Pelepasan “Carry Trade” Terbesar Sedunia
Poin Utama:
- Penghapusan cepat “carry trade” berlanjut pada hari Senin, dengan pelaku pasar menarik diri dari strategi perdagangan populer ini di tengah penjualan besar-besaran aset berisiko secara global.
- Carry trade mengacu pada operasi di mana investor meminjam dalam mata uang dengan suku bunga rendah dan menginvestasikan kembali hasilnya pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi di tempat lain.
- “Anda tidak dapat membongkar carry trade terbesar yang pernah ada tanpa membuat beberapa kerusakan. Itulah kesan yang diberikan pasar kepada kita pagi ini,” kata Kit Juckes, kepala strategi valuta asing di Societe Generale, dalam catatan penelitian yang diterbitkan Senin.
Detail:
Pelepasan cepat “carry trade” berlanjut pada hari Senin, dengan pelaku pasar menarik diri dari strategi perdagangan populer ini di tengah penjualan besar-besaran aset berisiko secara global. Carry trade melibatkan peminjaman dalam mata uang dengan suku bunga rendah, seperti yen Jepang, dan menginvestasikan kembali hasilnya pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi di tempat lain. Strategi ini sangat populer dalam beberapa tahun terakhir.
Aset safe-haven tradisional, seperti yen dan franc Swiss, melonjak pada hari Senin, memicu spekulasi bahwa beberapa investor berusaha dengan cepat melepaskan carry trade yang menguntungkan untuk menutupi kerugian di tempat lain.
Kit Juckes dari Societe Generale mengatakan bahwa data ekonomi AS yang lebih lemah dari yang diharapkan, termasuk laporan pasar tenaga kerja dan data manufaktur, memicu “reaksi besar” di pasar yang tipis pada bulan Agustus.
Penasihat keuangan Ed Rogers mengatakan yen carry trade belum mati meskipun ada penurunan tajam di pasar saham. Dia menjelaskan bahwa masih ada perbedaan suku bunga yang signifikan untuk dimanfaatkan, tetapi banyak orang berusaha menutup posisi yang ada, dan carry trade yen bisa menjadi salah satu yang membuat orang takut.
Peter Schaffrik dari RBC Capital Markets menyarankan agar investor memperhatikan spread kredit dalam beberapa minggu mendatang karena volatilitas obligasi meningkat dan banyak posisi yang sebelumnya diharapkan akan berkinerja baik kini menghadapi tantangan.
Dalam beberapa hari terakhir, pasar global menyaksikan aksi jual besar-besaran yang memicu pembalikan cepat dari strategi “carry trade” yang populer di kalangan investor.
Saat ini, pasar global sedang mengalami aksi jual besar-besaran. Hal ini disebabkan oleh serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, termasuk laporan pasar tenaga kerja dan data manufaktur.
Kondisi ini memicu ketakutan di kalangan investor, yang kemudian bergegas menjual aset berisiko dan menutup carry trade mereka. Akibatnya, mata uang safe-haven seperti yen Jepang dan franc Swiss meroket.
Mengapa Carry Trade Yen Jepang Menyebabkan Kepanikan di Pasar Global?
Apa Itu Carry Trade?
Carry trade adalah strategi investasi di mana investor meminjam uang dalam mata uang dengan suku bunga rendah, seperti yen Jepang, dan menginvestasikannya dalam aset yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Misalnya, seorang investor bisa meminjam yen Jepang dengan bunga hampir nol, lalu membeli obligasi negara berkembang yang memberikan bunga lebih tinggi. Keuntungan yang didapat adalah selisih antara bunga yang dibayar dan bunga yang diterima.
Tujuan utama dari strategi carry trade adalah untuk mengambil keuntungan dari perbedaan suku bunga antara dua mata uang. Strategi ini telah sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena stabilitas dan keuntungan yang dijanjikan.
Aksi Jual Besar-besaran
Pada hari Senin, pasar global mengalami aksi jual secara masif yang menyebabkan banyak investor bergegas untuk membalikkan strategi carry trade mereka. Aset safe-haven tradisional seperti yen Jepang dan franc Swiss melonjak, menandakan bahwa investor sedang berusaha cepat melepas carry trade yang menguntungkan untuk menutup kerugian di tempat lain.
Kit Juckes, Kepala Strategi Valuta Asing di Societe Generale, mencatat dalam catatan penelitian yang diterbitkan pada hari Senin bahwa “Anda tidak dapat membalikkan carry trade terbesar yang pernah ada tanpa beberapa kepala pecah. Itulah kesan yang diberikan pasar kepada kami pagi ini.”
