Morgan Stanley, salah satu bank investasi terbesar di dunia, baru-baru ini merilis laporan yang menyatakan bahwa pasar minyak mentah (crude oil) saat ini sedang ketat, tetapi diperkirakan akan mengalami surplus pada tahun 2025. Namun, harga minyak mentah Brent diprediksi akan turun ke kisaran pertengahan hingga tinggi $70-an per barel. Laporan ini memberikan gambaran rinci tentang dinamika pasar minyak yang sedang berlangsung dan prospeknya di masa mendatang.
Prediksi Keseimbangan Pasar
Menurut catatan yang diterbitkan oleh Morgan Stanley pada hari Jumat, ketatnya pasokan minyak akan berlanjut untuk sebagian besar kuartal ketiga tahun ini. Namun, keseimbangan pasar diperkirakan akan kembali pada kuartal keempat, saat permintaan musiman berkurang dan pasokan dari OPEC serta non-OPEC mulai tumbuh.
Tiga sumber yang diwawancarai oleh Reuters minggu lalu menyatakan bahwa OPEC+ kemungkinan tidak akan mengubah kebijakan output grup pada pertemuan mini-menteri bulan depan, tetap berpegang pada rencana untuk mulai mengurangi pemotongan produksi minyak mulai Oktober.
Pertumbuhan Pasokan Minyak
Morgan Stanley memperkirakan pasokan minyak dari OPEC dan non-OPEC akan tumbuh sekitar 2,5 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2025, jauh di atas pertumbuhan permintaan. Hal ini menunjukkan bahwa produksi minyak global akan meningkat lebih cepat dibandingkan dengan permintaan, yang dapat menyebabkan surplus pasokan di pasar.
Perkembangan Kilang Minyak
Pengoperasian kilang minyak diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus tahun ini dan tidak akan kembali ke tingkat tersebut hingga Juli 2025. Puncak pengoperasian kilang ini merupakan respons terhadap permintaan musiman yang tinggi selama musim panas, terutama di belahan bumi utara.
Prediksi Harga Minyak
Morgan Stanley mempertahankan perkiraannya untuk harga minyak mentah Brent pada kuartal ketiga 2024 tetap di $86 per barel.
Harga Minyak Brent Melonjak di Atas $87: Level Tertinggi Sejak April 2024
Perkiraan ini sejalan dengan proyeksi Goldman Sachs yang juga memproyeksikan harga rata-rata minyak Brent pada kuartal ketiga sebesar $86 per barel.
Pada hari Senin, harga minyak mentah Brent naik 0,54% menjadi $83,08 per barel pada pukul 05:35 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,54% menjadi $80,56 per barel.
Analisis Surplus Pasar
Surplus pasar minyak yang diprediksi Morgan Stanley untuk tahun depan didasarkan pada beberapa faktor kunci:
- Pertumbuhan Pasokan: Pertumbuhan pasokan minyak dari OPEC dan non-OPEC diperkirakan akan melampaui pertumbuhan permintaan. Peningkatan produksi sebesar 2,5 juta bpd akan menciptakan kelebihan pasokan di pasar global.
- Pengurangan Permintaan Musiman: Permintaan musiman yang biasanya tinggi selama musim panas akan berkurang pada kuartal keempat, membantu mengembalikan keseimbangan pasar.
- Kebijakan Output OPEC+: OPEC+ yang diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan output mereka dalam waktu dekat menunjukkan bahwa peningkatan pasokan akan terus berlanjut.
Dampak pada Pasar dan Ekonomi
Surplus pasokan minyak dapat memiliki beberapa dampak penting:
- Penurunan Harga Minyak: Dengan pasokan yang melebihi permintaan, harga minyak diperkirakan akan turun. Penurunan harga ini dapat mengurangi pendapatan negara-negara penghasil minyak tetapi juga dapat menurunkan biaya energi bagi konsumen dan industri.
- Stabilitas Ekonomi Global: Harga minyak yang lebih rendah dapat membantu menurunkan tekanan inflasi global, memberikan dukungan bagi ekonomi yang sedang pulih dari dampak pandemi COVID-19.
- Investasi di Sektor Energi: Investor mungkin perlu menyesuaikan strategi mereka di sektor energi, mengingat potensi penurunan harga minyak dan perubahan dalam dinamika pasokan dan permintaan.
Kesimpulan
Prediksi Morgan Stanley bahwa pasar minyak akan mengalami surplus tahun 2025 memberikan gambaran tentang bagaimana pasar energi global dapat berubah dalam waktu dekat.
Dengan peningkatan pasokan yang diperkirakan melampaui permintaan, harga minyak mentah (crude oil) diperkirakan akan turun, menciptakan berbagai dampak bagi ekonomi global dan industri energi. Investor dan pemangku kepentingan lainnya perlu memantau perkembangan ini dengan cermat untuk menyesuaikan strategi mereka dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar yang berubah ini.