Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami tekanan besar dari meningkatnya aversi risiko di pasar global. Hal ini menyebabkan penurunan mingguan terbesar sejak kejatuhan bursa FTX pada tahun 2022. Pada satu titik, Bitcoin turun lebih dari 10% sebelum mengurangi sebagian penurunan tersebut dan diperdagangkan pada $54.333 pada pukul 08:17 WIB pada hari Senin (5/8/2024).
Penurunan Bitcoin dan Faktor Penyebabnya
Selama tujuh hari hingga Minggu, Bitcoin anjlok lebih 13%, penurunan mingguan terbesar sejak masa kebangkrutan FTX. Aset kripto yang lebih kecil seperti Ether (ETH) dan Dogecoin (Doge) juga mengalami kerugian yang besar.
Depresiasi nilai ini terjadi bersamaan dengan intensifikasi penjualan saham global yang mencerminkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi dan pertanyaan tentang apakah investasi besar dalam kecerdasan buatan akan memenuhi ekspektasi tinggi terhadap teknologi tersebut. Ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga menambah kekhawatiran investor.
Pada 2 Agustus, exchange-traded funds (ETF) Bitcoin di AS mengalami arus keluar terbesar dalam sekitar tiga bulan. Selain itu, Bitcoin juga jatuh di bawah harga rata-rata pergerakan 200 hariannya. Pola teknikal ini “membuka jalan untuk kejatuhan yang lebih dalam” menuju $54.000, menurut Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty.
Dampak Faktor Politik dan Ekonomi
Sejak mencapai rekor tertinggi $73.777 pada bulan Maret, Bitcoin telah terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk perubahan politik di AS. Pertarungan antara Republikan pro-kripto Donald Trump dan lawannya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris — yang belum merinci kebijakan aset digitalnya — menambah ketidakpastian di pasar.
Selain itu, pasar juga dibayangi oleh kemungkinan penjualan Bitcoin yang disita oleh pemerintah dan risiko kelebihan pasokan dari token yang dikembalikan kepada kreditur melalui proses kebangkrutan.
Trader obligasi telah meningkatkan taruhan mereka pada pemotongan suku bunga AS yang akan dimulai pada bulan September untuk mendukung ekspansi ekonomi. Gejolak terbaru di pasar tradisional “meningkatkan kemungkinan kebijakan moneter yang kurang ketat datang lebih cepat daripada nanti — hal yang baik untuk kripto,” kata Sean Farrell, kepala strategi aset digital di Fundstrat Global Advisors LLC.
Performa Bitcoin Sepanjang Tahun Ini
Kenaikan Bitcoin sejak awal tahun 2024 atau secara year-to-date (YTD) telah moderat hingga sekitar 30%, dibandingkan dengan apresiasi 18% pada emas dan lonjakan 9% dalam indeks saham global. Sepanjang tahun ini juga BTC berhasil memecahkan rekor tertingginya (all time high/ATH) di level $73.777 per keping.
Apa Artinya bagi Investor?
Penurunan tajam yang dialami Bitcoin dan kripto lainnya menunjukkan bahwa pasar ini sangat rentan terhadap perubahan sentimen investor global. Ketidakpastian ekonomi dan politik global, serta fluktuasi dalam kebijakan moneter, dapat mempengaruhi harga aset digital ini secara signifikan.
Investor perlu memperhatikan faktor-faktor ini dan mengelola risiko mereka dengan hati-hati. Meskipun prospek jangka panjang untuk Bitcoin dan aset digital lainnya tetap positif, fluktuasi jangka pendek dapat menyebabkan kerugian besar jika tidak dikelola dengan baik.
Kesimpulan
Dengan pasar kripto yang terus bergejolak, penting bagi investor untuk tetap waspada terhadap perubahan pasar global dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga aset digital. Meskipun penurunan tajam ini bisa menjadi peluang bagi beberapa investor untuk membeli di harga yang lebih rendah, yang lain mungkin memilih untuk menunggu stabilisasi pasar sebelum kembali masuk.
Dengan pemahaman yang baik tentang dinamika pasar dan manajemen risiko yang tepat, investor dapat menavigasi ketidakpastian ini dengan lebih baik.