Faktor Pemicu
Juckes menjelaskan bahwa serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, termasuk laporan pasar tenaga kerja dan data manufaktur, telah memicu reaksi besar di pasar yang tipis pada bulan Agustus. Data ini memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS, yang pada gilirannya mempengaruhi keputusan investasi global.
Dampak pada Pasar Forex
Reaksi pasar terbesar terlihat pada pengurangan posisi di pasar valuta asing. Posisi panjang terhadap yen Jepang untuk dolar Australia, pound Inggris, krone Norwegia, dan dolar AS semuanya telah ditarik. Juckes mencatat bahwa penurunan yen Jepang di bawah 140 yen per dolar dalam waktu dekat “akan tidak berkelanjutan mengingat dampaknya pada ekuitas dan inflasi.”
Carry Trade Yen Belum Mati
Meskipun pasar saham terus merosot, beberapa analis percaya bahwa carry trade yen belum mati. Ed Rogers dari Rogers Investment Advisors menyatakan bahwa meskipun ada kepanikan sementara, strategi carry trade yen masih memiliki peluang menguntungkan karena perbedaan suku bunga yang signifikan. Namun, banyak investor saat ini sedang menutup posisi mereka karena ketakutan terhadap volatilitas pasar.
Apa yang Harus Diwaspadai Investor?
Peter Schaffrik, Ahli Strategi Makro Global di RBC Capital Markets, menyarankan investor untuk memperhatikan spread kredit dalam beberapa minggu mendatang. Schaffrik juga menyoroti pentingnya memantau posisi carry trade di pasar kredit dan pasar obligasi, mengingat volatilitas obligasi yang meningkat.
Poin-poin Penting:
Berita terbaru membahas tentang investor yang sedang mengakhiri strategi investasi yang disebut ‘carry trade’. Mari kita pahami ini dengan lebih sederhana:
Apa Itu ‘Carry Trade’?
- Konsep Dasar: Dalam ‘carry trade’, investor meminjam uang dalam mata uang dengan suku bunga rendah dan menginvestasikannya dalam aset yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Contohnya, meminjam dalam Yen Jepang (karena suku bunganya rendah) dan menginvestasikannya di saham atau obligasi negara lain yang memberikan bunga lebih tinggi.
- Tujuan: Mendapatkan keuntungan dari perbedaan suku bunga antara kedua mata uang tersebut.
Apa yang Sedang Terjadi?
- Pembongkaran ‘Carry Trade’: Banyak investor saat ini sedang menjual investasi mereka yang menggunakan strategi ‘carry trade’. Ini disebabkan oleh ketidakpastian dan penurunan tajam dalam aset berisiko di seluruh dunia.
- Dampak di Pasar: Mata uang safe-haven seperti Yen Jepang dan Franc Swiss menjadi lebih kuat karena banyak yang menjual investasi mereka dan kembali ke mata uang yang aman ini.
Mengapa Ini Terjadi?
- Data Ekonomi yang Lemah: Data ekonomi Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan, seperti laporan pasar tenaga kerja dan data manufaktur, menyebabkan reaksi besar di pasar.
- Kondisi Pasar yang Tipis: Di bulan Agustus, aktivitas perdagangan biasanya lebih sedikit, sehingga reaksi terhadap berita ekonomi bisa lebih besar dari biasanya.
Bagaimana Dampaknya Terhadap Yen Jepang?
- Kenaikan Nilai Yen: Yen Jepang menguat tajam terhadap Dolar AS dalam beberapa minggu terakhir. Sebelumnya, Yen sempat melemah hingga titik terendah sejak 1986.
- Perubahan Kebijakan Jepang: Kebijakan moneter Bank of Japan yang lebih ketat juga berkontribusi pada kekhawatiran akan ‘implosion’ (kehancuran) strategi ‘carry trade’ berbasis Yen.
Apa yang Harus Diperhatikan Investor?
- Spread Kredit: Investor perlu memperhatikan spread kredit, yaitu perbedaan antara suku bunga obligasi yang lebih berisiko dan obligasi pemerintah yang lebih aman. Perubahan besar di sini bisa mempengaruhi banyak investasi.
- Volatilitas Obligasi: Volatilitas di pasar obligasi meningkat, sehingga penting untuk melihat seberapa jauh ini akan mempengaruhi investasi yang biasanya dianggap stabil.
Kesimpulan
Peristiwa ini menyoroti risiko dan kompleksitas strategi carry trade dalam kondisi pasar yang berubah dengan cepat. Investor perlu tetap waspada dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan dinamika pasar. Meskipun carry trade dapat memberikan keuntungan besar, perubahan kebijakan moneter dan kondisi ekonomi global dapat mempengaruhi hasil investasi secara signifikan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam dan strategi mitigasi risiko sangat penting bagi setiap investor yang terlibat dalam carry trade.