Saat masuk ke pasar keuangan atau melirik berbagai instrumen investasi seperti saham, komoditas, crypto, dan forex, orang-orang sering kali menghadapi keputusan yang kompleks. Keputusan investasi semestinya dipandu oleh analisis rasional yang mengedepankan logika. Namun, sebagai makhluk emosional, orang-orang sering kali terjebak pada pola perilaku yang irrasional alias tidak masuk akal.
Salah satu fenomena populer yang terjadi di ranah investasi yaitu “sunk cost fallacy” yang biasanya melanda para pemula dengan literasi keuangan yang rendah. Akibatnya, mereka mengakumulasi lebih banyak kerugian hingga menyebabkan gangguan mental (anxiety disorder) seperti stres, panik, frustasi, dan kecemasan berlebih.
Inilah bahayanya efek penjaruman atau sunk cost fallacy sehingga para investor dan trader saham, crypto, dan forex perlu memahami apa itu sunk cost fallacy dan bagaimana cara menghindarinya.
Apa Itu “Sunk Cost Fallacy”?
Sunk cost fallacy adalah kecenderungan untuk terus berinvestasi dalam suatu keputusan atau proyek hanya karena telah terlanjur menginvestasikan waktu, uang, atau sumber daya lainnya, meskipun hasilnya telah menunjukkan kerugian.
Dalam investasi, sunk cost fallacy terjadi ketika seseorang terus menyuntikkan dana ke dalam investasi yang sudah mengalami kerugian, dengan harapan bahwa investasi tersebut akan pulih (menghasilkan keuntungan di masa depan).
Ingatlah bahwa sunk cost fallacy dapat mengambil alih keputusan investasi yang rasional menjadi emosional. Orang yang terjebak dalam efek ini mungkin mengabaikan tanda-tanda yang jelas bahwa investasi mereka tidak menguntungkan dan terus menambah investasi mereka, berharap agar keadaan berubah.
Hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang jauh lebih besar daripada yang seharusnya jika mereka mengikuti strategi yang lebih rasional. Misalnya, dengan memutuskan untuk membatasi kerugian dengan cara keluar dari investasi yang sudah terbukti tidak menguntungkan.
Contoh Sunk Cost Fallacy dalam Investasi Saham, Forex, dan Crypto
Saham
Anda telah menginvestasikan sejumlah besar uang dalam saham perusahaan teknologi yang mengalami penurunan nilai secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun analisis fundamental menunjukkan bahwa prospek perusahaan tersebut tidak cerah, Anda tetap memegang saham tersebut karena merasa sudah terlanjur menginvestasikan banyak uang dan waktu di dalamnya.
Anda mungkin terus menambah investasi dalam saham tersebut, berharap agar harga saham kembali naik, meskipun secara rasional itu mungkin tidak masuk akal.
Forex (Foreign Exchange)
Seorang trader forex telah kehilangan sejumlah besar uang dalam perdagangan pasangan mata uang tertentu. Meskipun analisis pasar menunjukkan bahwa tren mata uang tersebut berpotensi melemah, trader tersebut terus menahan posisi tersebut dengan harapan harga akan berbalik arah hingga mengutnungkan.
Mereka mungkin berpegang pada posisi perdagangan tersebut lebih lama dari yang seharusnya hanya karena sudah terlanjur menginvestasikan begitu banyak waktu dan upaya di dalamnya.
Cryptocurrency
Anda telah membeli sejumlah besar mata uang kripto tertentu ketika harganya sedang melonjak tinggi. Namun, dalam beberapa hari, harga kripto tersebut anjlok secara dramatis.
Meskipun ada indikasi bahwa tren harga tidak akan segera membaik dan banyak dihantui sentimen negatif, Anda tetap keras kepala untuk terus memegang kripto tersebut, berharap agar harga kembali naik setidaknya hingga pada titik impas.
Tindakan ini mungkin didorong oleh kesalahan berpikir (logical fallacy) bahwa karena Anda sudah terlanjur menginvestasikan begitu banyak uang, Anda harus terus berpegang pada aset tersebut meskipun terus merugikan.
Faktor-faktor yang Memicu Sunk Cost Fallacy
- Pengabaian terhadap Kerugian Awal: Orang cenderung terikat pada keputusan dan investasi yang sudah mereka lakukan. Mereka mungkin mengabaikan kerugian awal dan fokus pada upaya memulihkannya.
- Harapan yang Tidak Realistis: Terkadang, investasi yang sudah merugi dipandang sebagai peluang untuk menghasilkan keuntungan besar di masa depan, meskipun secara rasional hal tersebut mungkin tidak mungkin.
- Reaksi Emosional: Keputusan investasi sering kali dipengaruhi oleh emosi, seperti ketakutan kehilangan atau keserakahan akan keuntungan lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak rasional.
- Keterikatan pada Investasi: Individu mungkin merasa terikat secara emosional pada investasi tertentu, terutama jika mereka telah menghabiskan waktu dan usaha yang signifikan untuk itu.
Dampak Negatif dari Sunk Cost Fallacy
Dalam investasi, sunk cost fallacy dapat memiliki konsekuensi yang merugikan, termasuk:
- Kerugian yang Bertambah: Ketika investor terjebak dalam sunk cost fallacy, mereka cenderung terus menambah investasi mereka, bahkan ketika sudah jelas bahwa investasi tersebut tidak menguntungkan. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang bertambah besar.
- Alokasi Sumber Daya yang Tidak Efisien: Mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke investasi yang sudah terbukti tidak menguntungkan dapat menghambat kemampuan investor untuk mencari peluang investasi yang lebih baik.
- Kerugian Emosional: Selain kerugian finansial, sunk cost fallacy juga dapat menyebabkan gangguan mental seperti stres, kecemasan, dan frustrasi, sehingga mengganggu keputusan investasi mereka di masa depan.
Cara Menghindari Sunk Cost Fallacy dalam Investasi
- Terima Kerugian: Penting untuk dapat menerima bahwa kerugian merupakan bagian dari proses investasi. Jika suatu investasi tidak berhasil, lebih baik memotong kerugian dan fokus pada peluang investasi yang lebih baik di masa depan.
- Evaluasi Berdasarkan Informasi Terbaru: Keputusan investasi harus didasarkan pada informasi terbaru dan analisis yang rasional, bukan sekadar mempertimbangkan investasi yang sudah dilakukan.
- Buat Rencana Investasi yang Jelas: Rencana investasi yang jelas dan disiplin dalam menjalankannya dapat membantu mengurangi pengaruh emosi dan menghindari jebakan sunk cost fallacy.
Simpulan
Sunk cost fallacy dapat menjadi jebakan yang berbahaya dalam pengambilan keputusan investasi. Penting untuk memahami bahwa keputusan investasi harus didasarkan pada analisis rasional dan informasi terbaru, bukan terikat pada investasi yang sudah dilakukan.
Dengan mengenali sunk cost fallacy dan menghindarinya, investor dapat meningkatkan kesempatan untuk mencapai tujuan investasi mereka dengan lebih efektif.