Advertorial – Presale proyek Solaxy, sebuah solusi penskalaan layer-2 untuk blockchain Solana, dilaporkan telah mendekati angka $23 juta. Pencapaian ini mencerminkan tingginya minat investor terhadap proyek yang diklaim dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya transaksi di jaringan Solana.
Perkembangan Presale Solaxy
Saat ini, Solaxy telah mengumpulkan dana sebesar $22,9 juta dan hanya membutuhkan kurang dari $100 ribu untuk mencapai tonggak $23 juta. Meski demikian, target tersebut masih bergantung pada partisipasi investor dalam periode presale yang masih berlangsung.
Solaxy sebagai Solusi Layer-2 untuk Solana
Solana dikenal sebagai salah satu blockchain dengan jumlah pengguna aktif bulanan tertinggi, yang mengalami lonjakan sebesar 349% dalam enam bulan terakhir. Berdasarkan data terkini, jumlah pengguna bulanan Solana mencapai 86,3 juta, melampaui BNB Chain dengan 36,2 juta pengguna dan Ethereum yang berada di posisi keenam dengan 7,5 juta pengguna.
Dalam sepekan terakhir, volume perdagangan Solana tercatat mencapai $21,28 miliar, menjadikannya sebagai jaringan blockchain dengan volume transaksi terbesar kedua setelah BNB Chain. Namun, meskipun memiliki kapasitas pemrosesan tinggi hingga 65.000 transaksi per detik (TPS), Solana masih menghadapi tantangan berupa kemacetan jaringan saat terjadi lonjakan aktivitas perdagangan yang signifikan. Situasi ini berpotensi menyebabkan kegagalan transaksi dan kenaikan biaya gas bagi pengguna.
Solaxy dikembangkan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui solusi layer-2. Dengan memproses transaksi di luar rantai sebelum diselesaikan di jaringan utama Solana, Solaxy diklaim dapat membantu meningkatkan efisiensi jaringan dan mengurangi beban kerja.
Namun, sebagai proyek yang masih dalam tahap awal, efektivitas solusi ini dalam menangani masalah kemacetan dan biaya transaksi yang tinggi masih harus diuji lebih lanjut.
Integrasi Multi-Chain dan Potensi Likuiditas
Tim pengembang Solaxy telah menciptakan token $SOLX sebagai aset multi-chain yang dapat digunakan di jaringan Solana dan Ethereum. Langkah ini bertujuan untuk menarik lebih banyak likuiditas dari ekosistem Ethereum, yang saat ini memiliki Total Value Locked (TVL) terbesar di antara blockchain lainnya.
Menurut data dari DeFiLlama, TVL Ethereum saat ini mencapai $59,68 miliar, jauh di atas Solana yang berada di peringkat kedua dengan $8,5 miliar. Dengan adanya kompatibilitas antara Solaxy dan Ethereum, proyek ini berpotensi menyerap sebagian likuiditas dari Ethereum ke ekosistem Solana. Namun, keberhasilan strategi ini bergantung pada adopsi dan penerimaan komunitas kripto.
Program Staking dan Insentif Investor
Sebagai bagian dari upaya menarik investor, Solaxy menawarkan program staking dengan imbalan hingga 178% APY bagi peserta presale. Tingkat imbalan ini bersifat dinamis dan akan berkurang secara bertahap seiring meningkatnya jumlah token yang dikunci dalam pool staking.
Proses staking mengharuskan token $SOLX dikunci setidaknya selama tujuh hari setelah peluncuran resmi. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi tekanan jual dan membantu stabilisasi harga token setelah diluncurkan di pasar. Hingga saat ini, lebih dari 6,4 miliar token $SOLX telah dikunci dalam program staking, menunjukkan adanya partisipasi awal dari komunitas kripto.
Keamanan dan Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
Dalam aspek keamanan, tim Solaxy mengklaim telah melewati audit dari Coinsult dengan hasil yang tidak menemukan potensi permasalahan pada kontrak pintar mereka. Meskipun demikian, calon investor disarankan untuk tetap melakukan riset independen sebelum berinvestasi, mengingat industri kripto memiliki risiko tinggi, termasuk potensi penipuan dan volatilitas harga yang ekstrem.
Perlu dicatat bahwa presale Solaxy dilakukan melalui situs resmi mereka. Investor yang berminat dapat membeli token menggunakan $ETH, $SOL, atau $USDT setelah menghubungkan dompet kripto mereka ke platform presale.
Kesimpulan
Solaxy mengusung visi untuk menjadi solusi penskalaan layer-2 bagi Solana, dengan tujuan meningkatkan efisiensi jaringan dan mengurangi biaya transaksi. Dengan model multi-chain yang memungkinkan integrasi dengan Ethereum, proyek ini berupaya menarik lebih banyak likuiditas ke dalam ekosistem Solana.
Namun, sebagai proyek baru yang masih dalam tahap pengembangan, efektivitas dan keberlanjutan Solaxy masih perlu diuji di masa mendatang. Investor disarankan untuk memahami risiko yang ada serta mengikuti perkembangan proyek melalui saluran resmi seperti akun media sosial X dan Telegram untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai presale dan roadmap proyek ini.
Pemberitahuan:
Mulai 9 Januari 2025, Bappebti menetapkan regulasi baru mengenai perdagangan aset kripto di Indonesia. Hanya token yang telah terdaftar resmi yang diperbolehkan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk ke Peraturan Bappebti No. 1 Tahun 2025. Moneynesia mendukung regulasi ini dan berkomitmen menciptakan ekosistem kripto yang transparan serta berkelanjutan di Indonesia.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Moneynesia.com tidak berafiliasi dengan Solaxy dan tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.