Harga minyak mengalami depresiasi setelah Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi dalam pemilu mendatang. Keputusan ini menciptakan ketidakpastian baru di pasar, mengingat potensi dampak pada stabilitas politik dan ekonomi Amerika Serikat.
Biden menyatakan dukungannya kepada Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat, sementara kekhawatiran muncul apakah langkah ini akan meningkatkan peluang Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih.
Perubahan Harga Minyak
Pada perdagangan awal minggu ini, minyak mentah Brent, yang merupakan patokan global, diperdagangkan mendekati $81 per barel setelah mengalami penurunan terbesar dalam satu hari sejak awal Juni.
Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) berada di bawah $79 per barel. Penurunan nilai dolar AS setelah pengumuman Biden juga memberikan dukungan terhadap harga minyak, mengingat komoditas ini diperdagangkan dalam mata uang dolar.
Ancaman Kebakaran di Kanada
Selain dampak dari pengumuman Biden, harga minyak juga didorong oleh ancaman kebakaran hutan di wilayah Alberta, Kanada. Gelombang panas yang melanda kawasan penghasil minyak ini telah memicu kebakaran yang mengancam produksi sekitar 348.000 barel per hari. Data dari Alberta Wildfire dan Alberta Energy Regulator menunjukkan potensi risiko terhadap produksi minyak yang signifikan.
Apa Itu Minyak Bumi: Asal, Penggunaan, Dampak, dan Implikasi
Pengaruh OPEC+ dan Ketegangan Geopolitik
Harga minyak telah mengalami peningkatan sepanjang tahun ini seiring dengan kebijakan OPEC+ yang mengurangi produksi, menciptakan situasi pengurangan stok global selama musim panas di Belahan Bumi Utara.
Harga Minyak Brent Melonjak di Atas $87: Level Tertinggi Sejak April 2024
Ketegangan geopolitik juga turut berperan, dengan konflik Israel-Hamas dan bentrokan dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran, termasuk Houthi di Yaman, menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas regional yang dapat mengancam pasokan minyak.
Pada akhir pekan, Israel melancarkan serangan terhadap sasaran di sekitar pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi sebagai balasan atas serangan drone di Tel Aviv. Serangan udara tersebut menargetkan fasilitas termasuk tempat penyimpanan bahan bakar, dengan saluran televisi yang dikelola Houthi menunjukkan api dan asap yang berkobar di instalasi yang terkena serangan.
Kondisi Pasar Saat Ini
Metrik pasar menunjukkan kondisi yang ketat dalam jangka pendek. Selisih prompt Brent — perbedaan antara dua kontrak terdekatnya — berada di $1,06 per barel dalam pola backwardation, yang merupakan tanda bullish. Dua minggu lalu, selisih ini adalah 76 sen. Pola ini menunjukkan bahwa permintaan jangka pendek lebih tinggi dibandingkan pasokan, yang mengindikasikan keketatan pasar yang dapat mendorong harga naik lebih lanjut.
Kesimpulan
Pengumuman pengunduran diri Joe Biden dari pencalonan kembali dalam pemilu presiden mendatang telah menciptakan ketidakpastian baru di pasar minyak, sementara ancaman kebakaran di Alberta, Kanada, menambah kekhawatiran tentang pasokan.
Di tengah kondisi pasar yang ketat dan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, harga minyak diperkirakan akan tetap berfluktuasi. Investor dan pelaku pasar perlu memantau perkembangan ini dengan cermat, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap harga dan stabilitas pasokan minyak global.