Harga emas XAUUSD di pasar forex tetap stabil di atas $2.400 per ons saat para trader menantikan data indeks harga produsen yang akan dirilis pada hari Jumat. Logam mulia ini meroket 1,9% pada hari Kamis (11/07/2024), apresiasi terbesar sejak Maret.
Hal ini meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan September, dengan setidaknya dua kali pemotongan seperempat poin yang diprediksi terjadi tahun ini. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, yang tidak membayar bunga.
Kinerja Emas Tahun Ini
Emas, yang mencapai rekor $2.450,07 pada bulan Mei, telah mengalami kenaikan 17% tahun ini meskipun menghadapi tantangan seperti suku bunga tinggi dan inflasi yang persisten. Pembelian kuat oleh bank sentral, termasuk yang baru-baru ini dilakukan oleh India, Turki, Serbia, dan Uganda, telah membantu mendorong harga emas naik.
Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga
Dengan pasar sekarang melihat kemungkinan besar perubahan kebijakan oleh Federal Reserve pada bulan September, investor semakin tertarik untuk meningkatkan eksposur mereka terhadap emas. Analis dari ANZ Group Holdings Ltd., Brian Martin dan Daniel Hynes, menyatakan dalam sebuah catatan bahwa emas tetap menjadi aset yang menarik di tengah prospek pemotongan suku bunga.
Pergerakan Harga Terbaru
Pada pukul 10:24 pagi di London, emas sedikit turun 0,4% menjadi $2.405,54. Indeks Dolar Bloomberg sedikit berfluktuasi setelah terkoreksi 0,5% pada sesi sebelumnya. Perak turun setelah naik 2,1% pada hari Kamis. Palladium dan platinum juga mengalami depresiasi.
Dengan investor yang terus memantau data ekonomi dan kebijakan moneter, emas diperkirakan akan tetap menjadi aset yang penting dalam portofolio mereka. Data inflasi yang akan datang akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga dan, pada gilirannya, harga emas di masa mendatang.