Jakarta, 22 April 2025 — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (ANTAM) kembali mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Hari ini, harga emas Antam untuk pecahan 1 gram resmi dipatok sebesar Rp2.016.000, naik tajam dibandingkan hari sebelumnya. Ini merupakan kali pertama harga emas Antam menembus level psikologis Rp2 juta per gram, mencerminkan sentimen global yang semakin kuat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Harga Emas Antam Hari Ini (22 April 2025)
Dikutip dari Butik Emas LM Graha Dipta, Jakarta, berikut adalah rincian harga emas batangan hari ini:
Berat | Harga Dasar | Harga Setelah PPh 0,25% |
0.5 gr | Rp1.058.000 | Rp1.060.645 |
1 gr | Rp2.016.000 | Rp2.021.040 |
Catatan: Harga emas Antam di atas belum termasuk PPh 22 sebesar 0,25% untuk pembeli yang memiliki NPWP, sesuai dengan ketentuan terbaru dari Kementerian Keuangan.
Grafik Kenaikan Harga Emas 5 Tahun Terakhir
Tren harga emas Antam dalam lima tahun terakhir menunjukkan lonjakan tajam terutama dalam dua tahun terakhir:
Tahun | Harga Akhir Tahun (Rp/gr) |
2020 | 965.000 |
2021 | 940.000 |
2022 | 937.000 |
2023 | 1.096.000 |
2024 | 1.234.000 |
2025* | 2.016.000 |
*Data 2025 mengacu pada harga per 22 April 2025.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Kenaikan drastis harga emas dipengaruhi oleh sejumlah faktor global yang saling berkaitan:
1. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed
Pasar memperkirakan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada pertengahan 2025. Kebijakan moneter yang lebih longgar ini menekan nilai dolar AS dan menguntungkan harga emas.
2. Gejolak Geopolitik
Ketegangan geopolitik di berbagai kawasan seperti Timur Tengah, konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung, hingga ketegangan AS–Tiongkok mendorong investor global memilih emas sebagai aset pelindung nilai.
3. Kekhawatiran Resesi Global
Laporan terbaru dari IMF dan OECD menunjukkan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025. Ancaman resesi mendorong pelarian modal dari aset berisiko ke logam mulia.
4. Kenaikan Permintaan dari Bank Sentral
Negara-negara besar seperti Tiongkok dan India terus meningkatkan cadangan emas mereka sebagai strategi diversifikasi aset cadangan devisa.
5. Inflasi yang Masih Tinggi
Meskipun inflasi di negara maju mulai melandai, tingkat harga yang tetap tinggi mendorong masyarakat mencari aset lindung nilai seperti emas.
Apa Implikasinya bagi Investor Ritel di Indonesia?
Bagi investor ritel, tren kenaikan harga emas membuka peluang untuk penguatan portofolio jangka panjang. Namun, dengan harga yang telah mencapai titik tertinggi, penting untuk mempertimbangkan strategi akumulasi bertahap (dollar-cost averaging) guna meminimalkan risiko beli di harga puncak.
Selain itu, dengan tren global yang belum menunjukkan kepastian stabilitas, emas berpotensi tetap menjadi aset yang menarik sepanjang 2025.
Kesimpulan
Harga emas Antam yang menembus Rp2 juta per gram menjadi sinyal kuat bahwa pasar global saat ini tengah mengalami tekanan besar dari sisi moneter, geopolitik, dan ekonomi. Sebagai aset safe haven, emas membuktikan dirinya tetap menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian.