Bank of Japan (BOJ), bank sentral Jepang, merilis ringkasan opini dari rapat dewan tanggal 31 Juli, yang menunjukkan bahwa pihak berwenang percaya kebijakan moneter akan tetap akomodatif meskipun mereka melakukan kenaikan suku bunga kecil.
“Sangat penting untuk dicatat bahwa menaikkan suku bunga secara moderat berarti menyesuaikan tingkat akomodasi moneter sesuai dengan inflasi yang mendasarinya, yang tidak akan memiliki efek pengetatan moneter,” kata salah satu dari sembilan anggota dewan, menurut ringkasan yang dirilis Kamis.
Pada rapat tersebut, BOJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25% serta mengumumkan rencana untuk mengurangi setengah laju pembelian obligasi bulanan pada kuartal pertama 2026. Gubernur Kazuo Ueda mengatakan setelah rapat bahwa BOJ akan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika tren pertumbuhan dan inflasi berkembang sesuai perkiraan mereka, yang dianggap beberapa analis sebagai hawkish.
Kebijakan yang Tetap Akomodatif
Komentar lain menekankan bahwa meskipun ada kenaikan suku bunga, suku bunga riil akan tetap jauh di bawah tingkat netral, menunjukkan pandangan bahwa kesinambungan kebijakan tetap utuh secara keseluruhan. “Karena tingkat netral tampaknya setidaknya sekitar 1%, untuk menghindari kenaikan suku bunga kebijakan yang cepat, bank perlu menaikkan suku bunga kebijakan secara tepat waktu dan bertahap,” kata salah satu anggota.
Reaksi Pasar
Setelah kenaikan suku bunga, pasar saham Jepang mengalami fluktuasi besar bersama yen, karena pedagang mengantisipasi penyempitan selisih suku bunga antara AS dan Jepang.
Wakil Gubernur Shinichi Uchida mengungkapkan bahwa bank sentral Jepang (BOJ) tidak akan menaikkan suku bunga ketika pasar keuangan tidak stabil. Pernyataan ini dapat menjadi sebuah jaminan yang mengangkat saham dan melemahkan yen.
Pendekatan Hati-hati
Dalam ringkasan tersebut, beberapa anggota dewan menyerukan pendekatan hati-hati terhadap kebijakan suku bunga pada saat ekonomi masih rapuh. Suara untuk kenaikan suku bunga adalah 7 banding 2, dengan anggota dewan Toyoaki Nakamura dan Asahi Noguchi tidak setuju. Ringkasan tersebut tidak menyebutkan anggota dewan mana yang mengatakan apa.
Mengapa Carry Trade Yen Jepang Menyebabkan Kepanikan di Pasar Global?
Normalisasi Pembelian Obligasi
Mengenai pemotongan pembelian bulanan obligasi pemerintah oleh BOJ, salah satu anggota mengatakan akan memakan waktu lama untuk menormalkan neraca bank dengan efek samping dari kepemilikan obligasi besar yang mungkin masih ada.