Pasar saham AS mengalami goncangan hebat pada hari Jumat (2/8/2024) setelah laporan pekerjaan bulan Juli menunjukkan penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve yang berkepanjangan dapat berakhir dengan resesi. Banyak investor merasa bahwa bank sentral mungkin telah terlambat untuk mulai menurunkan suku bunga.
Key Takeaways:
- Penurunan Saham Utama: Nasdaq turun 2.6%, memasuki wilayah koreksi, sementara Dow Jones anjlok 600 poin dan S&P 500 jatuh 1.8%.
- Laporan Pekerjaan yang Mengecewakan: Ekonomi AS menambah lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Juli, dengan tingkat pengangguran naik menjadi 4.3%.
- Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga: Pedagang memperkirakan tiga kali pemotongan suku bunga tahun ini dengan penurunan 50 basis poin pada bulan September.
- Penurunan Saham Teknologi dan Chipmaker: Laporan pendapatan Intel yang mengecewakan dan panduan penjualan Amazon yang mengecewakan menambah tekanan pada saham teknologi.
- Prospek Minggu Depan: Investor akan memantau laporan pendapatan dari perusahaan besar dan perkembangan ekonomi baru di tengah ekspektasi pemotongan suku bunga.
Penurunan Indeks Saham Utama
Indeks Nasdaq Composite (^IXIC), yang banyak dihuni oleh saham-saham teknologi, turun 2.6% setelah rilis laporan pekerjaan tersebut. Penurunan ini membawa Nasdaq masuk ke wilayah koreksi, yaitu lebih dari 10% di bawah level tertinggi terbarunya pada awal Juli. Indeks Dow Jones Industrial Average (^DJI) juga mengalami penurunan signifikan sebesar 1.5%, atau lebih dari 600 poin, sementara indeks S&P 500 (^GSPC) jatuh 1.8%.
Ketiga indeks utama mencatat kerugian mingguan, dengan S&P dan Dow Jones masing-masing turun 2%, dan Nasdaq kehilangan 3%. Indeks Russell 2000 (RUT), yang berfokus pada saham-saham berkapitalisasi kecil, mengalami penurunan mingguan yang lebih besar sekitar 6.8%.
Laporan Pekerjaan yang Mengecewakan
Menurut laporan nonfarm payrolls dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, ekonomi AS menambah lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Juli. Tingkat pengangguran naik tak terduga menjadi 4.3%. Tanda-tanda pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja ini memperkuat kekhawatiran tentang kemungkinan resesi dan meningkatkan ekspektasi bahwa suku bunga akan segera dipotong.
Saat ini, para pedagang memperkirakan akan ada tiga kali pemotongan suku bunga tahun ini, yaitu pada bulan September, November, dan Desember. Taruhan terbesar adalah penurunan sebesar 50 basis poin pada bulan September. Yield pada Treasury 10-tahun turun lebih jauh di bawah level 4% setelah laporan pasar tenaga kerja tersebut, diperdagangkan di sekitar 3.79%.
Dampak pada Saham Teknologi dan Chipmaker
Berita mengenai saham-saham individu juga suram. Laporan pendapatan Intel yang mengecewakan menambah tekanan pada saham di tengah pertanyaan tentang keuntungan dari investasi kecerdasan buatan (AI) untuk perusahaan teknologi besar. Intel mengumumkan akan memangkas pekerjaan dan menangguhkan dividen setelah perkiraan penjualannya kurang dari yang diharapkan dan tidak mencapai target pendapatan. Saham Intel anjlok lebih dari 26%, menyeret saham-saham perusahaan chip lainnya ikut turun.
Sementara itu, saham Amazon turun hampir 9% setelah panduan penjualan yang tidak sesuai dengan perkiraan Wall Street. Di sisi lain, saham Apple menunjukkan kinerja relatif lebih baik, naik kurang dari 1% setelah perusahaan mengalahkan ekspektasi pendapatan meskipun melaporkan penurunan penjualan iPhone.
Pandangan untuk Minggu Depan
Minggu pertama bulan Agustus diwarnai oleh volatilitas pasar yang tinggi, laporan pekerjaan bulan Juli yang mengecewakan, dan peningkatan perbincangan tentang ukuran pemotongan suku bunga yang diharapkan pada bulan September oleh The Fed. Raksasa teknologi menunjukkan hasil yang beragam dalam beberapa hari terakhir, dan pasar akan terus memantau apakah sektor ini dapat pulih dari wilayah koreksi.
Sementara itu, sejumlah nama besar dijadwalkan untuk melaporkan hasil minggu depan, melanjutkan musim pendapatan yang dimainkan di tengah pemilihan presiden dan data ekonomi baru yang memicu diskusi tentang kemungkinan resesi. Perusahaan seperti Disney (DIS), Uber (UBER), Eli Lilly (LLY), dan Novo Nordisk (NVO) dijadwalkan untuk melaporkan hasil dalam beberapa hari mendatang.
Kesimpulan
Pasar saham AS mengalami minggu yang penuh gejolak dengan penurunan tajam setelah laporan pekerjaan yang mengecewakan, memicu kekhawatiran tentang resesi dan kebijakan suku bunga Federal Reserve. Dengan hasil beragam dari raksasa teknologi dan ekspektasi pemotongan suku bunga yang meningkat, pasar akan terus menghadapi volatilitas di minggu-minggu mendatang.