NVIDIA Corporation (NVDA) telah mencatat sejarah dengan kapitalisasi pasar (market cap) yang mencapai $3.35 triliun, menjadikannya perusahaan publik terbesar di dunia, meskipun hanya sebentar. Lompatan besar ini diprediksi akan terus berlanjut, dengan banyak analis yang percaya bahwa prospek NVIDIA akan mencapai market cap $5 triliun pada tahun 2025.Â
Artikel ini akan menjelaskan mengapa prospek saham NVIDIA sangat cerah, terutama dengan peran penting kecerdasan buatan (AI) dalam perkembangan perusahaan ini.
Investasi di Saham NVIDIA Modal $1000 Jadi $304.350: Naik 30 Ribu Persen dalam 10 Tahun
Chip AI Generasi Terbaru dari NVIDIA
NVIDIA telah menginvestasikan lebih dari $2 miliar untuk mengembangkan chip AI generasi berikutnya, yang dikenal sebagai chip Blackwell. Chip ini dirancang untuk mendukung AI generatif, yang disebut NVIDIA sebagai “teknologi paling penting di zaman kita.” Dengan chip Blackwell, NVIDIA berharap dapat memimpin revolusi industri baru dengan menyediakan AI untuk berbagai industri.
Yang menarik, NVIDIA tidak hanya puas dengan keberhasilan saat ini. Perusahaan ini berencana untuk meluncurkan chip AI generasi baru setiap tahun hingga akhir dekade ini. Strategi ini memastikan bahwa NVIDIA tetap berada di depan pasar dan terus mendominasi dalam bidang teknologi AI. Bloomberg TV bahkan menyatakan bahwa di S&P 500, NVIDIA telah menjadi “yang terhebat dari semua.”
Perkembangan Saham dan Prediksi Pertumbuhan
Setelah melakukan pemecahan saham (stock split) 10-untuk-1 atau 10:1, harga saham NVIDIA naik sebesar 33%. Meskipun nilai saham sempat turun dari puncaknya, banyak yang melihat ini sebagai peluang pembelian yang baik. Harga saham yang lebih rendah pasca stock split telah membuka pintu bagi investor kecil dan pasar ritel yang lebih besar.
NVIDIA memiliki rasio harga terhadap pendapatan (P/E) sebesar 70, yang mungkin terlihat terlalu tinggi (mahal atau overvalued) pada pandangan pertama jika dibandingkan dengan raksasa teknologi lain seperti Microsoft dan Apple yang memiliki P/E masing-masing sebesar 39 dan 33.
Namun, rasio P/E ini tidak memberikan gambaran lengkap bagi perusahaan yang berada dalam fase pertumbuhan cepat. Rasio harga terhadap pertumbuhan pendapatan (PEG) NVIDIA di bawah 1 menunjukkan bahwa valuasinya lebih masuk akal jika memperhitungkan laju pertumbuhannya yang pesat.
Perusahaan ini telah menetapkan target pendapatan kuartal kedua fiskal 2025 sebesar $28 miliar, yang merupakan peningkatan 8% dari kuartal sebelumnya dan peningkatan 107% tahun-ke-tahun. Angka-angka ini menunjukkan permintaan yang sangat tinggi untuk chip NVIDIA, terutama dalam sektor AI.
Pengaruh Algoritma Perdagangan
Sementara NVIDIA terus tumbuh, pasar saham secara keseluruhan dipengaruhi oleh algoritma perdagangan yang kompleks. Algoritma ini, seperti yang digunakan oleh Citadel, sering memengaruhi harga saham dengan memperdagangkan saham yang dianggap overbought atau oversold berdasarkan volatilitas pasar.Â
Algoritma mean reversion, misalnya, dapat memompa harga saham yang turun atau menekan harga saham yang naik, tergantung pada volume perdagangan dan volatilitas pasar.
Namun, NVIDIA tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh algoritma ini. Hal ini disebabkan oleh fundamental perusahaan yang kuat dan permintaan yang terus meningkat untuk produknya. Keberhasilan NVIDIA dalam mengatasi tantangan dari algoritma perdagangan dan tetap fokus pada pertumbuhan jangka panjangnya menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak analis optimis terhadap prospek saham perusahaan ini.
Keunggulan Kompetitif NVIDIA
Ada berbagai faktor mengapa prospek saham NVIDIA tampak menjanjikan ke depan. Berikut adalah tujuh alasan mengapa NVIDIA diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam dua tahun ke depan (2025 dan 2026):
- CEO Visioner: Jensen Huang, CEO NVIDIA, dikenal sebagai pemimpin visioner yang berperan besar dalam kesuksesan perusahaan ini. Seperti Larry Ellison dari Oracle atau Mark Zuckerberg dari Facebook, Huang memimpin dengan visi yang kuat.
- Barier Tinggi untuk Masuk: Pasar chip AI memiliki hambatan masuk yang sangat tinggi. Memproduksi chip berkualitas membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar, membuat pesaing sulit untuk mengejar.
- Biaya Switching yang Tinggi: Setelah menggunakan produk NVIDIA, pelanggan cenderung setia karena ketergantungan pada perangkat lunak CUDA dan ekosistem yang ada. Hal ini menciptakan penghalang bagi pelanggan untuk beralih ke produk pesaing.
- Dominasi Pangsa Pasar: NVIDIA memiliki pangsa pasar yang dominan dalam industri GPU, yang membuat pesaing sulit untuk mengejar ketertinggalan.
- Peta Jalan Produk yang Kuat: NVIDIA memiliki peta jalan produk yang kuat dan beragam, mulai dari chip hingga perangkat lunak, yang memastikan inovasi berkelanjutan.
- Standar Industri dalam AI: GPU NVIDIA telah menjadi standar default dalam industri AI, baik untuk pengujian maupun inference.
- Angka yang Mengagumkan: Pertumbuhan pendapatan dan margin kotor yang tinggi menunjukkan performa keuangan yang kuat dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Simpulan
Prospek saham NVIDIA tampak cerah, dengan berbagai faktor yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan ini. Dari investasi besar dalam pengembangan chip AI generasi terbaru hingga dominasi pasar dan kepemimpinan yang visioner, NVIDIA siap untuk terus memimpin industri teknologi AI.Â
Dengan permintaan yang terus meningkat dan inovasi berkelanjutan, tidak mengherankan jika kapitalisasi pasar NVIDIA diprediksi bakal mencapai $5 triliun dalam beberapa tahun ke depan, termasuk tahun 2025 atau 2026. Bagi investor, NVIDIA tetap merupakan pilihan relatif menarik dan potensial untuk investasi jangka panjang.
Namun, penting bagi investor untuk terlebih dahulu melakukan analisis lebih lanjut, khususnya baik analisis teknikal maupun fundamental. Hal ini untuk menentukan apakah saham NVIDIA sudah terlalu mahal (overvalued) atau masih relatif murah (undervalued). Dengan demikian, investor dapat membeli saham NVDA di harga wajar (fair price).