Dalam beberapa minggu terakhir, permintaan akan emas telah meningkat seiring dengan meningkatnya risiko geopolitik global. Emas, sebagai aset safe-haven, sering kali menjadi pilihan utama para investor ketika ketidakpastian meningkat.
Saat ini, beberapa peristiwa geopolitik yang signifikan sedang berlangsung, yang telah menyebabkan peningkatan permintaan dan harga emas. Berikut adalah analisis mendalam tentang apa yang terjadi dan bagaimana hal itu memengaruhi harga emas.
Harga Gold XAUUSD Terapresiasi 1,4% Hari Ini
Harga emas XAU/USD mengalami peningkatan signifikan, naik dari Rp2.328 (harga pembukaan kemarin) menjadi Rp2.360 (hari ini 21/06/2024). Peningkatan ini mencerminkan kenaikan hampir 1,4% dalam satu hari perdagangan.
Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan permintaan safe-haven akibat ketidakpastian geopolitik global. Pergerakan harga ini juga menunjukkan bahwa emas tetap menjadi aset yang diandalkan oleh investor untuk melindungi kekayaan mereka di tengah meningkatnya risiko global. Dengan demikian, emas terus menunjukkan performa yang kuat dalam menghadapi volatilitas pasar.
Geopolitik Memanas: Israel, Lebanon, dan BRICS
Israel vs. Lebanon
Ketegangan di Timur Tengah telah mencapai titik didih baru setelah pejabat Israel mengeluarkan ancaman untuk melancarkan “perang total” dengan Hizbullah di Lebanon. Ancaman ini muncul sebagai respons terhadap rilis rekaman drone oleh pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, yang menunjukkan rekaman udara dari pelabuhan Haifa di Israel, yang dioperasikan oleh perusahaan asing dari China dan India.
Serangan frontal oleh Israel akan menjadi eskalasi signifikan dalam konflik di wilayah tersebut, dan para diplomat AS sedang bekerja keras untuk mencegah hal ini terjadi.
Rusia dan Korea Utara
Di belahan dunia lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani pakta dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang menjamin bahwa kedua negara akan saling mendukung jika diserang. Ini adalah perkembangan yang mengkhawatirkan bagi banyak investor, karena meningkatkan ketidakpastian dan risiko geopolitik global.
BRICS dan Perdagangan Global
Selain itu, Malaysia mengumumkan rencananya untuk bergabung dengan federasi perdagangan BRICS, mengikuti jejak Thailand yang juga menyatakan niat serupa pada bulan Mei lalu. Pertumbuhan kekuatan BRICS sebagai penyeimbang terhadap dominasi Barat dan AS memicu kekhawatiran di kalangan strategis global karena berpotensi memecah aliran perdagangan dunia yang mulus.
Analisis Teknikal XAUUSD: Titik Persimpangan Penting untuk Harga Emas
Tren Harga dan Pola Teknikal
Harga emas (XAU/USD) baru-baru ini naik 1,4 persen untuk diperdagangkan di kisaran $2,361-an. Kenaikan ini membawa harga emas ke level resistance kunci pada garis tren dan Simple Moving Average (SMA) 50 hari, yang berada di sekitar $2,340. Pada titik ini, emas telah menembus persimpangan teknikal dan cenderung bergerak ke atas untuk waktu yang akan datang.
Harga emas yang berhasil menembus resistance tersebut secara meyakinkan akan membatalkan pola bearish Head-and-Shoulders (H&S) yang telah terbentuk pada grafik harian. Breakout ini biasanya ditandai dengan candle bullish harian panjang yang menembus resistance dengan jelas dan ditutup mendekati puncaknya, atau tiga candle bullish berturut-turut yang menembus level tersebut.
Saat ini terjadi, pergerakan gold XAUUSD berpotensi melanjutkan tren naiknya dengan target awal di pertengahan $2,380-an, yang merupakan puncak tertinggi pada 7 Juni.
Risiko Pola Head-and-Shoulders
Namun, jika emas gagal menembus di atas level ini, pola H&S bearish tetap mungkin terjadi. Pola H&S biasanya terjadi pada puncak pasar dan menandakan perubahan tren. Pola H&S pada emas telah menyelesaikan left shoulder, right shoulder, dan head. Garis neckline dari pola ini berada di level support $2,279.
Breakout yang meyakinkan di bawah neckline akan memvalidasi pola H&S dan mengaktifkan target penurunan. Target pertama yang lebih konservatif adalah $2,171, dihitung dengan mengambil rasio Fibonacci 0.618 dari tinggi pola dan mengekstrapolasikannya ke bawah dari neckline. Target kedua adalah $2,106, yaitu tinggi penuh dari pola yang diekstrapolasikan ke bawah.
Sebaliknya, jika emas berhasil menembus di atas $2,345, ini akan meragukan pola H&S dan bisa menandakan kelanjutan tren naik dengan target awal di puncak $2,450.
Mengapa Emas Menjadi Pilihan Safe-Haven?
Nilai Intrinsik dan Keamanan
Emas telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai yang andal dan aset safe-haven selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Ketika ketegangan geopolitik meningkat, seperti yang kita lihat saat ini dengan ancaman perang di Timur Tengah dan aliansi baru antara Rusia dan Korea Utara, investor cenderung beralih ke emas untuk melindungi kekayaan mereka.
Perlindungan Terhadap Inflasi
Selain itu, emas juga sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Dengan meningkatnya tekanan inflasi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, permintaan emas sebagai aset yang dapat mempertahankan nilai terhadap daya beli yang menurun semakin meningkat.
Prospek Masa Depan Harga Emas
Kenaikan harga emas baru-baru ini sebagian besar didorong oleh peningkatan risiko geopolitik. Jika ketegangan antara Israel dan Lebanon berlanjut atau bahkan meningkat, serta jika aliansi antara Rusia dan Korea Utara semakin kuat, kita bisa melihat permintaan emas terus meningkat.