Menikah adalah langkah besar dalam kehidupan, dan selain persiapan emosional, persiapan finansial juga merupakan aspek krusial.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci berapa jumlah tabungan untuk menikah atau uang yang dibutuhkan memulai hidup berumah tangga, dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting.
Jumlah Uang yang Dibutuhkan untuk Menikah dan Berumah Tangga
Ada berbagai jenis biaya yang harus diperhitungkan saat Anda berniat untuk menikah. Ini berarti Anda harus memiliki uang atau jumlah tabungan yang cukup. Dengan memperhitungkan biaya awal pernikahan dan kehidupan 12 bulan ke depan, maka berikut estimasi jumlah tabungan untuk menikah:
1. Biaya Awal Pernikahan
Pernikahan tidak hanya tentang cinta, tetapi juga melibatkan biaya awal yang perlu dipertimbangkan. Ini termasuk biaya acara pernikahan, mahar, dan biaya lainnya. Sebagai contoh, asumsikanlah Anda membutuhkan sekitar Rp30 juta untuk resepsi yang sederhana, tetapi tetap bermakna.
Baca selengkapnya: Rincian Biaya Pernikahan
2. Biaya Sewa Tempat Tinggal
Apakah akan menyewa atau membeli rumah? Jika menyewa atau mengontrak rumah, perlu dipertimbangkan uang muka dan biaya bulanan. Sebagai ilustrasi, anggaplah uang muka untuk kontrakan rumah Rp15 juta per tahun, kondisi di mana Anda belum memiliki rumah pribadi atau tidak tinggal di rumah orang tua.
3. Biaya Hidup Sehari-hari
Penting untuk menghitung biaya hidup sehari-hari setelah menikah. Jika pengeluaran bulanan per orang adalah Rp3 juta, maka untuk dua orang per bulan sekitar Rp6 juta atau Rp72 juta per tahun. Angka ini Anda tekan jika kebutuhan hidup Anda lebih sedikit.
4. Asuransi Kesehatan
Aspek kesehatan juga harus dipertimbangkan. Misalnya, anggaplah biaya asuransi kesehatan, misalnya BPJS kesehatan kelas 1 yaitu sebesar Rp150 ribu per orang untuk setiap bulan. Ini berarti Anda butuh Rp3,6 juta per tahun untuk meng-cover kesehatan Anda dan istri. Jika Anda sudah punya anak, asuransi buah hati Anda juga wajib ditanggung.
Baca juga: Rincian Biaya Lahiran Normal
5. Dana Darurat
Sebagai langkah jaga-jaga, disarankan memiliki simpanan darurat setara dengan biaya hidup 12 bulan. Sebagai contoh, jika biaya hidup Anda Rp6 juta per bulan, jumlah dana darurat yang perlu disiapkan yaitu sekitar Rp72 juta.
Total Tabungan untuk Menikah dan Berumah Tangga
Dengan menggunakan angka-angka sebelumnya, maka total tabungan untuk menikah (yang perlu dimiliki agar dapat memulai berumah tangga dan menutupi pengeluaran setahun ke depan) dapat dihitung sebagai berikut:
- Total Tabungan = Biaya Awal Pernikahan + Biaya Sewa Kontrakan + Biaya Kebutuhan Sehari-hari + Dana Darurat + Asuransi Kesehatan
- Total Tabungan = Rp30 juta + Rp15 juta + Rp72 juta + Rp3,6 juta + Rp72 juta
- Total Tabungan = Rp192,6 juta
Jadi, berdasarkan perhitungan ini, disarankan agar Anda bersama pasangan memiliki total tabungan untuk menikah sekitar Rp192,6 juta. Jumlah uang ini harus disediakan sebelum memulai berumah tangga.
Namun, perlu diingat bahwa angka ini bersifat perkiraan dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasangan. Melakukan perencanaan keuangan yang SMARTÂ bersama pasangan adalah langkah bijak untuk memastikan kestabilan finansial saat memasuki babak baru dalam hidup Anda.
Tips Keuangan bagi Pasangan yang akan Menikah
Pernikahan membawa banyak perubahan, termasuk dalam hal keuangan. Berikut adalah beberapa tips keuangan untuk pasangan yang akan menikah:
1. Bicarakan Keuangan Bersama-sama
Sebelum menikah, penting untuk membahas keuangan secara terbuka. Diskusikan pendapatan, utang, dan kebiasaan pengeluaran masing-masing. Buatlah rencana keuangan bersama untuk mengatasi tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
2. Buat Anggaran Bersama
Buatlah anggaran bersama yang mencakup semua pengeluaran dan pemasukan. Hal ini membantu menghindari pertengkaran terkait keuangan dan memastikan bahwa pasangan memiliki pemahaman yang jelas tentang kondisi keuangan bersama.
3. Darurat Keuangan
Bentuk dana darurat sebelum menikah. Dana darurat dapat memberikan perlindungan finansial saat menghadapi kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis yang tidak terduga.
4. Rencanakan Masa Depan Finansial
Diskusikan tujuan finansial jangka panjang, seperti kepemilikan rumah, pendidikan anak, dan masa pensiun. Menetapkan tujuan bersama membantu fokus pada pencapaian impian bersama dan memberikan arah pada keputusan keuangan.
5. Gabungkan atau Tidak Gabungkan Keuangan?
Pertimbangkan apakah akan menggabungkan rekening keuangan atau mempertahankan rekening terpisah. Beberapa pasangan memilih untuk memiliki rekening bersama untuk keperluan rumah tangga dan rekening terpisah untuk kebutuhan pribadi.
6. Asuransi
Pertimbangkan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Asuransi jiwa dapat memberikan perlindungan finansial bagi pasangan jika salah satu dari mereka meninggal, sementara asuransi kesehatan membantu melindungi dari beban biaya medis yang tinggi.
7. Hindari Utang yang Tidak Perlu
Usahakan untuk menghindari utang yang tidak perlu, terutama utang konsumtif. Berkomitmen untuk hidup sesuai dengan kemampuan finansial dan menghindari pembelian impulsif.
8. Investasi
Pertimbangkan untuk mulai berinvestasi untuk masa depan. Dengan memulai investasi lebih awal, pasangan dapat memanfaatkan pertumbuhan investasi jangka panjang.
9. Komunikasi Terus-menerus
Komunikasi yang terbuka dan terus-menerus sangat penting. Jika ada perubahan dalam keadaan keuangan atau perubahan tujuan, segera berbicaralah untuk menyesuaikan rencana keuangan.
10. Edukasi Keuangan
Teruslah belajar tentang keuangan pribadi dan investasi bersama-sama. Pendidikan keuangan membantu meningkatkan pemahaman dan memastikan pasangan memiliki landasan pengetahuan yang kuat.
Menjalin hubungan yang sehat dengan uang dapat membantu menciptakan fondasi yang kuat untuk pernikahan. Dengan komunikasi yang baik dan rencana keuangan yang matang, pasangan dapat mencapai tujuan keuangan mereka bersama-sama.
Selain itu, ingatlah untuk mempersiapkan tabungan untuk menikah dengan serius karena ini akan sangat memengaruhi kehidupan berumah tangga. Tidak sedikit hubungan pernikahan retak karena masalah keuangan. Jadi, pastikan Anda benar-benar mempersiapkan kehidupan setelah menikah dengan perencanaan yang matang.