Dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tuntutan, banyak dari kita sering kali merindukan keadaan di mana kita dapat mengendalikan waktu kita sendiri, menjalani hidup tanpa tekanan eksternal yang mengikat kita.
Kaya, dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya tentang keberlimpahan materi, melainkan kemampuan untuk merdeka dan menjalani kehidupan tanpa terpengaruh oleh tuntutan eksternal.
Kunci dari Kaya adalah Kemampuan Mengendalikan Waktu
Kekayaan diukur bukan hanya dari segi finansial, tetapi juga sejauh mana seseorang dapat mengendalikan waktu mereka.
Waktu adalah aset yang tak ternilai, dan memiliki kemampuan untuk mengatur waktu sendiri adalah landasan dari kekayaan sejati.
Dengan memiliki kendali penuh atas waktu, seseorang dapat mengalokasikan energi mereka untuk hal-hal yang benar-benar penting dan bermakna dalam hidup mereka.
Tidak peduli apa pun profesi atau pekerjaan Anda, mulai dari level staff hingga CEO, selagi rutinitas itu merupakan keinginan dan bagian dari makna hidup Anda, maka Anda telah memegang kendali atas waktu.
Akan tetapi, sebaliknya, jika Anda mengeluh dan merasa tertekan dengan rutinitas yang Anda lakukan–termasuk sering diperintah oleh atasan–itu berarti Anda telah kehilangan kendali atas diri Anda.
Peran Uang dalam Mencapai Kesejahteraan Sejati
Uang tetap menjadi faktor penting dalam perjalanan menuju kekayaan sejati, tetapi dalam konteks ini, bukanlah jumlah uang yang mutlak besar yang menjadi kunci.
Kebebasan finansial (financial freedom) untuk mengejar passion dan kebahagiaan adalah esensi dari kesejahteraan sejati.
Tolak ukur nominal yang disarankan untuk mencapai kesejahteraan yaitu jumlah uang yang memadai untuk mencukupi kebutuhan dasar dan memberikan kebebasan untuk mengejar keinginan Anda. Tentu saja, semakin sedikit kebutuhan dan keinginan Anda, semakin kecil nominal yang diperlukan.
Kebahagiaan dan kesejahteraan tidak selalu sejalan dengan jumlah uang yang dimiliki
Ini berarti bahwa memiliki banyak uang tidak selalu merupakan indikator langsung dari tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan seseorang.
Meskipun uang dapat memberikan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan material, ada faktor-faktor lain yang juga berperan penting dalam menciptakan kebahagiaan sejati.
Contoh mudahnya adalah seseorang yang memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi dan gaya hidup mewah, tetapi merasa terjebak dalam rutinitas yang melelahkan sehingga tidak memiliki waktu untuk keluarga atau mengejar passion.
Walaupun secara finansial mereka berada dalam posisi yang baik, kekurangan waktu dan kehilangan kebebasan untuk mengejar hal-hal yang benar-benar penting bagi mereka dapat menyebabkan depresiasi kebahagiaan.
Di sisi lain, bayangkan seseorang dengan penghasilan yang lebih rendah, tetapi memiliki pekerjaan yang mereka cintai dan memungkinkan mereka memiliki waktu untuk berinteraksi dengan keluarga, mengejar hobi, atau memberikan kontribusi pada masyarakat.
Meskipun secara finansial mungkin mereka tidak seberuntung seperti orang pertama, mereka bisa jadi lebih bahagia karena hidup sesuai dengan nilai-nilai dan keinginan mereka.
Dengan kata lain, kita harus melihat kekayaan lebih dari sekadar jumlah uang yang dimiliki.
Kesejahteraan sejati dapat dicapai melalui keseimbangan antara keuangan yang cukup dan kemampuan untuk hidup sesuai dengan tujuan, nilai-nilai, dan keinginan pribadi.
Contoh Kasus pada Beli Rumah KPR vs Ngontrak
1. KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
Katakanlah Anda memutuskan untuk membeli rumah menggunakan KPR karena tidak memiliki cukup uang untuk membayar secara tunai.
Anda mungkin berhasil mendapatkan rumah yang diimpikan (dan Anda bahagia dengan itu), tetapi ingatlah bahwa pembayaran bulanan KPR dapat mengakibatkan tekanan finansial yang signifikan.
Ini berarti bahwa kesejahteraan Anda tidak hanya bergantung pada kepemilikan fisik rumah tersebut, tetapi juga pada keseimbangan pembayaran KPR.
Jangan sampai, di satu sisi Anda bahagia karena memiliki rumah dengan KPR, tetapi di sisi lain Anda stres dengan cicilan bulanan. Kondisi seperti ini akan menjauhkan Anda dengan kesejahteraan yang sejati.
2. Menyewa Rumah
Anda mungkin memilih untuk menyewa rumah (atau ngontrak) karena belum memiliki cukup uang untuk membeli rumah, dan tidak tertarik dengan KPR.
Meskipun secara finansial mungkin lebih fleksibel daripada KPR, Anda sama sekali tidak memiliki kepemilikan fisik atas rumah tersebut.
Namun, kebahagiaan sejati bagi penyewa dapat berasal dari kebebasan untuk berpindah atau menyesuaikan lokasi tanpa keterlibatan cicilan kredit yang besar.
Kebebasan ini memungkinkan Anda untuk menjalani hidup sesuai keinginan tanpa terlalu terikat oleh tanggungan finansial yang besar.
Tantangan dari KPR dan ngontrak rumah yaitu bagaimana Anda bersyukur dan menerima dengan baik segala konsekuensi dari pilihan-pilihan tersebut.
Mengelola Ekspektasi dan Hidup Bersyukur
Mencapai kesejahteraan sejati juga melibatkan manajemen ekspektasi yang baik. Semakin sedikit yang kita inginkan atau semakin rendah ekspektasi kita dalam hidup, semakin mudah perjalanan menuju kesejahteraan.
Ini tidak hanya berkaitan dengan barang material, tetapi juga dengan ambisi dan harapan yang realistis, sama seperti pilihan Anda antara KPR vs ngontrak rumah.
Hidup dengan rasa syukur atas apa yang telah kita capai hingga saat ini adalah kunci untuk menumbuhkan kebahagiaan yang sejati.
Pandangan Akhir
Kekayaan yang sebenarnya (wealth) adalah tentang kebebasan, kepuasan, dan kebahagiaan. Ini adalah perjalanan menuju keseimbangan antara kontrol atas waktu dan pemahaman tentang nilai-nilai sejati dalam hidup.
Dengan menilai kekayaan sebagai kemampuan untuk hidup secara independen dan memimpin hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kita pegang, kita dapat mencapai kesejahteraan sejati.
Semoga artikel ini dapat memotivasi kita semua untuk memahami arti ‘kaya’ yang sesungguhnya.