Bitcoin, aset kripto terbesar di dunia, mengalami penurunan harga selama tiga hari berturut-turut. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tekanan makroekonomi akibat kebijakan hawkish dari Federal Reserve (The Fed) dan aksi ambil untung setelah harga Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Harga Bitcoin Jatuh di Bawah $100.000
Pada Jumat (20/12/2024), harga Bitcoin turun 2,8% menjadi $94.380, melanjutkan tren penurunan yang dimulai sejak awal pekan. Sebelumnya, Bitcoin sempat mencatatkan rekor tertinggi $108.244,9 pada Selasa, sebelum akhirnya turun drastis akibat aksi ambil untung dan prospek ekonomi global yang tidak pasti.
Penurunan ini semakin diperparah setelah pernyataan dari pejabat The Fed yang mengindikasikan hanya akan ada dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2025. Hal ini jauh dari ekspektasi sebelumnya, yang memperkirakan akan ada empat kali pemotongan suku bunga. Kebijakan moneter yang ketat cenderung mengurangi likuiditas di pasar, membuat aset spekulatif seperti Bitcoin menjadi kurang menarik bagi investor.
Sikap The Fed dan Dampaknya pada Bitcoin
Sikap hawkish The Fed telah menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga Bitcoin. Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa bank sentral tidak akan terlibat dalam inisiatif pemerintah untuk membangun cadangan strategis Bitcoin. Sikap ini menimbulkan keraguan terhadap rencana Presiden terpilih Donald Trump yang sebelumnya mengusulkan gagasan tentang “Strategic Bitcoin Reserve.” Gagasan ini diperkirakan akan menghadapi berbagai hambatan regulasi, sehingga sulit untuk direalisasikan.
El Salvador Tetap Membeli Bitcoin Meski Ada Peringatan IMF
Sementara itu, di belahan dunia lain, pemerintah El Salvador mengumumkan rencana untuk terus membeli Bitcoin meskipun mendapat peringatan dari International Monetary Fund (IMF). Presiden Nayib Bukele menyatakan bahwa pembelian Bitcoin akan dilanjutkan bahkan dengan kecepatan lebih tinggi. Langkah ini diambil setelah El Salvador mencapai kesepakatan pendanaan sebesar $1,4 miliar dengan IMF.
Namun, dalam kesepakatan tersebut, Bukele sepakat untuk mengurangi peran Bitcoin dalam ekonomi negaranya. Sebagai informasi, El Salvador adalah negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi pada tahun 2021. Langkah ini sempat memutus akses El Salvador ke pasar utang global, tetapi valuasi cadangan Bitcoin negara tersebut meningkat tajam setelah lonjakan harga baru-baru ini.
Kinerja Altcoin Mengikuti Tren Penurunan
Tidak hanya Bitcoin, mayoritas altcoin juga mengalami penurunan tajam akibat sentimen negatif pasar. Ethereum (ETH), cryptocurrency terbesar kedua, turun 7,5% menjadi $3.3379,39, sementara XRP turun 2,5% menjadi $2.3009. Solana (SOL) merosot 6,4%, Polygon turun 7%, dan Cardano jatuh lebih dari 8% menjadi $0,8965.
Token berbasis meme seperti Dogecoin juga terpukul keras, dengan penurunan mencapai 11,2% menjadi $0,3199. Penurunan ini menunjukkan bahwa sentimen bearish sedang mendominasi pasar cryptocurrency, terutama setelah beberapa hari sebelumnya altcoin mencatatkan keuntungan yang cukup besar.
Apa yang Bisa Diharapkan Selanjutnya?
Penurunan harga Bitcoin dan altcoin menunjukkan volatilitas tinggi yang menjadi ciri khas pasar cryptocurrency. Kebijakan moneter global, terutama dari The Fed, akan terus menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga. Sementara itu, langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh El Salvador mencerminkan upaya negara-negara untuk mencari peluang di tengah tantangan regulasi dan tekanan pasar.
Bagi investor, situasi ini menjadi pengingat pentingnya diversifikasi portofolio dan manajemen risiko yang baik. Dengan ketidakpastian yang masih membayangi pasar, keputusan investasi harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan analisis yang matang.
Kesimpulan
Penurunan harga Bitcoin selama tiga hari terakhir mencerminkan dinamika pasar cryptocurrency yang sangat dipengaruhi oleh faktor makroekonomi dan kebijakan moneter. Sementara itu, langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh El Salvador menunjukkan adanya perbedaan pendekatan dalam memanfaatkan peluang dari cryptocurrency. Bagi para investor, memahami tren pasar dan faktor yang memengaruhinya adalah kunci untuk mengambil keputusan yang tepat di tengah volatilitas tinggi ini.