Investasi saham selalu melibatkan risk dan reward. Investasi di saham dengan potensi keuntungan besar berarti potensi kerugiannya juga sebanding. Salah satu contoh nyata dari risiko ini adalah investasi di saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Sejak penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022, harga saham GOTO pernah melesat hingga Rp442 per lembar, namun kini terpuruk hingga Rp50 per lembar. Saham GOTO yang anjlok ke gocap ini membuat para investor ritel gigit jari. Kekhwatiran ini semakin meningkat saat ancaman FCA (full call action) yang berpotensi terjadi.
Artikel ini akan mengulas bagaimana investasi di saham GOTO dapat membuat investor jadi miskin tau kehilangan sebagian besar modal mereka, serta faktor-faktor yang memengaruhi penurunan drastis ini.
Saham GOTO Turun Lebih 85% dari Harga IPO
Sehari setelah listing di BEI, harga saham GOTO berhasil melonjak ke Rp442 dari harga IPO Rp338 per lembar. Hal ini menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek perusahaan gabungan ini. Namun, euforia tersebut tidak bertahan lama. Hingga 24 Juni 2024, harga saham GOTO telah anjlok ke level terendah, yaitu Rp50 per lembar. Ini menandakan penurunan drastis sebesar 85,2% dari harga IPO.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang dampak penurunan ini, mari kita hitung berapa nilai investasi seorang investor yang membeli saham GOTO dengan modal awal Rp100 juta pada harga IPO Rp338 per lembar.
Modal Investasi Rp100 Juta Kini Menjadi Rp14,8 Juta
Dengan modal Rp100 juta, investor dapat membeli sekitar 296 ribu lembar saham GOTO di harga Rp338 per lembar. Dengan harga saham GOTO hari ini bergerak di level Rp50 per lembar, nilai investasi tersebut sekarang menjadi Rp14,8 juta.
Ini berarti investor kehilangan sekitar 85,2% dari modal awalnya, menyisakan hanya sekitar Rp14,8 juta dari Rp100 juta yang diinvestasikan. Penurunan nilai investasi secara drastis ini tentunya membuat banyak investor merasa kecewa dan was-was terhadap prospek saham GOTO ke depannya.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Penurunan Saham GOTO
Penurunan tajam harga saham GOTO tidak terjadi tanpa alasan. Berikut beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan ini:
- Kinerja Keuangan yang Tidak Memuaskan: Salah satu faktor utama yang memengaruhi harga saham adalah kinerja keuangan perusahaan. Jika perusahaan gagal memenuhi ekspektasi pasar dalam hal pendapatan dan keuntungan, harga saham cenderung menurun. GOTO menghadapi tantangan dalam mencapai profitabilitas, meskipun memiliki pendapatan yang besar dari berbagai layanan.
- Persaingan Ketat di Industri Teknologi: Industri teknologi di Indonesia sangat kompetitif, dengan banyak pemain besar seperti Grab dan Shopee yang menawarkan layanan serupa. Persaingan yang ketat ini memengaruhi pangsa pasar dan margin keuntungan GOTO.
- Perubahan Regulasi: Kebijakan pemerintah dan perubahan regulasi dapat memengaruhi operasi dan kinerja keuangan perusahaan. GOTO harus menavigasi berbagai regulasi yang mungkin membatasi operasional mereka atau meningkatkan biaya bisnis.
- Sentimen Pasar yang Negatif: Sentimen pasar yang negatif, baik secara global maupun lokal, dapat mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi, perubahan kebijakan moneter, dan sentimen terhadap sektor teknologi dapat memengaruhi persepsi investor terhadap saham GOTO.
- Tekanan dari Investor: Tekanan dari investor yang mengharapkan pengembalian cepat dan signifikan dapat menyebabkan volatilitas harga saham. Jika ekspektasi tidak terpenuhi, investor cenderung menjual saham mereka, yang berkontribusi pada penurunan harga.
- Ditinggal oleh Para Pendiri: Laporan terbaru menyebutkan bahwa para founders GOTO telah meninggalkan perusahaan setelah masa jabatan mereka berakhir pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2024.
Full Call Auction (FCA) dan Kekhawatiran Investor
Investor mulai khawatir bahwa saham GOTO mungkin akan masuk dalam Full Call Auction (FCA). FCA adalah mekanisme perdagangan yang memungkinkan harga saham turun di bawah Rp50 per lembar. Ini memberikan tekanan tambahan pada harga saham yang sudah rendah dan menambah ketidakpastian bagi investor.
Dampak pada Investor dan Pembelajaran
Penurunan harga saham GOTO memberikan pelajaran berharga bagi investor tentang risiko investasi saham, terutama dalam perusahaan teknologi yang baru terbentuk dari merger besar. Berikut beberapa pembelajaran yang dapat diambil:
- Diversifikasi Portofolio: Menginvestasikan seluruh modal dalam satu saham dapat sangat berisiko. Diversifikasi portofolio dengan berinvestasi di berbagai saham dari sektor yang berbeda dapat membantu mengurangi risiko kerugian besar.
- Penelitian yang Mendalam: Sebelum berinvestasi, penting untuk melakukan penelitian yang mendalam tentang perusahaan, termasuk kinerja keuangan, prospek industri, dan risiko yang mungkin dihadapi.
- Jangka Waktu Investasi: Saham teknologi sering kali sangat volatil dan mungkin memerlukan jangka waktu investasi yang lebih panjang untuk mencapai potensi pengembalian. Investor harus bersiap untuk menghadapi fluktuasi harga dalam jangka pendek.
- Manajemen Risiko: Menetapkan batasan kerugian dan mematuhi strategi manajemen risiko yang disiplin dapat membantu mengurangi dampak negatif dari penurunan harga saham.
Simpulan
Investasi di saham GOTO (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah memberikan pelajaran berharga tentang risiko investasi saham. Meskipun perusahaan ini menunjukkan potensi besar pada awalnya, berbagai faktor telah menyebabkan penurunan harga saham yang signifikan. Investasi sebesar Rp100 juta pada harga IPO kini hanya bernilai sekitar Rp14,8 juta, menunjukkan penurunan drastis yang membuat banyak investor mengalami kerugian besar.
Bagi investor, penting untuk selalu melakukan penelitian yang cermat, diversifikasi portofolio, dan menerapkan manajemen risiko yang baik. Meskipun investasi saham memiliki potensi keuntungan besar, risiko kerugian juga sangat nyata. Dengan pendekatan yang bijaksana dan strategi yang tepat, investor dapat mengelola risiko dan memaksimalkan peluang keuntungan dalam jangka panjang.