Dalam trading forex, margin dan margin call merupakan dua istilah dan aspek yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam perhitungan.
Artikel ini akan menyajikan pembahasan ringkas dan jelas tentang apa itu margin, persyaratan margin, dan margin call.
Definisi Margin dalam Forex
Margin adalah jumlah uang yang perlu Anda sisihkan di akun trading Anda untuk membuka dan mempertahankan posisi leverage. Dengan kata lain, margin menjadi bagian dari saldo akun Anda yang berfungsi sebagai jaminan atau deposit untuk aktivitas perdagangan Anda.
Persyaratan Margin
Saat Anda membuka posisi perdagangan (buy/long atau sell/short), broker forex akan meminta Anda untuk menyetor sejumlah persentase tertentu dari total nilai posisi sebagai margin. Persentase ini disebut sebagai persyaratan margin, yang biasanya dinyatakan sebagai persentase dari total ukuran posisi.
Sebagai contoh, broker forex menetapkan persyaratan margin 5% untuk pasangan mata uang GBP/USD, sementara Anda ingin membuka posisi senilai $1.000. Dalam hal ini, Anda harus menyetor $50 (5% dari $1.000) sebagai margin untuk membuka dan mempertahankan posisi yang terbuka tersebut.
Melalui margin, Anda dapat mengontrol posisi yang jauh lebih besar di pasar forex dengan modal awal yang lebih kecil. Ini berarti margin memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan perdagangan dan memperbesar potensi keuntungan.
Trading berbasis margin dengan menggunakan leverage pada dasarnya juga membawa risiko yang lebih tinggi. Ini akan memperbesar kerugian Anda ketika pergerakan pair forex potensial yang diperdagangkan melawan prediksi Anda.
Margin Call
Margin call adalah peringatan otomatis dari broker forex ketika ekuitas di akun trading Anda turun di bawah level atau ambang batas tertentu yang ditetapkan oleh broker.
Ekuitas adalah nilai saldo di akun Anda saat ini, termasuk keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi (floating profit/loss).
Saat margin call muncul, itu berarti Anda diminta untuk menyetorkan dana (deposit) tambahan ke akun untuk memenuhi persyaratan margin. Broker forex mengeluarkan margin call sebagai upaya untuk melindungi diri mereka sendiri dan klien mereka dari kerugian yang terus berlanjut.
Margin call dalam forex trading biasanya dikomunikasikan melalui pemberitahuan dari broker, baik melalui email, peringatan di platform, atau cara lainnya. Ini berfungsi sebagai peringatan bahwa trader (klien) harus mengambil tindakan tertentu untuk mengembalikan ekuitas akun di atas level margin yang disyaratkan.
Jika Anda menerima margin call dari broker, Anda memiliki beberapa pilihan:
- Opsi pertama, setor lebih banyak dana: Anda dapat menambahkan modal tambahan ke akun trading untuk meningkatkan ekuitas dan memenuhi persyaratan margin. Ini bertujuan agar posisi perdagangan Anda tidak ditutup secara otomatis oleh broker.
- Opsi kedua, tutup posisi: Anda memiliki pilihan untuk menutup sebagian atau semua posisi perdagangan yang terbuka untuk mengurangi persyaratan margin dan meningkatkan ekuitas akun. Tindakan ini dapat mengurangi paparan dan risiko di pasar.
- Opsi ketiga, abaikan margin call: Pilihan ini mungkin tidak disarankan. Jika ekuitas akun Anda merosot di bawah level yang disyaratkan, broker dapat melikuidasi perdagangan Anda secara otomatis untuk menutupi defisit margin. Istilah ini juga dikenal sebagai stop-out margin atau likuidasi margin.
Simpulan
Jadi, margin dalam forex adalah jumlah dana yang harus disisihkan di akun trading Anda agar dapat membuka dan mempertahankan posisi perdagangan berbasis leverage. Sementara itu, margin call dalam forex adalah peringatan broker forex yang diterbitkan secara otomatis ketika ekuitas di akun trading Anda jatuh di bawah level tertentu yang ditetapkan oleh broker.
Penting untuk dicatat bahwa masing-masing broker memiliki kebijakan dan ketentuan tersendiri terkait margin call dan persyaratan margin. Sementara itu, persyaratan margin juga dapat bervariasi tergantung pada pair forex dan rasio leverage yang digunakan.
Anda perlu memahami dan membiasakan diri dengan persyaratan margin yang ditetapkan broker untuk menghindari likuidasi perdagangan yang tidak diinginkan. Selain itu, penting untuk mempraktikkan manajemen risiko yang efektif, misalnya dengan mengatur stop-loss order, memantau jumlah saldo dan ekuitas, dan menggunakan leverage dengan bertanggung jawab.