Pasar saham global mengalami kenaikan signifikan setelah data pekerjaan di Amerika Serikat menunjukkan ketahanan yang lebih baik dari perkiraan, meredakan kekhawatiran tentang kemungkinan resesi. Saham-saham di Asia, termasuk Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Australia, mencatat kenaikan, didorong oleh rebound di Wall Street.
Di Jepang, indeks Topix terus memperbaiki penurunan tajam yang terjadi sebelumnya dalam pekan ini, terbantu oleh melemahnya yen yang memberikan keuntungan bagi ekonomi Jepang yang berorientasi ekspor.
Pasar saham di Hong Kong dan China daratan juga dibuka lebih tinggi setelah data inflasi domestik menunjukkan konsumsi yang lebih kuat dari ekspektasi. Sementara itu, pasar saham di Indonesia dibuka melambung hari ini.
Futures saham AS sedikit lebih tinggi di Asia, mengikuti reli di Wall Street pada hari Kamis. Indeks S&P 500 mencatat hari terbaiknya sejak November 2022, sementara Nasdaq melesat 3,1%.
Sentimen positif ini muncul setelah data klaim pengangguran di AS menunjukkan bahwa lebih sedikit orang yang mengajukan klaim pengangguran dibandingkan yang diperkirakan, meredakan kekhawatiran pasar tentang kondisi pasar tenaga kerja setelah data pekerjaan yang mengecewakan pada pekan sebelumnya.
“Ini merupakan minggu yang penuh gejolak,” ujar Liz Young Thomas dari Social Finance Inc. “Naik, turun, dan berputar. Kita belajar betapa sensitifnya pasar saat ini terhadap data ekonomi AS yang lebih dingin, seberapa besar dampak perdagangan yen, dan betapa terbiasanya investor mengharapkan penurunan suku bunga sebagai solusi untuk setiap masalah.”
Meskipun demikian, masih perlu dilihat berapa lama rebound ini dapat bertahan, karena investor terus mencerna berbagai sinyal dari para pembuat kebijakan. Presiden Federal Reserve Bank of Kansas City, Jeffrey Schmid, menyatakan bahwa dia belum siap mendukung penurunan suku bunga dengan inflasi yang masih di atas target.
Di Jepang, saham Tokyo Electron Ltd. melonjak setelah perusahaan tersebut meningkatkan proyeksi laba tahunan dan melaporkan lonjakan penjualan yang lebih baik dari perkiraan. Yen sedikit melemah terhadap dolar AS pada hari Jumat, menandai hari keempat pelemahannya terhadap mata uang AS.
Di pasar obligasi, Treasuries stabil dalam perdagangan Asia setelah mengalami penurunan di seluruh kurva pada hari Kamis. Sementara itu, trader swap semakin mengurangi ekspektasi untuk pelonggaran agresif oleh The Fed pada tahun 2024. Mata uang kripto juga melonjak, dengan investor kembali ke aset-aset berisiko di seluruh pasar keuangan.
Minyak tetap stabil setelah reli pada hari Kamis di tengah ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah. Emas juga stabil setelah mencatat kenaikan pada sesi sebelumnya.
Di sisi lain, produsen baja dan aluminium di Kanada mendesak pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau untuk segera memberlakukan tarif baru pada produk-produk China, dengan alasan bahwa logam dari negara Asia tersebut membanjiri pasar Kanada dan mengancam lapangan kerja lokal.