Valuasi pasar aset kripto global saat ini telah melampaui $4 triliun, dengan volume transaksi harian sekitar $160 miliar. Dalam perkembangan tersebut, teknologi layer-2 muncul sebagai salah satu solusi yang paling banyak dibicarakan karena berfungsi mempercepat pemrosesan transaksi dengan biaya lebih efisien.
Bitcoin, dengan kapitalisasi pasar sekitar $2,3 triliun, masih menjadi kripto terbesar di dunia. Namun, jaringan utamanya masih menghadapi keterbatasan skalabilitas: hanya mampu memproses 3–5 transaksi per detik. Kondisi ini sering kali menimbulkan kemacetan jaringan dan biaya transaksi yang tinggi. Selain itu, Bitcoin juga tidak mendukung kontrak pintar secara langsung, sehingga kalah fleksibel dibanding Ethereum maupun Solana.
Situasi ini membuka peluang bagi proyek-proyek yang berupaya menambahkan lapisan fungsionalitas di atas jaringan Bitcoin. Salah satu proyek yang mengklaim hadir sebagai solusi adalah Bitcoin Hyper (HYPER), sebuah layer-2berbasis Solana Virtual Machine (SVM).
Presale Bitcoin Hyper Tembus $16 Juta
Bitcoin Hyper melaporkan bahwa fase presale mereka telah mengumpulkan dana lebih dari $16 juta. Pihak proyek menyebutkan adanya aliran dana masuk rata-rata sekitar $100 ribu per hari, dengan harga token presale saat ini sekitar $0,012925.
Token $HYPER dapat dibeli menggunakan beberapa aset kripto populer, termasuk ETH, USDT, BNB, USDC, dan SOL, melalui dompet yang kompatibel dengan jaringan Ethereum (ERC-20). Salah satu dompet yang direkomendasikan oleh pihak proyek adalah Best Wallet, dompet multi-chain dengan dukungan lebih dari 60 jaringan blockchain.
Rencananya, setelah presale berakhir, $HYPER akan diluncurkan di bursa terdesentralisasi (DEX), dan tidak menutup kemungkinan juga hadir di bursa terpusat (CEX) di kemudian hari. Pihak tim juga mengalokasikan 10% dari total pasokan token untuk kebutuhan likuiditas bursa.
Bagaimana Bitcoin Hyper Bekerja?
Bitcoin Hyper diklaim dapat memproses ribuan transaksi per detik dengan biaya rendah, berkat penggunaan Solana Virtual Machine (SVM) yang mendukung pemrosesan transaksi secara paralel.
Secara garis besar, mekanismenya adalah:
-
Pengguna mengirimkan Bitcoin (BTC) ke jaringan Bitcoin Hyper melalui canonical bridge.
-
BTC tersebut akan “dikunci” di jaringan utama Bitcoin. Versi wrapped (wBTC) kemudian diterbitkan di Bitcoin Hyper untuk digunakan dalam aplikasi terdesentralisasi (dApps).
-
Ketika selesai, wBTC dapat ditebus kembali menjadi Bitcoin asli di jaringan utama.
Selain itu, selama periode presale, proyek ini menawarkan fasilitas staking dengan potensi imbal hasil hingga 70% APY, meskipun angka tersebut belum dapat dipastikan keberlanjutannya di masa depan.
Roadmap Menuju Desentralisasi
Menurut dokumen resmi proyek, roadmap Bitcoin Hyper terdiri dari lima tahap:
-
Tahap 1: Peluncuran presale dan protokol staking.
-
Tahap 2: Pengembangan utilitas dan komunitas.
-
Tahap 3: Peluncuran mainnet, jembatan kanonik, dan dApps pertama berbasis SVM.
-
Tahap 4: Perluasan ekosistem melalui kemitraan dan integrasi aplikasi.
-
Tahap 5: Desentralisasi penuh melalui tata kelola on-chain, di mana pemegang token dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Jika roadmap ini berjalan sesuai rencana, tim proyek menyebut bahwa Bitcoin Hyper akan menjadi salah satu layer-2dengan model tata kelola komunitas penuh.
Pandangan dan Catatan Kehati-hatian
Beberapa pengamat dan analis kripto, termasuk kreator konten di YouTube, sempat menyoroti Bitcoin Hyper sebagai proyek yang “layak diperhatikan.” Namun, perlu digarisbawahi bahwa opini tersebut bersifat subjektif.
Seperti proyek kripto lainnya, terutama yang masih berada di tahap presale, risiko investasi sangat tinggi. Tidak ada jaminan bahwa Bitcoin Hyper akan berhasil merealisasikan rencana pengembangannya atau mencapai adopsi luas. Investor disarankan untuk melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko sebelum berpartisipasi.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto tertentu. Pasar aset digital sangat fluktuatif dan berisiko tinggi. Moneynesia tidak memiliki afiliasi dengan proyek terkait, segala risiko ditanggung masing-masing pribadi.