangkan di atas $87 per barel. Kenaikan ini didorong oleh penurunan persediaan minyak di AS yang lebih besar dari perkiraan, serta beberapa faktor geopolitik dan ekonomi global yang berpengaruh.
Peningkatan Harga Minyak Brent
Harga minyak mentah Brent naik 21 sen atau 0,2% menjadi $87,55 per barel pada pukul 19:22 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 18 sen menjadi $84,06 dalam perdagangan yang tipis akibat libur Hari Kemerdekaan di AS. Pada sesi sebelumnya, Brent naik 1,3% untuk menetap di $87,34, penutupan tertinggi sejak 30 April, sementara WTI menetap pada level tertinggi 11 minggu di $83,88.
Penurunan Persediaan Minyak di AS
Kenaikan harga ini terjadi setelah Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 12,2 juta barel. Angka ini jauh lebih besar dari perkiraan analis yang disurvei oleh Reuters, yang memperkirakan penurunan sebesar 680.000 barel.
Penurunan yang signifikan dalam persediaan ini menunjukkan peningkatan permintaan minyak di AS, yang mendukung kenaikan harga.
Faktor Geopolitik dan Ekonomi
Selain penurunan persediaan minyak, trader juga mengamati perkembangan geopolitik, termasuk perang di Gaza dan pemilu di Prancis serta Inggris. Analis RBN Energy, Martin King, mencatat bahwa perdagangan tetap tenang dengan perhatian tertuju pada pasar fisik dan situasi geopolitik.
Harga minyak sempat turun sebesar 83 sen, tetapi penurunan ini diperkirakan tidak akan bertahan lama mengingat kelemahan dolar dan prospek permintaan bahan bakar di AS yang lebih cerah setelah data EIA. Analis PVM, Tamas Varga, mengatakan bahwa prospek permintaan yang lebih cerah diharapkan dapat mendukung harga minyak.
Namun, pesanan industri Jerman yang turun tak terduga pada bulan Mei menambah tanda-tanda bahwa pemulihan ekonomi terbesar di Eropa masih sulit dicapai. Kekhawatiran akan permintaan juga meningkat setelah data AS menunjukkan peningkatan aplikasi tunjangan pengangguran awal dan jumlah pengangguran yang meningkat minggu lalu.
Potensi Pemangkasan Suku Bunga dan Dampaknya
Data ekonomi yang lemah dapat mempercepat pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang dapat mendukung pasar minyak. Analis mencatat bahwa suku bunga yang lebih rendah cenderung mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.
Pengurangan Ekspor Minyak oleh Rusia dan Saudi Arabia
Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa produsen minyak Rusia, Rosneft dan Lukoil, akan memangkas ekspor minyak dari pelabuhan Laut Hitam Novorossiisk pada bulan Juli. Di sisi lain, Saudi Aramco, perusahaan minyak milik pemerintah Saudi, memotong harga minyak mentah Arab light untuk pengiriman ke Asia pada bulan Agustus menjadi $1,80 per barel di atas rata-rata Oman/Dubai.
Tekanan pada OPEC
Pemotongan harga minyak untuk Asia, yang mencakup sekitar 80% dari ekspor minyak Saudi, menunjukkan tekanan yang dihadapi produsen OPEC karena pasokan non-OPEC terus meningkat sementara ekonomi global menghadapi tantangan. Bank Swiss UBS memperkirakan harga minyak mentah Brent akan mencapai $90 per barel pada kuartal ini, mengutip pemotongan produksi OPEC+ dan penurunan persediaan minyak yang diproyeksikan.
Kesimpulan
Kenaikan harga minyak mentah Brent di atas $87 mencerminkan dinamika pasar yang kompleks, dipengaruhi oleh penurunan persediaan minyak di AS, faktor geopolitik, dan kondisi ekonomi global. Meskipun ada tantangan ekonomi, prospek permintaan yang lebih cerah dan pemotongan produksi oleh OPEC+ dapat mendukung harga minyak ke depannya.